Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Uncategorized » Sering Sakit-sakitan? Jangan-jangan Kamu masih Sering Melakukan Hal ini

    Sering Sakit-sakitan? Jangan-jangan Kamu masih Sering Melakukan Hal ini

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on January 28, 2020 Artikel, Featured, Uncategorized, Wacana

    Semua orang pastinya ingin sehat dan panjang umur. Berbagai cara dilakukan mulai dari olah raga, menjaga makan, minum vitamin, dan menjaga kebersihan. Hal-hal ini mungkin tidak berasa bagi kamu-kamu yang masih muda, tapi coba lihat deh orang tuamu, mereka sangat peduli dengan tubuh mereka yang semakin hari semakin menua, yang sudah tidak sebugar saat mereka muda dulu. Saat kita semua sibuk menjaga tubuh kita agar sehat, seringkali kita menjadi lupa bahwa menurut Buddhis, tubuh yang sehat, tidak mudah sakit, dan panjang umur merupakan suatu akibat dari perbuatan kita sebelumnya. Ini adalah hukum karma.

    Bagi kamu yang belajar Buddhadharma, pastinya sudah tahu bahwa kesehatan dan panjang umur seseorang ditentukan oleh karma masa lampau, yaitu menghindari pembunuhan. Itulah sebabnya ada tradisi fangsheng di agama Buddha, yaitu melepas makhluk hidup yang akan dimakan atau tidak bebas (seperti burung, lele, dan binatang lainnya) yang berguna sebagai penghimpun karma baik kebalikan dari membunuh makhluk hidup. Dalam kasus ini, apakah kamu sudah menghindari pembunuhan atas makhluk hidup selama ini?

    Mari kita simak akibat-akibat karma dari membunuh dibawah ini:

    1. Lahir di alam-alam yang menderita: merupakan akibat karma yang matang sepenuhnya dari membunuh. Kita akan terlahir di alam binatang, hantu kelaparan, ataupun neraka tergantung dari seberapa berat karma membunuh yang kita lakukan.
    • Berumur pendek atau sakit-sakitan: merupakan akibat karma yang serupa dengan penyebabnya, karena kita membuat makhluk lain sakit dan berumur pendek juga. Selain itu, dalam proses pembunuhan, tentunya juga ada rasa sakit yang dirasakan makhluk lain. Oleh karen aitu, kita juga akan menerima akibat yang serupa.
    • Memiliki kecenderungan untuk membunuh: merupakan akibat karma yang serupa dengan penyebabnya berdasarkan perbuatan. Karena kita sering melakukan pembunuhan, kita akan merasa wajar untuk melakukan pembunuhan lagi. Sama seperti tukang jagal yang sudah terbiasa melakukan pembunuhan di kesehariannya, membunuh hewan-hewan yang lebih kecil pun akan terasa wajar baginya.
    • Lahir di tempat yang makanannya tidak sehat dan obat-obatnya tidak mujarab, atau tidak mendukung kesehatan: akibat karma yang menentukan lingkungan. Dengan melakukan pembunuhan, maka kita juga akan berada di lingkungan yang bisa menyebabkan umur kita pendek, misalnya tinggal di kota yang penuh polusi sehingga kita terkena sakit paru-paru kronis atau memiliki fasilitas kesehatan yang tidak memadai sehingga sulit sembuh jika sakit.

    Kalau kamu bisa membaca artikel ini, kamu pasti sudah bebas dari akibat jenis pertama, tapi bagaimana dengan yang lain? Kita tidak tahu seberapa panjang sisa umur kita, tapi yang gampang sakit mungkin sudah merasakannya. Ada juga orang yang sering sakit kecil-kecilan seperti batuk, pilek, dan sebagainya tapi kesulitan menemukan obat yang cocok. Mungkin itulah tanda-tanda bahwa kamu pernah melakukan karma buruk membunuh di kehidupan lampau.

    Mungkin kamu akan mengatakan, “Ah, tidak mungkin, sseumur hidup aku tidak pernah membunuh, kok! Memangnya aku Jack the Ripper?”

    Menghindari pembunuhan tidak semudah itu, Ferguso. Seringkali kita semua meremehkan latihan ini dengan berpikir bahwa makhluk yang kecil tidak apa-apa dibunuh. Hal ini seringkali menjadi kebiasaan yang sudah kita bawa dari dulu. Contoh paling gampang adalah nyamuk. Ketika kamu diganggu olehnya, tubuh kita seakan memiliki refleks untuk memukulnya. Bisa juga semut. Sering kita merasa mereka mengganggu karena sering masuk-masuk ke makanan. Ibu kita yang mengurus rumah tangga sering menghadapi hal-hal seperti ini dan sudah biasa melakukan pembunuhan pada serangga. Contoh kasus membunuh juga adalah ketika kamu memesan seafood segar di restoran. Kamu tahu kan kalau yang dimaksud ‘segar’ adalah bahan makanannya baru dibunuh saat kamu memesan? Hal ini juga merupakan karma membunuh, lho, karena kamu menjadi penentu langsung berakhirnya nyawa si ikan itu.

    Nah, sekarang sudah tahu kan kalau penyebab kamu sering sakit-sakitan sekarang adalah perbuatan membunuh di masa lalu? Lalu sekarang apa yang bisa diperbuat? Dengan mengerti dan meyakini hukum karma ini, selain kamu bisa berusaha lebih giat untuk melatih diri menghindari pembunuhan, membuat makhluk lain lebih bahagia dan tidak menderita. Dengan demikian, kamu juga menjaga dirimu sendiri dari akibat-akibat buruk karma seperti yang dijelaskan di atas.

    ILIB itslamrimitsbuddhism karma karma membunuh
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleTips Imlek Bahagia Nan Bajik Ala Buddhis
    Next Article Tips Bajik Untuk Kamu yang Sering Terserang Penyakit
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Mungkinkah Kebajikan Berlipat Ganda?

    Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat?

    Bedah Karma: Kenapa Terjadi Diskriminasi?

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.