Ketika baru berusia 7 tahun, Yang Mulia Phabongkha Rinpoche sudah menerima ramalan dari guru spiritual terkemuka bahwa “sesuatu yang menakjubkan akan terjadi padanya di masa depan”. Nyatanya benar, beliau tumbuh menjadi salah satu guru Buddhis terkemuka yang karyanya masih dipelajari hingga sekarang. Seperti apa kisah beliau?
Phabongkha Rinpoche dikenali sebagai reinkarnasi guru Changkya Rolpay Dorje (1717-1786 M), seorang guru Dharma besar dari silsilah yang banyak mengajar di Mongolia dan China, termasuk di istana Kaisar China sendiri. Di masa mudanya, Yang Mulia Phabongkha Rinpoche mempelajari 5 teks besar Buddhis dan pengetahuan umum lainnya di Biara Sera Mey, salah satu biara universitas terbesar di Tibet. Setelah lulus ujian akhir pada usia 19 tahun, beliau melanjutkan belajar di Gyuto Tantric College selama 3 tahun.
Guru utama Phabongkha Rinpoche adalah Dagpo Lama Rinpoche Jamphel Lhundrup. guru agung yang diyakini merupakan kelahiran kembali dari Guru Swarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya. Dagpo Lama Rinpoche juga merupakan kelahiran sebelumnya dari Dagpo Rinpoche Jampel Jampa Gyatso, guru Dharma masa kini yang banyak beraktivitas di Eropa dan India serta secara rutin datang ke Indonesia untuk mengajar Dharma selama 30 tahun. Dagpo Lama Rinpoche membimbing Phabongkha Rinpoche dengan berpedoman pada Lamrim. Dagpo Lama Rinpoche akan mengajarinya topik Lamrim dan kemudian Phabongkha Rinpoche akan pergi dan merenungkannya. Kemudian ia akan kembali untuk menjelaskan apa yang telah ia mengerti: jika ia telah mendapatkan beberapa realisasi, Dagpo Lama Rinpoche akan mengajarinya lagi dan Phabongkha Rinpoche akan kembali dan merenungkan apa yang diajarkan. Proses belajar seperti ini berlangsung terus-menerus selama sepuluh tahun.
Karya agung Phabongkha Rinpoche adalah “Pembebasan di Tangan Kita”, kita spiritual klasik yang didusun berdasarkan pembabaran Dharma selama 24 hari yang beliau bawakan pada tahun 1921 di Padepokan Chuzang, Tibet, kepada perkumpulan besar biksu, biksuni, dan umat awam. Beliau juga banyak mengulas karya guru besar seperti Je Tsongkhapa serta mewarisi semua silsilah penting ajaran sutra dan tantra. Silsilah-silsilah ini beliau wariskan pula kepada generasi guru Dharma berikutnya. Murid beliau yang ternama adalah dua tutor utama Yang Maha Suci Dalai Lama XIV, yaitu Kyabje Ling Rinpoche dan Kyabje Trijang Rinpoche. Tidak hanya itu, banyak murid-murid Phabongkha Rinpoche yang membawa Dharma ke dunia Barat setelah meninggalkan Tibet pada tahun 1959. Instruksi Dharma dari Phabongkha Rinpoche pun menjadi kunci pembelajaran Buddhadharma di masa kini.
Disadur dan disempurnakan dari:
https://www.jangchuplamrim.org/jangchup-lamrim/lamrim-authors-biographies/
Ingin tahu seperti apa instruksi Phabongka Rinpoche untuk mempelajari dan mempraktikkan Buddhadharma dalam kehidupan sehari-hari? Segera Pre-Order buku “Instruksi Guru yang Berharga” di Lamrimnesia Store, paling lambat tanggal 17 September 2018.