Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » SEALF 2019: Jangan Memerah Susu Dari Tanduk

    SEALF 2019: Jangan Memerah Susu Dari Tanduk

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on November 16, 2019 Berita, Featured, Kegiatan, Southeast Asia Lamrim Festival 2019, Wacana

    “Jika kita memeras susu dari tanduk, tentu kita tidak akan memperolehnya.”

    oleh Silvi Wilanda

    Pengajaran Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche di Southeast Asial Lamrim Festival (SEALF) 2014 sudah memasuki hari keempat, tepatnya pada tanggal 14 November 2019. Seperti biasa, Rinpoche selalu memberikan kami sesi perenungan motivasi dahulu sebelum benar-benar memulai pengajaran. Beliau mengingatkan kita bahwa kita cenderung melihat faktor eksternal sebagai sebab penderitaan, padahal penderitaan disebabkan oleh batin kita sendiri. Untuk mengubah batin kita, kita perlu mempelajari dan mempraktikkan ajaran yang paling tepat, yaiitu Lamrim. Beliau memberikan analogi, “Jika kita memeras susu dari tanduk, tentu kita tidak akan memperolehnya.” Lamrim menunjukkan apa yang harus kita pelajari dan praktikkan sesuai dengan kondisi dan tahap kemajuan batin kita sehingga kita tidak salah kaprah dalam belajar dan praktik Dharma seperti memeras susu dari tanduk dan malah mengeluarkan usaha untuk hal-hal yang ternyata bukan praktik Dharma sehingga batin kita tidak mengalami kemajuan.

    Kemudian sesi pengajaran dimulai. Topik yang dibawakan adalah pemahaman ketanpaakuan fenomena. Karena keterbatasan karma bajik saya, saya kurang memahami ajaran secara detail. Saya hanya memahami bahwa semua fenomena apapun pasti memiliki bagian dan bergantung pada hal lain. Bahkan, atom yang merupakan unit terkecil pun memiliki bagian! Hal ini dijelaskan bahwa saat seseorang melihat atom dari sisi barat tentu akan berbeda jika melihatnya dari sisi timur. Dengan demikian, atom sendiri itu pun memiliki bagian-bagian (bagian yang hanya bisa dilihat dari sisi barat, timur, dan sebagainya). Hal ini sekali lagi menegaskan bahwa semua fenomena (bahkan unit terkecil dari fenomena – atom) memiliki bagian dan tidak dapat bergantung sendiri. Selain itu, fenomena juga bersifat tidak kekal. Ia berubah-ubah setiap waktu, untuk itu ia akan hancur pada setiap momen. Dengan demikian jelas sudah bahwa fenomena merupakan sesuatu yang tidak berdiri sendiri dan kekal.

    Di hari keempat SEALF 2019, 2000 rupang Je Tsongkhapa untuk peringatan International year of Tsongkhapa hadir di aula pengajaran.

    Selanjutnya pada sesi sore, Rinpoche memberikan penjelasan & transmisi tentang Wajrayana, bagian terakhir dalam tahapan jalan menuju pencerahan dalam Lamrim. Dijelaskan lebih lanjut bahwa untuk memasuki ajaran Wajrayana, diperlukan 3 hal yaitu penolakan samsara, Bodhicita, serta pemahaman kesunyataan. Tujuan untuk memasuki ajaran Wajrayana harus merupakan tujuan mulia, yaitu mencapai Kebuddhaan. Kemudian, ikrar praktik Wajrayana harus dijalankan dengan tekun. Pembahasan akan hal ini dilanjutkan pada esok hari. Waktu yang tersisa pada sesi ini digunakan Rinpoche untuk memberikan beberapa transmisi kepada kami.

    buddha Buddhahood Dagpo Rinpoche dhamma dharma lamrim lamrimnesia SEALF 2019 Wajrayana

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleSEALF 2019: Memahami “Aku” dalam Metode Pandangan Mendalam
    Next Article SEALF 2019 – Menemukan Arti Penting Seorang Guru
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.