Judul: Mengembalikan Budaya Belajar: Kebijaksanaan Klasik di Era Kiwari
Penulis: Iwan Pranoto
Penerbit: Penerbit Yayasan Pengembangan dan Pelestarian Lamrim Nusantara
Link Audiobook:
Hanya bisa diakses di luar Indonesia:
Sinopsis:
Buku ini menyajikan sebuah pendekatan yang sepenuhnya baru dalam melangsungkan pendidikan bagi siswa-siswa. Ada satu hal yang telah diabaikan oleh pendidik dan guru, yakni bahwa siswa adalah manusia dengan kecerdasan dan karakteristik yang unik dan spesifik. Siswa tidak seharusnya diperlakukan sebagai objek yang ditargetkan. Sebaliknya, siswa adalah aktor kunci bagi pembelajaran yang aktif. Buku ini menyajikan panduan dan petunjuk bagi guru tentang tata-cara memberdayakan siswa demi pembelajaran dan pemikiran yang aktif.
Satrio Soemantri Brodjonegoro
Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia
Read More
Dalam kumpulan esai yang menarik ini, Iwan Pranoto menyampaikan tantangan belajar dalam masyarakat di Indonesia dari perspektif yang berbeda-beda. Dia menarik inspirasi dari masa lampau. Catatan dari Sriwijaya tidak banyak, tapi catatan dari Nalanda sangat berlimpah, dan karena sistem pendidikan keduanya serupa, kita bisa belajar banyak tentang budaya belajar di Sriwijaya dengan mempelajari Nalanda. Dan memang, melalui koneksi inilah Pranoto dan saya bersahabat. Bagaimana sebuah masyarakat melakukan transmisi pengetahuan dan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi berikutnya? Pemerintah bisa memainkan peran yang positif atau negatif. Universitas butuh sokongan pemerintah, tapi mereka juga butuh otonomi agar bisa berkembang. Pranoto berpendapat bahwa kekerasan 1998 yang sia-sia disebabkan oleh kegagalan transmisi. Dia menulis penuh semangat tentang peran guru dan siswa. Dia seorang matematikawan dan mencemaskan kurangnya perhatian yang diberikan kepada matematika. Esainya tentang Khajuraho secara tak terduga adalah cerminan atas peran matematika dalam peradaban manusia. Pranoto melihat kebangkitan besar di kawasan, yang hanya bisa muncul dari pemulihan budaya belajar karena masa depan seharusnya dibangun di atas pengetahuan dan nilai-nilai.
George Yeo
Menteri Luar Negeri Singapura dan Mantan Rektor Universitas Nalanda