Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Hidup adalah Dukkha? Kata Siapa?
    Y.M. Biksu Tenzin Tringyal mengisi talkshow tentang dukkha di Buddhayana Cultural Expo, Surabaya
    Y.M. Biksu Tenzin Tringyal mengisi talkshow tentang dukkha di Buddhayana Cultural Expo, Surabaya

    Hidup adalah Dukkha? Kata Siapa?

    0
    By karina chandra on August 1, 2023 Berita, Featured, Wacana

    Sang Buddha tidak pernah mengatakan “hidup adalah dukkha”.

    Demikian tutur Y.M. Biksu Tenzin Tringyal di talkshow hari ketiga Buddhayana Cultural Expo di Pakuwon Mall, Surabaya. Bahkan Beliau sudah menegaskan poin tersebut sejak acara sebelum talkshow, tepatnya saat memberikan umpan balik kepada peserta lomba debat.

    Buddhayana Cultural Expo di Pakuwon Mall, Surabaya
    Buddhayana Cultural Expo di Pakuwon Mall, Surabaya

    Hidup itu langka & istimewa

    Dalam sesi talkshow, Y.M. Tenzin Tringyal mengatakan bahwa jadi Buddhis cuma status doang itu banyak, yang di KTP-nya tertulis “agama Buddha” itu banyak, akan tetapi yang benar-benar memahami dan mempraktikkan ajaran Buddha itu sangat sedikit. Oleh karenanya, Y.M. menekankan pada awal talkshow bahwa bisa memiliki kesempatan menjadi manusia yang bisa mendengarkan dan mempelajari Dharma itu sangat langka. Pada awalnya, bahkan manusia bukanlah makhluk yang memohon kepada Sang Buddha untuk memutar roda Dharma, tapi sang Buddha pada akhirnya memutuskan manusia adalah makhluk yang tepat untuk menerima ajaran Beliau pertama kali.

    Para bhikkhu, misalkan seseorang melemparkan sebuah cincin berlubang satu ke tengah samudera raya, dan ada seekor kura-kura buta yang akan naik ke permukaan sekali setiap seratus tahun. Bagaimana menurut kalian, para bhikkhu, dapatkah kura-kura buta itu, yang naik ke permukaan sekali setiap seratus tahun, memasukkan lehernya ke dalam gandar berlubang satu itu?"
    Selangka itu kelahiran sebagai manusia!

    Kelangkaan tersebut juga sudah pernah dikemukakan oleh Sang Buddha. Sang Buddha mengibaratkan kelangkaan terlahir sebagai manusia yang memiliki kesempatan untuk mempelajari dan mempraktikkaan Dharma itu seperti sebuah kesempatan seekor kura-kura buta yang mengangkat kepalanya dapat masuk melewati sebuah cincin emas yang terapung di tengah lautan luas. Sebegitu langkanya kesempatan kita untuk terlahir sebagai manusia dan bertemu dengan ajaran Buddha!

    Baca juga: Lebih Langka dari SSR! Nilai Besar Kelahiranmu Sebagai Manusia

    Kebenaran Arya yang Sesungguhnya

    Kembali pada hal yang ditekankan oleh Y.M., bahwa Sang Buddha tidak pernah mengatakan hidup adalah dukkha, Beliau mengajak pendengar kembali ke kisah hidup Sang Buddha, terutama pada saat pencerahan. Setelah Sang Buddha mencapai pencerahan sempurna, ternyata Beliau tidak langsung mengajarkan Dharma. Beliau memilih untuk menelaah lebih lanjut, apakah ada makhluk hidup yang mampu mempraktikkan apa yang Beliau telah lalui untuk mencapai pencerahan? Baru setelah 49 hari setelah pencerahan Beliau memutuskan untuk mengajarkan Dharma kepada ke-5 pertapa yang telah menemani Beliau pada masa-masa awal kehidupan pertapaan. Nah, lalu apa yang dikatakan oleh Sang Buddha yang kelak kita kenal sebagai 4 kebenaran mulia atau tepatnya, 4 Kebenaran Arya?

    Yang dikatakan oleh Sang Buddha adalah, “Ini adalah kebenaran Arya tentang dukkha.” Y.M. Tenzin Tringyal melanjutkan, “Kata ini sebenarnya merujuk pada skandha yang tercemar.” 

    Skandha berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti “kumpulan”. Dalam Buddhadharma, skandha merujuk pada kumpulan yang menyusun keberadaan. Manusia memiliki 5 skandha yang tergolong dalam 2 kelompok, yaitu rupa (tubuh) dan nama (batin). Kita semua di samsara memiliki skandha yang tercemar oleh kotoran batin. Akibatnya, kita harus terlahir kembali berulang kali dan mengalami berbagai macam penderitaan.

    Jadi, apakah hidup ini adalah dukkha? Sayangnya karena satu dan lain hal, penulis tidak dapat mengikuti penjelasan Y.M. Tenzin Tringyal sampai selesai. Namun, penulis ingin merekomendasikan beberapa bacaan yang bisa menjawab rasa penasaran terkait berbagai poin yang disampaikan:

    1. Memahami Dukkha dan Terbebas Darinya karya Guru Dagpo Rinpoche

    Penjelasan menyeluruh tentang Empat Kebenaran Arya dan cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari hingga kita bisa membebaskan diri dari dukkha.

    1. Pratityasamutpada karya Guru Dagpo Rinpoche

    Penjelasan 12 Mata Rantai yang Saling Bergantungan yang menjelaskan siklus seorang makhluk dengan skandha tercemar lahir, mati, dan mengalami penderitaan berulang kali di samsara serta cara mengakhirinya.

    1. Seri Tahapan Jalan Menuju Pencerahan

    Panduan lengkap praktik bertahap untuk mencapai Kebuddhaan. Keistimewaan kelahiran sebagai manusia dan Empat Kebenaran Arya termasuk di dalamnya.

    Penulis: Chatresa7

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticlePemimpin Keagamaan Memohon Diskusi dan Perdamaian Selagi Kerusuhan Melanda Prancis
    Next Article Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Kedua 2023
    karina chandra

    Related Posts

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.