Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Jika Mata Dibalas Mata, Kita Akan Perang Dunia Ketiga
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Ingin Cerdas & Bijaksana? Yuk Kenalan Dulu dengan Arya Manjushri!

    Ingin Cerdas & Bijaksana? Yuk Kenalan Dulu dengan Arya Manjushri!

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on April 26, 2020 Artikel, Featured, Wacana

    oleh Silvi Wilanda

    Siapa sih yang nggak ingin jadi cerdas? Kadang kita ketemu berita tentang anak-anak jenius yang masih kecil sudah lulus kuliah, ada juga orang-orang yang masih muda udah bikin penemuan-penemuan luar biasa. Saat itu kita mungkin berandai-andai, “Andai aku terlahir jenius…” Tapi di sisi lain, ada juga orang-orang jenius yang kejeniusannya malah dipakai untuk bikin hal-hal yang merugikan orang banyak. Saat itu kita lalu berpikir, “Ah, untung aku nggak pintar-pintar amat, hehehe…”

    Kecerdasan otak itu berbahaya kalau nggak dibarengi dengan kebijaksanaan dan welas asih. Namun, punya kecerdasan otak jelas bisa sangat mempermudah hidup kita. Kita nggak cuma butuh kecerdasan untuk sekolah atau kerja, tapi melatih batin dan menolong orang banyak pun lebih mudah kalau kita punya kecerdasan. Memahami Dharma pun membutuhkan kecerdasan. Lihat saja guru-guru besar Buddhis dari masa ke masa. Arya Nagarjuna, Je Tsongkhapa, Guru Dagpo Rinpoche, Y.M.S. Dalai Lama XIV… Mereka semua cerdas luar biasa kan? Apa sih rahasianya?

    Saat menyapa umat Buddha dari Indonesia yang berkunjung ke kediaman Beliau, Y.M.S. Dalai Lama XIV bercerita bahwa Beliau menjadi cerdas berkat mantra Arya Manjushri. Siapa sih Arya Manjushri itu? Yuk simak di tulisan berikut!

    —

    Arya Manjushri merupakan perwujudan dari kualitas tercerahkan kebijaksanaan Buddha di tiga masa (lampau, sekarang, dan masa yang akan datang). Umumnya, Beliau dikenali sebagai seorang Arya Bodhisatwa, yaitu makhluk yang memiliki semangat Bodhicita, yakni aspirasi untuk menjadi tercerahkan sepenuhnya (Kebuddhaan) demi kepentingan semua makhluk. Dalam situasi tertentu, Beliau dapat muncul sebagai Buddha yang lengkap dan sempurna, sebagai salah seorang Putra Penakluk, praktisi yang sedang dalam tahapan belajar, atau bahkan makhluk biasa di keenam alam kehidupan. Melalui berbagai perwujudan ini, Arya Manjushri menolong semua makhluk dengan karakteristik dan kualitas yang berbeda-beda. Arya Manjushri sering digambarkan berdampingan dengan Arya Awalokiteshwara dan Arya Wajrapani karena ketiganya merupakan Bodhisatwa pelindung. 

    Nama “Manjushri” sendiri berarti “Keagungan Lembut” (“Gentle Splendor”). Beliau juga dikenal dengan nama, “Manjughosha”, berarti “Lantunan Lembut” (“Gentle Melody”). Manjushri juga sering disebut “Yang Terlihat Muda” (“Youthful”), “Manjushri Yang Muda” (“Manjushri, Still a Youth”), dan “Pangeran Manjushri” (Manjushri Prince) karena pertama kali muncul dalam wujud pemuda berperawakan 16 tahun, juga karena melambangkan kesadaran primordial yang selalu muda dan tak lekang oleh waktu. 

    Lambang wujud Arya Manjushri yang paling khas adalah pedang menyala yang dia pegang tinggi-tinggi di tangan kanan dan tangkai teratai yang diatasnya terdapat buku di tangan kiri. Pedang melambangkan kemampuan pikirannya untuk memotong belenggu yang mengikat makhluk pada siklus penderitaan. Nyala api dalam ikonografi Buddhis mewakili transformasi ketidaktahuan menjadi kebijaksanaan. Sedangkan buku mewakili kesempurnaan kebijaksanaan. Untuk itu, merenungkan Manjushri dapat meningkatkan kecerdasan, baik kecerdasan biasa, ketajaman mental, hingga kebijaksanaan transenden.

