Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Indonesia Lamrim Retreat 2016: Melatih Batin, Resolusi di Tahun Baru
    Biksu dan Biksuni dari berbagai aliran yang mengikuti Indonesia Lamrim Retreat 2016 menunggu sesi dimulai

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Melatih Batin, Resolusi di Tahun Baru

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on January 5, 2017 Berita, Wacana

    1 JANUARI 2017—Biksu Bhadraruci menutup Indonesia Lamrim Retreat 2016 dengan menuntun seluruh peserta merenungkan topik-topik lamrim yang sudah dijelaskan secara bertahap dengan tujuan membangkitkan bodhicitta. Urutan perenungannya adalah sebagai berikut:

    1. menghargai kelahiran sebagai manusia yang bebas dan beruntung,
    2. mengingat bahwa kelahiran tersebut bisa berakhir kapan saja karena kematian pasti datang menjemput,
    3. menyadari besarnya kemungkinan kita terlahir kembali di alam rendah,
    4. berlindung pada Triratnya yang mau dan mampu melindungi kita dari hal tersebut,
    5. hukum karma yang harus dipahami dan dipraktikkan untuk memastikan kebahagiaan di kehidupan mendatang,
    6. ketidakpastian samsara akibat karma dan klesha yang membuat kita senantiasa menderita,
    7. menyadari bahwa semua makhluk yang telah berbuat baik kepada kita juga mengalami penderitaan yang sama,
    8. membangkitkan tekad untuk membebaskan diri dari samsara agar diri kita sendiri dan semua makhluk bebas dari penderitaan dan mencapai kebahagiaan sejati.
    Biksu dan Biksuni dari berbagai aliran yang mengikuti Indonesia Lamrim Retreat 2016 menunggu sesi dimulai

    Dalam perenungan ini, peserta diajak membayangkan ibu masing-masing. Mereka ibarat nenek tua yang buta, setengah gila, dan berpakaian compang-camping berjalan di pinggir jurang. Usia tua melambangkan betapa seringnya ibu kita berputar-putar dalam samsara. Mata yang buta melambangkan tidak adanya kebijaksanaan. Nenek tua ini juga setengah gila akibat tiga racun: kebencian, keserakahan, dan kebodohan batin. Bajunya compang-camping karena miskin, tak punya kebajikan. Ia berjalan di pinggir jurang yang amat dalam dengan neraka di dasarnya, melambangkan betapa besar kemungkinan mereka jatuh ke alam rendah akibat banyaknya karma buruk. Jelas kita tak bisa menolong mereka hanya dengan memberikan uang atau hadiah-hadiah. Itu hanya akan menumbuhkembangkan klesha mereka dan menjerumuskan mereka ke dalam jurang alam rendah. Penderitaan ini juga tidak hanya dialami oleh ibu kita sendiri saja, tapi juga semua makhluk yang di kehidupan lampau mungkin pernah menjadi ibu-ibu kita. Sebagai seorang anak, kita wajib mewujudkan bakti kita dengan menolong mereka. Untuk itu, kita haruslah bisa menjadi seorang Buddha dan mengajarkan Dharma.untuk kebaikan semua makhluk.


    Suasana hari terakhir di Indonesia Lamrim Retreat 2016

    Setelah perenungan ini, Biksu Bhadraruci memimpin upacara trisarana sebagai praktik nyata atas topik berlindung pada Triratna yang merupakan pondasi praktik Buddhadharma. Beliau juga kembali mengingatkan kita mengenai tujuan praktik Dharma yang sesungguhnya, yaitu kebahagiaan di kehidupan mendatang, pembebasan dari penderitaan, dan pencapaian Kebuddhaan demi semua makhluk. Biksu Bhadraruci juga membacakan garis-garis besar lamrim dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan tradisi penutup sesi pengajaran Lamrim.

    Persembahan khatag untuk berterima kasih atas ajaran

    Di akhir acara, Biksu Bhadraruci mengajak semua peserta retret mendoakan agar guru spiritual utama komunitas Kadam Choeling Indonesia, Yang Mulia Dagpo Rinpoche, dapat kembali datang ke Indonesia dan membimbing retret Lamrim di tahun 2017. Beliau menyampaikan ucapan terima kasih, khususnya pada guru beliau dan orang-orang yang telah berjasa mempertemukan mereka, panitia penyelenggara Indonesia Lamrim Retreat 2016, dan seluruh peserta yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Beliau berharap semua peserta retret mendapatkan sesuatu dari retret ini dan menjadikan melatih batin menjadi orang baik sebagai resolusi di tahun yang baru ini.

    indonesia lamrim retreat

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleIndonesia Lamrim Retreat 2016: Kiat-Kiat Pencerahan Sempurna
    Next Article Ngertakeun Nusantara Shanti: Kembali ke Budaya Luhur, Bersatu untuk Indonesia Damai
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Kiat-Kiat Pencerahan Sempurna

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: Makna Berlindung: Bisakah Buddha Menolong Kita?

    Indonesia Lamrim Retreat 2016: “Jatuh Cinta”-lah pada Guru Spiritual

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.