Setiap hari Waisak, kita umumnya diajari untuk memperingati 3 peristiwa penting dalam riwayat Buddha Sakyamuni, yaitu kelahiran, pencerahan sempurna, dan parinirwana. Namun, kalau kita merujuk Sutra Lalitawistara yang terukir di Candi Borobudur, kita akan menemukan bahwa ternyata ada 12 aktivitas agung sang Buddha yang bisa kita rayakan! Apa saja ke-12 aktivitas tersebut?
Berikut adalah 12 Aktivitas Agung sang Buddha yang disarikan dari Sutra Lalitawistara & Sutra Winayaksudraka:
1. Lahir sebagai Dewa Shwetaketu
Di Tushita, Bodhisatwa terus-menerus merenungkan Dharma & mempersiapkan kelahiran yang paling cocok untuk menjadi Buddha & menolong sebanyak mungkin makhluk dengan Dharma, yaitu:
- Lahir di Jambudwipa, tepatnya di India,
- Lahir dalam kasta terhormat
- Rentang hidup seabad
- Ada wanita yang layak menjadi pasangan
2. Keberangkatan dari Alam Tushita
Para dewa mencoba menahan Bodhisatwa karena dunia dipenuhi ajaran sesat, tapi Bodhisatwa menegaskan bahwa justru ia harus turun dan menaklukkan mereka.
3. Masuk ke Rahim
Ratu Mahamaya dari Kapilawastu memberi bermimpi rahimnya dimasuki gajah putih bergading enam dan pikirannya dipenuhi kebahagiaan, bagai konsentrasi terpusat.
4. Kelahiran Sang Bodhisatwa
Ayahnya Raja Suddhodana, Ibunya Ratu Mahamaya. Baru lahir di Taman Lumbini, langsung berjalan 7 langkah ke utara & berbicara! Ia diramalkan bisa menjadi raja dunia atau menjadi Buddha.
“Aku akan menjadi yang terunggul di antara semua makhluk hidup.”
Siddhartha Gautama ketika baru lahir
5. Ketangkasan yang Ditunjukkan Sang Bodhisatwa
Mencari pasangan yang satu visi dalam kebajikan, Bodhisatwa menunjukkan kecerdasan & ketangkasannya, mengungguli 500 pangeran dalam sayembara.
6. Menikahi Yasodhara dan Kehidupan di antara Kaum Wanita
Saat dikurung dalam kebahagiaan di tiga istana, Bodhisatwa tak terlena. Beliau ingat akan tekadnya untuk menjadi pelindung semua makhluk.
7. Penolakan terhadap Samsara
Melihat penderitaan sakit, tua, dan mati serta kehidupan pertapa, Bodhisatwa meninggalkan kenikmatan duniawi di istana dan fokus mencari cara mengakhiri penderitaan.
8. Praktik Kesederhanaan Hidup
Setelah 6 tahun melakukan pertapaan yang sangat keras, Bodhisatwa menyadari bahwa itu adalah pandangan salah dan menerima dana makanan dari perempuan bernama Sujata.
Sujata mempersembahkan dadih susu dari ribuan sapi yang diolah 7x & dicampur butiran nasi segar. Berkat kebajikan ini, ia diramalkan akan meraih nektar keabadian.
9. Kemenangan atas Mara
Tak goyah oleh ancaman maupun godaan Mara, bumi menjadi saksi kemenangan Bodhisatwa.
10. Tercapainya Pencerahan Sempurna
Terserap dalam 4 tingkat dhyana dan meraih 3 jenis Pengetahuan Tertinggi, Samma Sambuddha telah siap membimbing semua makhluk menuju kebahagiaan sejati!
11. Pemutaran Roda Dharma
Peristiwa | Topik | Tempat | Pendengar |
Pemutaran Pertama | Empat Kebenaran Arya | Taman Rusa Isipatana, Benares | Lima Pertapa, majelis dewa-dewi |
Pemutaran Kedua | Kesunyataan | Gunung Gridhakuta | 1250 atau 5000 biksu & biksuni, umat awam, majelis besar Bodhisatwa |
Pemutaran Ketiga | Intisari Realitas Absolut | Malaya & Waishali | Bodhisatwa yang telah memasuki Ketiga Yana |
“Dalam bentuk yang berbeda-beda, menunjukkan kemiripan dengan ilusi, sihir, dan mimpi, dengan pantulan rembulan di permukaan air dan gema, Sang Buddha telah memutar Roda Dharma.”
Sutra Lalitawistgara
12. Sang Buddha Memasuki Parinirwana
Seorang Buddha bisa hidup sampai ratusan kalpa, tapi karena Ananda lalai mengajukan permohonan, Beliau akhirnya memberikan pelajaran penting tentang ketidakkekalan dengan memasuki parinirwana di Kushinagar.
“Jika ajaran yang ingin kalian ikuti terkandung dalam Sutra, ditemukan dalam Winaya dan tidak bertentangan dengan kondisi sejati hal-ihwal, maka kalian harus menerimanya sebagai ajaranku. Jika bukan begitu kasusnya, maka ajaran yang demikian tidak boleh diterima.”
-Sabda Buddha sebelum menerima derma terakhir
Referensi: 12 Aktivitas Agung Sang Begawan: Riwayat Sang Buddha Berdasarkan Lalitawistara dan Winayaksudraka