Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Artikel » Percuma Susah-Susah Cari Duit Kalau Kamu Masih Melakukan Hal Ini – Jalan Lengkap Karma Mencuri

    Percuma Susah-Susah Cari Duit Kalau Kamu Masih Melakukan Hal Ini – Jalan Lengkap Karma Mencuri

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on January 23, 2018 Artikel, Wacana

    Baru beli iPhone kemaren, besoknya ditodong di bus.

    Baru gajian, ketika menarik uang di ATM, duitnya ketinggalan dan lenyap.

    Baru coba-coba investasi, ternyata penipuan dan duit hilang.

    Baru buka toko, harga barang jualan turun dan kamu bangkrut.

    Coba bayangkan ketika kamu tertimpa hal ini, kamu pasti berpikir orang ini jahat, atau ini gara-gara temanmu tidak menemani kamu saat pulang malam, atau alasan-alasan lain yang bisa menjustifikasi kemalanganmu. Atau mungkin kamu meratapi nasibmu dan berkata, “Hidup ini gak adil banget sih!” Apa benar begitu? Ketika semua pertanyaan ini terlontar, Buddhisme menjawab:

    “Itu adalah akibat karma yang harus kamu tanggung.”

    Kamu mungkin bisa beralasan bahwa semua ini merupakan salah dari si penjahat, atau kamu menganggap semua karena kamu yang tidak hati-hati, tapi semua hal ini berujung pada kesimpulan bahwa kamu kehilangan suatu benda, dan tentu saja kejadian ini tidak datang serta-merta dari langit. Ya, kamu pasti telah membuat sebab-sebab yang membuat kamu saat ini merasakan rasanya kehilangan barang itu, yaitu MENCURI.

    Logika sederhananya seperti ini, saat kamu mencuri suatu barang milik orang lain, ada orang lain yang merasakan kehilangan barang miliknya. Agar adil, kamu seharusnya akan merasakan rasanya kehilangan barang seperti yang orang itu rasakan juga kan? Inilah hukum yang dipercaya oleh umat Buddhis dan Hindu, yaitu hukum karma. Tapi perlu diingat bahwa hukum karma ini bukan hukum balas membalas, namun lebih kepada hukum sebab dan akibat, artinya saat kamu mencuri, kamu menanamkan sebab untuk menerima akibat-akibat yang sesuai untuk dirimu sendiri, bukan ke orang lain.

    “Jadi semua akibat yang saat ini kamu alami merupakan hasil perbuatanmu sendiri.”

    Lanjut ke kasus mencuri tadi, kamu merasa orang yang baik, tidak pernah melakukan pencurian, tapi kenapa sering mengalami kehilangan? Ada dua penjelasan yang bisa menjelaskan hal ini baca, yaitu:

    1. Pencurian tersebut kamu lakukan di kehidupan lampau. Akibat dari perbuatan mencuri adalah: kemiskinan, penderitaan, kekecewaan, kehidupan bergantung pada pihak lain
    2. Kamu melakukan pencurian, tapi tidak tahu dan sadar bahwa hal tersebut dikategorikan sebagai mencuri.

    Lalu mari kita lihat apa saja yang bisa membuat hal yang kamu lakukan itu dianggap mencuri, atau bahkan bisa memperberat akibat yang dari mencurimu tersebut.

    • Dasar: barang punya orang lain, tidak harus barang berwujud, barang tidak berwujud juga bisa, misalnya ide, karya digital atau software.
    • Pemikiran di baliknya: apa yang kamu pikirkan ketika ‘memutuskan’ untuk mengambil barang milik orang lain, dibagi tiga yaitu:
      • Identifikasi: yang diambil benar-benar barang punya orang lain, tidak salah ambil
      • Motivasi: ada keinginan untuk mengambil barang orang tersebut
      • Klesha: ada sikap melekat, benci, ataupun ketidaktahuan saat mengambil barang tersebut.

    • Tindakan: tindakan mengambil barang itu sendiri. Mau buat diri sendiri kek, buat orang lain kek, ngambilnya nyuruh orang kek, selama kita mengambil barang orang lain yang tidak diberikan kepada kita, itu termasuk tindakan mencuri.
    • Penyelesaian: ada pemikiran, “Hore, sekarang barang ini sudah jadi milikku.”

    Jika tindakanmu memenuhi 4 poin di atas, kamu sudah melakukan karma lengkap mencuri dan menerima akibat yang lengkap pula.

    Cari tahu tentang akibat-akibat dari karma mencuri di sini.

    Kalau meminjam barang orang lain, terus lupa dikembalikan, yang punya juga lupa pernah meminjamkan. Itu bukan mencuri kan?

    Saat kamu berpikir, “Ini barang jadi punyaku karena orang itu lupa”, artinya kamu udah mencuri.

    Jadi sudah tahu kan bahwa menghindari mencuri itu tidak segampang itu? Artinya mungkin perbuatan-perbuatan kecil seperti nge-charge tanpa ijin, ataupun minjem barang lupa kembaliin, yang selama ini kamu rasa oke-oke saja, ternyata merupakan perbuatan mencuri juga.

    Lalu harus bagaimana? Yang harus dipikirkan adalah bagaimana kamu mulai menghindari tindakan pencurian tersebut, apalagi yang selama ini secara tidak sadar kamu telah lakukan, marilah mulai dari rasa penyesalan dan takut akan akibatnya dulu, coba diingat-ingat terus. Kamu tidak mau menderita hal-hal diatas lagi akibat buah karma mencuri kan?

    Sang Buddha mengajarkan  hukum karma tujuannya agar semua hal yang kamu alami saat ini harus bisa diterima sebagai pelajaran berharga akibat dari buah karma kita, jadi bukannya meratapi hasil karmamu yang lampau (karena yang sudah lewat toh tidak bisa diubah lagi). Sebaliknya, mulai dari sekarang, kita berusaha menghindari tindakan pencurian tersebut. Let’s be positive and do our best!

     

     

    buddha buddhism dhamma dharma It's Lamrim It's Buddhism karma lamrim lamrimnesia motivasi awal

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleSering Kehilangan Barang? Coba Terawang Kehidupan Lampaumu…
    Next Article Ajahn Chah: Menjaga Sila itu Nggak Susah, Kok!
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.