Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • Dalai Lama Membahas Kerukunan Beragama Dengan Cendekiawan Muslim
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Indonesia Lamrim Retreat 2016: Guru Spiritual, Pilot Kehidupan dalam Dharma
    Di sela-sela sesi, peserta diajak mengumpulkan kebajikan dengan menggulung kertas mantram untuk diisikan ke dalam rupang Buddha.

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Guru Spiritual, Pilot Kehidupan dalam Dharma

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on December 30, 2016 Berita, Wacana

    28 DESEMBER 2014—Tanpa terasa, lima hari telah berlalu sejak pengajaran pertama di Indonesia Lamrim Retreat 2016. Seperti hari-hari sebelumnya, Biksu Bhadraruci mengingatkan para peserta untuk membangkitkan motivasi bajik dalam mendengarkan Dharma. Kematian dapat datang kapan saja sehingga kita harus mempraktikkan Dharma guna mempersiapkan diri agar tidak hanya hidup sukses, tapi juga bisa mati sukses. Masalahnya, seringkali kita menganggap praktik Dharma dan menjalani hidup di dunia fana seperti minyak dan air, padahal Dharma adalah sabun atau pengemulsi yang melarutkan kehidupan duniawi dan spiritual menjadi satu. Praktik Dharma bukan berarti bertapa menyendiri di pucuk gunung dan melupakan dunia, juga tidak berarti harus berjubah biksu. Dharma bukan soal tampilan fisik, melainkan soal pola pikir, soal sudut pandang, bagaimana kita melihat sesuatu sebagaimana adanya.

    Pembacaan doa umur panjang untuk para guru.
    Pembacaan doa umur panjang untuk para guru.

    Ada kalanya hari ini mood kita jelek sehingga kita merasa kesal pada seseorang. Keesokan harinya, mood kita sudah membaik dan kita merasa senang pada orang yang membuat kita kesal kemarin. Siapa yang berubah? Orang tersebut atau diri kita? Yang berubah adalah cara pandang kita. Dengan demikian, untuk mengubah dunia di sekeliling kita, hal pertama dan terutama yang mesti kita lakukan adalah mengubah cara pandang kita terhadap dunia; jika kita mengubah pandangan kita, maka niscaya dunia pun ikut berubah. Dengan mempelajari dan mempraktikkan Dharma, kita bisa mengubah sudut pandang kita menjadi positif sehingga kebahagiaan dapat diraih.

    Usai pembahasan tentang 6 Praktik Pendahuluan kemarin, Biksu Bhadraruci memasuki topik berikutnya, yaitu bertumpu pada guru spiritual, akar dari sang jalan. Pertanyaan yang sering muncul adalah, “Apa pentingnya bertumpu pada guru spiritual? Apakah kita tak bisa mengandalkan diri sendiri saja?”

    Di sela-sela sesi, peserta diajak mengumpulkan kebajikan dengan menggulung kertas mantram untuk diisikan ke dalam rupang Buddha.
    Di sela-sela sesi, peserta diajak mengumpulkan kebajikan dengan menggulung kertas mantram untuk diisikan ke dalam rupang Buddha.

    Guru spiritual ibarat pilot pesawat terbang atau supir bus antar provinsi. Ketika berada di dalam pesawat atau bus, jamaknya kita tinggal duduk santai sambil menikmati perjalanan. Tak sekali pun kita memusingkan ke mana tujuan kita akan berakhir karena kita sepenuhnya percaya pada kemampuan pilot atau supir dalam membawa kita ke tujuan yang ingin kita capai. Kita bahkan sebenarnya mempercayakan nyawa kita di tangan sangat pilot atau supir. demikian santai dan acuh tak acuh karena tak ada sedikit pun keraguan dalam hati kita ihwal kecakapan mereka dalam menjalankan tugasnya.

    Dengan logika yang sama, dalam menempuh perjalanan Dharma, kita juga harus bertumpu pada guru spiritual yang cakap dan mahir menuntun kita ke tujuan akhir yang ingin kita raih: pencerahan sempurna. Jika kita memiliki guru spiritual yang demikian, tentunya kita takkan memusingkan arah dan belokan mana yang sedang kita tempuh, apakah kita bakal tersesat atau tidak, atau apakah kita bakal berakhir di neraka atau tidak. Analogi lainnya adalah dokter. Jika kita sakit, pastinya kita lebih memercayakan nasib kita di tangan seorang dokter yang sudah teruji kecakapannya di sekolah kedokteran dan rumah sakit ketimbang seorang dukun yang hanya bisa merapal mantra-mantra tertentu (yang bahkan tidak jelas sumbernya).

    Sebagai kesimpulan, keyakinan pada keampuhan praktik bertumpu pada guru spiritual bergantung pada kualitas karma yang kita miliki. Jika karma baik kita mencukupi, kita bisa melihat guru spiritual sebagai Buddha. Sebaliknya, jika karma baik kita tak mencukupi, kita bisa saja hanya melihat guru spiritual sebagai manusia biasa.

    Pada malam hari ini tidak ada sesi meditasi, diganti dengan sesi tanya-jawab bersama Biksu Bhadraruci. Salah satu poin yang paling banyak ditanyakan adalah mengenai keyakinan, mulai dari yang mempertanyakan kesahihan mengajukan permohonan kepada Buddha dan bertumpu pada guru spiritual dibandingkan dengan paham-paham lain yang lebih populer hingga pertanyaan mengenai cara menumbuhkan keyakinan itu sendiri. Biksu Bhadraruci mengatakan bahwa pertanyaan-pertanyaan ini seharusnya bisa dijawab jika orang-orang dengan serius mempelajari Dharma, tidak cukup hanya mengandalkan ceramah di vihara, tapi juga perlu membaca sumber-sumber lain seperti aneka buku dan kitab-kitab. Setelah banyak mendengar dan membaca, yang harus dilakukan adalah merenung dan melakukan meditasi analisis terhadap apa yang kita dengar dan baca hingga mencapai suatu kesimpulan yang kita tanamkan dalam hati. Dengan metode inilah kita bisa menyempurnakan keyakinan diri kita terhadap Sang Buddha maupun guru spiritual.

    Teman-teman yang ingin menyaksikan namun tidak bisa menghadiri acara dapat menyaksikan Livestreaming via buddhayana.tv
    Untuk mendapatkan akses dan info jadwal, hubungi:
    Sapta: 08984811450
    Aprianti: 085375242326

    "Bahagia adalah bisa duduk di sini mendengar dan praktik Dharma."
    “Bahagia adalah bisa duduk di sini mendengar dan praktik Dharma.”
    indonesia lamrim retreat

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleIndonesia Lamrim Retreat: Menikmati Kopi Dharma
    Next Article Indonesia Lamrim Retreat 2016: “Jatuh Cinta”-lah pada Guru Spiritual
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Melatih Batin, Resolusi di Tahun Baru

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Kiat-Kiat Pencerahan Sempurna

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Makna Berlindung: Bisakah Buddha Menolong Kita?

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 25, 2023

    Dalai Lama Membahas Kerukunan Beragama Dengan Cendekiawan Muslim

    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.