Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Kathina Puja KMB Dhammavadhana – Menanam Kebajikan di Hari Kathina

    Kathina Puja KMB Dhammavadhana – Menanam Kebajikan di Hari Kathina

    0
    By itsupport on November 2, 2021 Berita, Featured, Wacana

    Minggu, 31 Oktober 2021 – Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavadhana Universitas Bina Nusantara (BINUS) menyelenggarakan Kathina Puja & Dhammatalk bertajuk “Generosity Brings Good Karma”. Acara diselenggarakan secara daring via aplikasi Zoom dan dihadiri oleh 81 peserta.

    Acara dibuka dengan sambutan dari ketua panitia, dilanjutkan dengan puja bakti, Dhammatalk, penayangan liputan Sanghadana & Pattidana yang dilakukan KMB Dhammavadhana, dan ditutup dengan pertunjukan seni serta pengumuman pemenang aneka lomba yang diselenggarakan dalam rangka bulan Kathina.

    Dhammatalk yang menjadi puncak kegiatan ini dipandu oleh motivator Ponijan Liaw dengan narasumber 3 orang biksu Sangha, masing-masing mewakili 3 tradisi Buddhis yang paling dikenal di Indonesia. Ketiga narasumber luar biasa tersebut adalah Y.M. Bhikkhu Nyana Suryanadi yang mewakili tradisi Theravada, Y.M. Suhu He Xian yang mewakili Mahayana, serta Y.M. Lobsang Gyatso yang mewakili Vajrayana.

    Sepanjang Dhammatalk, ketiga narasumber menjawab beragam pertanyaan seputar praktik berdana, khususnya di bulan Kathina, dan manfaatnya untuk kehidupan. Kathina sendiri merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Buddha yang memperingati berakhirnya masa Vassa atau retret musim hujan yang dijalankan oleh Sangha monastik. Y.M. Bhikkhu Nyana Suryanadi pun menjelaskan bahwa bulan ini istimewa karena dana dilakukan kepada komunitas Sangha, bukan hanya individu, di waktu yang tepat, yaitu setelah mereka melakukan praktik intensif selama masa Vassa. Oleh karena itu, kebajikan yang diperoleh dari Kathina dana amatlah besar.

    “Ibarat menanam benih unggul di ladang yang subur,” tutur Beliau.

    Mengenai barang yang didanakan, Y.M. Suhu He Xian memaparkan bahwa di zaman sekarang, sebaiknya mendanakan barang yang sesuai dengan kebutuhan Sangha. Umat dapat bertanya terlebih dahulu ke pengurus wihara atau dayaka Sangha. Jangan sampai barang yang sama menumpuk dan malah tidak terpakai.

    Y.M. Biksu Lobsang Gyatso kebagian menjelaskan niat dan cara berdana yang tepat. Beliau memaparkan bahwa bisa ada 4 jenis niat atau motivasi berdana. Pertama, untuk kepentingan pribadi atau kesenangan di kehidupan saat ini. Kedua, untuk kelahiran di alam bahagia di kehidupan mendatang. Ketiga, untuk mengakhiri penderitaan samsara. Keempat, untuk meraih Kebuddhaan demi membebaskan semua makhluk dari samsara.

    “Yang pertama itu bukan motivasi seorang Buddhis,” kata Y.M. Biksu Lobsang Gyatso, “Sebisa mungkin kita harus berusaha melatih yang keempat. Itulah praktik Dana Paramita. Bukan hanya untuk yang Mahayana saja, tapi di Sutta Pali juga diajarkan.”

    Tata cara berdana sendiri bisa beragam, tergantung dengan tradisi atau tata krama setempat. Satu hal yang pasti, Sang Buddha mengajarkan untuk memberikan dana dengan rasa hormat kepada yang menerima. Begitu pula sebaliknya penerima dana menerimanya dengan hormat pula.

    Ketiga narasumber juga menjawab pertanyaan seputar dampak pandemi terhadap Vassa dan Kathina. Y.M. Biksu Lobsang Gyatso mengatakan bahwa pandemi dan penerapan PPKM justru mendukung tradisi Vassa dan praktik spiritual umat Buddha secara umum. Beliau menganjurkan kepada semua peserta untuk mengisi waktu selama dia di rumah dengan mengevaluasi diri dan lebih banyak belajar serta merenungkan Dharma. Mengenai praktik berdana yang dirasa kurang afdol jika tidak dilakukan secara langsung, Y.M. Suhu He Xian pun mengingatkan bahwa offline maupun online bukan masalah, yang penting adalah kualitas kebajikannya. 

    Kesulitan ekonomi selama pandemi juga tak jadi soal. Ketiga narasumber beserta moderator mengutip beberapa bait dari kitab suci yang menjelaskan bahwa persembahan sekecil apapun bisa mendatangkan manfaat besar jika dilandasi dengan niat bajik dan sikap yang tepat.

    “Saat kita punya pikiran senang, itu pun bisa kita persembahkan untuk semua makhluk,”

    tutur Y.M. Bhikkhu Nyana Suryanadi.

    Dalam sesi tanya jawab, ada pertanyaan mengenai praktik berdana yang dilakukan atas dasar gengsi. Para narasumber dengan mahir menjelaskan bahwa meski yang melakukannya tetap menerima sedikit kebajikan, berdana atas dasar gengsi tidak dianjurkan karena hanya akan memperparah ego si pendana. Memang kadang kita berdana karena terinspirasi saat melihat orang lain berdana. Itu adalah hal yang baik. Namun, kita perlu berhati-hati, jangan sampai kita ikut berdana hanya untuk mengungguli orang tersebut.

    Namun, kita juga diingatkan untuk tidak menghalangi atau mencegah orang lain berdana, sekalipun orang itu berdana karena gengsi. Menghalangi orang lain berdana hanya mendatangkan kerugian karena mencegah pemberi melakukan kebajikan, mencegah penerima mendapatkan kebutuhan mereka, serta menumbuhkan kekejian dalam diri orang yang menghalangi.

    Sebagai penutup, para narasumber mengulang kembali poin-poin penting dalam pembahasan tentang niat, penerima, tata cara, dan waktu dalam praktik berdana, khususnya Kathina Dana. Tak lupa, mereka juga berpesan agar semua terus melatih  dana paramita dalam kehidupan sehari-hari.

    buddhisme dana paramita Kathina lamrimnesia sangha

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleUtang Karma, Samsara, dan Squid Game
    Next Article Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Ketiga Tahun 2021
    itsupport

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.