Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Indonesia Lamrim Retreat: Menikmati Kopi Dharma
    Kutipan bijak berlatar persembahan pelita untuk umur panjang Yang Mulia Dagpo Rinpoche yang dinyalakan selama retret berlangsung

    Indonesia Lamrim Retreat: Menikmati Kopi Dharma

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on December 28, 2016 Berita, Wacana

    27 DESEMBER 2016—Kali ini, di hari keempat Indonesia Lamrim Retreat 2016 di Gedung Prasadha Jinarakkhita Jakarta, Biksu Bhadraruci mengingatkan kita bahwa tubuh manusia kita adalah barang pinjaman. Pinjaman dari siapa? Dari kumpulan karma baik kita di masa lampau. Mengapa dikatakan barang pinjaman? Karena tubuh kita hanya sekali pakai saja, yakni hanya terbatas pada kehidupan saat ini saja. Tidak ada jaminan kita bisa mendapat tubuh manusia di kehidupan mendatang. Mumpung saat ini barang tersebut masih ada dalam kepemilikan kita, kita harus berupaya menggunakannya dengan sebaik mungkin untuk memperoleh hasil terbaik yang bisa dicapai melalui tubuh manusia ini.

    Kidung penuntun 6 Praktik Pendahuluan
    Kidung penuntun 6 Praktik Pendahuluan

    Seumur hidup kita menggunakan segala cara dan menghabiskan banyak waktu untuk merawat tubuh pinjaman ini yang pada akhirnya akan dibuang setelah kita mati. Kita membohongi diri sendiri dengan keyakinan bahwa hal-hal yang menyenangkan akan selamanya bersama kita dan takkan pernah berakhir. Pemikiran ini bertumpuk-tumpuk hingga sekeras tembok benteng yang takkan tahan menerima sesuatu yang dirasa akan mengusik ‘kenyamanan buatan’ kita.

    Batin sekeras tembok inilah yang sebenarnya membuat kita menderita, karena ketika ada sesuatu dari luar yang mendatangi kita, kita akan memaknainya sebagai sebuah ‘serangan’, dan kita pun tak tahan kalau tak menyerang balik. Di sisi lain, coba bayangkan kalau batin kita adalah spons yang bisa menyerap segala sesuatu. Kapan pun segala sesuatu yang negatif mendatangi kita, mereka akan lumer begitu saja karena telah diserap oleh batin kita. Demikianlah seharusnya kita melatih dan mengembangkan batin kita. Kalau begitu, bagaimana caranya membuat batin kita agar sefleksibel spons? Dengan belajar Dharma dan mempraktikkan apa yang diajarkan.

    Kalau begitu, ajaran mana yang paling tepat untuk kondisi kita saat ini? Bagi mereka yang kebingungan memilih ajaran atau merasa terlalu rumit untuk menekuni semua ajaran, Lamrim adalah solusinya. Lamrim merupakan Dharma yang hadir dalam tampilan ringkas namun sudah meliputi keseluruhan ajaran Buddha. Lamrim juga ibarat kopi luwak: ajaran agung Buddha dikunyah-kunyah dulu oleh guru-guru besar sebelum kemudian ‘dimuntahkan’ kembali kepada murid-murid dalam wujud kopi unggulan yang tak ternilai, yaitu Lamrim.

    Pengajaran dilakukan secara urut berdasarkan urutan garis besar yang digunakan dalam semua kitab Lamrim, termasuk Baris-Baris Pengalaman karya Je Tsongkhapa
    Pengajaran dilakukan secara urut berdasarkan urutan garis besar yang digunakan dalam semua kitab Lamrim, termasuk Baris-Baris Pengalaman karya Je Tsongkhapa

    Melanjutkan pembahasan hari sebelumnya tentang 6 praktik pendahuluan, Biksu Bhadraruci menjelaskan bahwa 6 Praktik Pendahuluan ibarat proses rumit dalam mengolah biji kopi hingga siap minum yang membuat secangkir kopi racikan barista ahli harga dan rasanya berkali-kali lipat melebihi kopi instan. Selanjutnya beliau menjelaskan tentang praktik kelima, yaitu membacakan Doa 7 bagian. Ilustrasi doa ini dapat kita temukan di relief Candi Borobudur dengan judul “Samantabadra Pranidana Raja”. Ketujuh bagian doa ini adalah:

    1. penghormatan, menghormati Buddha dan rombongan yang telah diundang

    2. memberikan Persembahan, menyenangkan hati para penakluk dengan memberi persembahan dengan tulus,

    3. pengakuan kesalahan, meringankan hati dan menyingkirkan penghalang menghayati Dharma dengan mengakui semua kesalahan,

    4. bermudita, turut bersuka cita dalam segala aktivitas bajik

    5. permohonan ajaran, memohon kepada Buddha dan rombongan untuk memberkahi kita dengan Dharma,

    6. permohonan agar para Buddha dan rombongannya tidak Parinirvana, tetap tinggal dan terus mengajar, serta

    7. dedikasi, menjamin atau menyegel agar kebajikan yang telah kita himpun tidak tercecer ke mana-mana dan menyimpang dari tujuan yang kita sasar

    Praktik keenam dari 6 Praktik Pendahuluan adalah permohonan kepada guru-guru silsilah, yaitu para cendekiawan agung yang turun-temurun menerima Dharma mulai dari Sang Buddha sendiri dan mampu menjabarkan Dharma dan membawa manfaat bagi orang-orang di zamannya hingga sampai pada kita sekarang. Di sini kita memohon berkah agar dapat memahami Dharma yang diajarkan dan mempraktikkannya hingga mencapai tujuan, yaitu kebahagiaan sejati.

    Kutipan bijak berlatar persembahan pelita untuk umur panjang Yang Mulia Dagpo Rinpoche yang dinyalakan selama retret berlangsung
    Kutipan bijak berlatar persembahan pelita untuk umur panjang Yang Mulia Dagpo Rinpoche yang dinyalakan selama retret berlangsung

    Biksu Bhadraruci terus mengingatkan kita bahwa ritual-ritual seperti praktik-praktik pendahuluan inilah yang memanusiakan diri kita. Semua ritual ini tidak menyiratkan permainan logika yang rumit, tetapi mereka bisa langsung menyentuh hati kita. Tokoh dari sekolah tinggi akan seketika berubah menjadi si dungu kalau telah jatuh cinta dan bisa melakukan apapun untuk orang yang dicintai. Biksu Bhadraruci menjelaskan seperti ketika jatuh cinta, kita harus mengawali praktik Dharma dengan 6 Praktik Pendahuluan dari Bumi Sriwijaya ini dengan dilandasi oleh perasaan bakti kepada Buddha dan/atau guru spiritual yang meluap-luap dengan hebat sehingga mampu melakukan apapun untuk merealisasikan Dharma yang diajarkan dalam kehidupan kita.

    Teman-teman yang ingin menyaksikan namun tidak bisa menghadiri acara dapat menyaksikan Livestreaming via buddhayana.tv
    Untuk mendapatkan akses dan info jadwal, hubungi:
    Sapta: 08984811450
    Aprianti: 085375242326

    indonesia lamrim retreat

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleIndonesia Lamrim Retreat 2016: Buddha adalah Makhluk Suci, Bukan Tuyul
    Next Article Indonesia Lamrim Retreat 2016: Guru Spiritual, Pilot Kehidupan dalam Dharma
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Melatih Batin, Resolusi di Tahun Baru

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Kiat-Kiat Pencerahan Sempurna

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Makna Berlindung: Bisakah Buddha Menolong Kita?

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.