Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Artikel » Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    0
    By Editor Lamrimnesia on January 21, 2025 Artikel, Featured, Wacana

    Sosok Steven Seagal

    Steven Seagal adalah bintang Hollywood yang baru saja berkunjung ke Indonesia dan bertemu dengan banyak tokoh, mulai dari sesama artis sampai presiden. Ternyata, Pak Steven ini bukan artis biasa. Pada tahun 1997, Steven Seagal dikenali sebagai tulku kelahiran kembali dari Chungdrag Dorje, guru Buddhis tradisi Nyingma (salah satu aliran tertua Buddhisme Tibet) dari Biara Palyul. Emang apa sih yang dimaksud dengan “tulku”?

    Tulku = Buddha You Can Meet?

    Tulku dalam bahasa Tibet merujuk pada Nirmanakaya, yaitu tubuh emanasi Buddha dalam wujud fisik yang bisa kita lihat langsung.

    Orang-orang bergelar “tulku” adalah mereka yang diyakini sebagai emanasi para Buddha. Meski telah mencapai pencerahan, para tulku ini memilih untuk tetap lahir di samsara demi menuntun semua makhluk keluar dari penderitaan karena welas asihnya yang luar biasa.

    Pernah berpikir kenapa ada anak yang dari kecil udah akrab sama kalkulus, padahal baru pertama kali diajari? Itu salah satu contoh karma yang dibawa dari kehidupan lampau. Para tulku juga membawa arus kesinambungan batin yang sama dari kehidupan lampaunya.

    Di Tibet, seorang tulku yang diakui secara resmi biasanya akan mengambil peran & tanggung jawab pendahulunya di biara, khususnya untuk melestarikan ajaran atau praktik Dharma tertentu yang dulu ia kuasai. Untuk itu, seorang tulku tentunya harus dididik sejak kecil agar memiliki kualitas batin dan kemampuan yang dibutuhkan.

    The Dark Side of Tulku System

    Tidak semua tulku ditemukan sejak kecil dan sempat dilatih untuk menjadi Guru Dharma. Ada juga yang memilih beraktivitas dengan cara lain untuk berkarya demi kepentingan banyak orang. Steven Seagal mungkin salah satunya.

    Karena sosok tulku biasanya sangat dihormati, “sistem” tulku ini punya risiko besar:

    • Ada yang mengaku-ngaku sebagai tulku demi keuntungan pribadi
    • Proses pencarian tulku kadang dipengaruhi oleh kepentingan politik.
    • Ada kasus penyalahgunaan kekuasaan oleh tulku berstatus resmi, mulai dari yang sebatas dugaan sampai terbukti termasuk tindak kriminal.

    Analogi Buddha dan Para Tulku

    Buddha dan para tulku ibarat bulan purnama terpantul di air dalam tempayan. Bulan itu sangat jauh, tapi kita bisa melihat pantulannya dari dekat. Namun, kalau airnya keruh atau beriak, bulannya tak akan terlihat jelas.

    Contoh zaman now-nya adalah nonton film di layar HP. Gambar resolusi 8k pun akan terlihat blur di gawai yang kurang canggih, apalagi kalau sampai layarnya rusak. Kalau para tulku tidak belajar, merenung, dan meditasi sampai meraih realisasi nyata, kita tidak akan bisa melihat kualitas Buddha dari mereka.

    Tulku Belum Tentu Bisa Jadi Guru

    Di zaman kemerosotan ini, meski pernah menjadi guru Dharma luar biasa di kehidupan lampaunya, tidak semua tulku bisa memberikan pengajaran Dharma. Bahkan ada yang memilih untuk menempuh jalur lain yang tidak terlihat berkaitan dengan Buddhadharma.

    Jadi, dalam Buddhisme, status tulku tidak termasuk dalam kriteria memilih guru Dharma! Yang lebih penting adalah silsilah ajaran yang jelas, kualitas bajik, dan welas asih terhadap para murid yang dibimbing. Guru yang bisa menunjukkan Dharma sejati & menyentuh hati kita sehingga mau berjuang mengembangkan batin adalah Buddha yang sesungguhnya melebihi tulku mana pun! Tetapi, ada nggak sih sosok tulku sekaligus guru yang dekat dengan Indonesia?

    Guru Dagpo Rinpoche

    Guru Dagpo Rinpoche merupakan kelahiran kembali dari Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya. Sejak 1989, Beliau sudah rutin ke Indonesia. Selama lebih dari 30 tahun, Beliau berusaha mengembalikan ajaran welas asih Nusantara ke negeri kita. Beliau juga tidak bertemu presiden atau selebriti dan hanya masuk berita seperlunya saja.

    Baca lebih lanjut mengenai Beliau dalam: Kitab Kumpulan Pengajaran Dharma dan Cara Praktik Dharma oleh Guru Dagpo Rinpoche

    dhamma dharma
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleReview Film Promare: Membakar Habis Api Kemarahan
    Next Article Ini Dia Sulitnya Memperjuangkan Hak Umat Buddha atas Tempat Suci Agamanya Sendiri Sendiri
    Editor Lamrimnesia

    Related Posts

    Belajar Dharma Lewat OST Wicked

    Tisarana: Kala Berlindung Bagaikan Jatuh Cinta

    Tisarana: Bukan Cuma ‘Omon-omon’

    Comments are closed.

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.