    Arya Manjushri juga memiliki kaitan dengan Indonesia, lho! Ini ditandai dengan adanya bangunan Manjushrighra atau yang kini dikenal sebagai Candi Sewu di Jawa Tengah dan adanya arca Manjushri yang ditemukan di Candi Jago. Sekarang arca tersebut berada di Museum Ethnology Berlin dan duplikatnya terdapat di Museum Nasional Jakarta.

    Dalam berbagai sutra, dijabarkan bahwa Arya Manjushri telah mematangkan batin banyak makhluk. Dengan bimbingan Arya Manjushri, jangankan menjadi cerdas dan bijak, mereka bahkan jadi membangkitkan Bodhicita! Dalam Sutra Pertobatan Ajatashatru, Buddha Shakyamuni membabarkan salah satu kehidupan lampau Arya Manjushri. Ketika terlahir sebagai seorang biksu, Beliau memberikan makanan kepada seorang anak pedagang kecil untuk dipersembahkan kepada Buddha. Bodhicita bangkit dalam diri si anak dan ia menjadi Buddha Shakyamuni di kemudian hari. Selain itu, dalam Sutra yang sama, dikatakan juga bahwa Arya Manjushri membimbing Pangeran Ajatashatru yang memiliki karma buruk sangat berat karena telah membunuh orang tuanya sendiri hingga dapat membangkitkan Bodhicita.

    Perenungan kualitas Manjushri dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya merenungan perwujudan fisik Manjushri, merenungkan ajaran Manjushri, melafalkan nama Manjushri, ataupun dengan melafalkan mantra Manjushri. Praktik-praktik Bodhisatwa Manjushri ini dapat membantu kita membersihkan ketidaktahuan dan pikiran kita yang penuh delusi serta meningkatkan keterampilan belajar kita, baik dalam berdebat, menulis, ingatan, dan kebijaksanaan. Bahkan, praktik-praktik tersebut dapat mengarahkan diri kita untuk melihat, menerima ajaran, dan memperoleh wawasan spiritual dari Manjushri itu sendiri jika dilakukan dengan sungguh. Praktik-praktik ini diyakini juga akan memberikan diri kita perlindungan dan kebebasan dari kelahiran kembali di alam rendah. Secara khusus, pelafalan mantra Manjushri, yakni “Om A Ra Pa Tsa Na Dhih” diyakini dapat memberikan kecerdasan. Hal ini didukung oleh penelitian ilmiah yang dilakukan oleh Deepika Chamoli Shahi mengenai efek pelafalan mantra Manjushri bagi kecerdasan.

    —

    Nah, sekian penjelasan singkat tentang Bodhisatwa Manjushri. Menarik bukan? Sebagai perlambang kebijaksanaan Buddha, nggak heran kalau kita mengandalkan Beliau untuk mengembangkan kecerdasan dan kebijaksanaan. Ini tentunya harus dibarengi dengan usaha nyata seperti banyak membaca, merenung, dan bermeditasi. Jika kita berlatih secara rutin, perlahan tapi pasti kita pasti bisa bijaksana dan cerdas seperti Bodhisatwa Manjushri.

    Selamat berlatih!

    Daftar Pustaka:

    “Garland of Jewels: The Eight Great Bodhisattvas” oleh Y. M. Jamgon Mipham

    “Bebas dari Ketakutan.” oleh Y. M. Thubten Chodron

    “Riset Membuktikan, Mantra Manjushri Tingkatkan Kecerdasan Kognitif” oleh Deny Hernawan (buddhazine.com.)

    “The Signification Of Bodhisattva Manjushri In Mahayana Buddhism.” oleh D. M. Meshram

    bodhicita bodhicitta bodhisattva bodhisatwa buddha buddhis buddhism buddhisme cerdas lamrim lamrimnesia manjushri manjusri
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleMengakhiri ‘Kata Orang’ Tentang Perempuan
    Next Article Apakah Umat Buddha Menyembah Berhala?
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Ini Dia Sulitnya Memperjuangkan Hak Umat Buddha atas Tempat Suci Agamanya Sendiri Sendiri

    Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 

    Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Leaderboard Ad
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    June 26, 2025

    Jika Mata Dibalas Mata, Kita Akan Perang Dunia Ketiga

    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.