Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » HUT ke-34 Vidyasena Vihara Vidyaloka: Paving The Way with Dhamma
    Perayaan HUT Vidyāsenā Vihāra Vidyāloka ke-34 : Talkshow "Paving The Way With Dhamma"
    Perayaan HUT Vidyāsenā Vihāra Vidyāloka ke-34 : Talkshow "Paving The Way With Dhamma"

    HUT ke-34 Vidyasena Vihara Vidyaloka: Paving The Way with Dhamma

    0
    By itsupport on March 26, 2021 Berita, Featured, Wacana

    Oleh Junarsih

    Organisasi Vidyasena Vihara Vidyaloka adalah wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan dan melestarikan Dhamma yang berlokasi di Yogyakarta. Ulang tahunnya yang ke-34 baru saja dirayakan dengan penyelenggaraan talk show via aplikasi Zoom & Youtube Live pada Sabtu, 20 Maret 2021 lalu dengan mengusung tema “Paving The Way with Dhamma”. Acara ini dimoderatori oleh Aryavamsa Frengky dengan narasumber Y.M. Bhikkhu Jotidhammo Mahathera yang merupakan Kepala Vihara Vidyaloka sekaligus penasihat Vidyasena.

    Sebelum masuk pada talk show, pendiri Vidyasena sekaligus Ketua Umum Magabudhi, Pandita Dharmanadi Chandra menjelaskan terlebih dahulu perihal sejarah Vidyasena.

    Sejarah Vidyasena

    “Sekitar 36 tahun lalu, pertama kali saya mulai aktif di salah satu organisasi Buddhis,” tutur Dharmanadi Chandra.

    Beliau menceritakan bahwa mahasiswa Buddhis tentunya harus memahami tentang Dharma dan agama Buddha. Selama di Yogyakarta, Beliau belajar banyak hal dan berdiskusi dengan Bambang Pratiknyo, ketua organisasi Buddhadhamma Study Group Yogyakarta. Saat itu, Vihara Vidyaloka sepi. Waktu kebaktian setiap hari Rabu, yang datang hanya orang tua. Lalu Beliau berdiskusi dengan Bambang Pratiknyo dan mendirikan organisasi Vidyasena supaya vihara tersebut ramai dengan mengubah kebaktian menjadi hari Minggu supaya anak muda khususnya para mahasiswa juga datang. Vidyasena pun memiliki makna yang sangat indah. Vidya artinya pengetahuan dan sena artinya prajurit. Jadi, Vidyasena adalah prajurit yang punya pengetahuan baik tentang Dharma.

    Harapan Dharmanadi kepada alumni Vidyasena yang telah belajar public speaking dan juga kepemimpinan adalah semoga mereka bisa menjadi Dhammaduta bagi diri sendiri dan juga orang lain. Atau bahkan kalau bisa ada yang menjadi anggota Sangha. Hingga saat ini, sudah ada satu alumni Vidyasena yang menjadi biksu. Kalaupun nantinya alumni tidak menjadi Dhammaduta ataupun anggota Sangha, setidaknya mereka bisa membangun keluarga yang baik untuk mengembangkan Buddhadharma.

    Ucapan Ulang Tahun dari Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera

    Y.M. Bhikkhu Pannavaro Mahathera juga turut menyampaikan selamat ulang tahun untuk Vidyasena.

    “Pesan saya, jadikan Vidyasena ini, baik para pengurus, para anggota, demikian juga para alumni sebagai saran untuk mengerti, untuk mendalami, untuk memperkuat keyakinan Anda sekalian dalam membangun karakter yang kuat menghadapi kehidupan ini, mengarungi kehidupan ini, sekarang dan juga kemudian,” tutur Y.M. Bhikkhu Pannavaro.

    Siapapun yang pernah tergabung dalam Vidyasena hendaknya bisa mengembangkan diri dengan bekal ilmu pengetahuan dan juga keterampilan untuk membangun karakter. Tapi tidak hanya dengan dua bekal tersebut kita bisa mengarungi kehidupan. Bekal keyakinan terhadap Dharma juga penting agar bisa menghadapi tantangan kehidupan yang tidak bisa dihindari setiap orang. Salah satu tantangan ini adalah karma kita sendiri. Kalau tidak dengan Dharma, mau dengan apa lagi kita menghadapi karma diri sendiri?

    Paving The Way with Dhamma

    “Paving The Way with Dhamma itu memadatkan, mengokohkan jalan hidupnya dengan Dhamma,” tutur  Y.M. Bhikkhu Jotidhammo.

    Bhikkhu Jotidhammo lebih lanjut menjelaskan bahwa manusia hidup punya tujuan masing-masing, misal ingin jadi pebisnis yang sukses, punya organisasi Buddhis, ataupun tujuan hidup lainnya. Tujuan hidup tersebut bisa dicapai kalau kita punya ilmu pengetahuan dan keterampilan. Tapi, di samping dua hal tersebut, kita juga memerlukan Dharma sebagai pedoman untuk meraih tujuan itu.

    “Saat hidup kita dalam keadaan sulit, ada masalah, ada persoalan-persoalan, ya di sini membutuhkan yang namanya paving the way with Dhamma itu,” imbuh Y.M. Bhikkhu Jotidhammo.

    Hidup kita pasti selalu ada masalah, baik dengan diri sendiri ataupun orang lain. Misal saat bekerja kita dituntut untuk memenuhi target perusahaan. Bisa juga kita berhadapan dengan segala macam kendala saat kita ingin membuat sebuah organisasi. Saat itulah kita pasti merasakan tekanan, stres, dan sulit mengontrol emosi. Pada keadaan ini kita bukan hanya memerlukan ilmu pengetahuan umum ataupun keterampilan, tapi butuh Dhamma untuk mengokohkan jalan hidup kita.

    Dharma membuat kita bisa berpikir jernih sehingga bisa menyadari bahwa hukum karma itu ada, segala sesuatu pasti ada sebab dan akibatnya. Kita tidak mungkin akan marah kalau tidak ada penyebabnya. Kalau tiba-tiba marah tanpa sebab, bisa jadi bukan karena sebab saat itu, tapi sebab di kehidupan sebelumnya. Ketika kita sudah tahu bahwa amarah ada penyebabnya, maka kita bisa mengendalikannya dengan merenungkan bahwa marah hanya akan membawa penderitaan dalam diri. Kita pun akan belajar mengendalikannya sebagai wujud dari praktik Dhamma.

    Dharma tidak hanya dipraktikkan saat hidup kita dalam masalah, tapi juga ketika kita bahagia. Jangan sampai saat bahagia kita hanya mementingkan diri sendiri. Kita justru harus memikirkan orang lain. Kalau ada orang tidak bisa memperoleh makanan, setidaknya kita bisa membantunya dengan memberi makanan. Kalau ada orang kehujanan, berilah payung atau jas hujan. Kalau ada kucing di tengah jalan, sebaiknya dipinggirkan supaya tidak tertabrak kendaraan. 

    “Jangan sampai kita tidak menggunakan Dharma,” tutur  Y.M. Bhikkhu Jotidhammo.

    Ini adalah pernyataan yang membuat kita harus sadar bahwa Dharma adalah pedoman hidup paling baik untuk kita sebagai umat Buddha. Oleh sebab itu, kita pun harus melestarikan Dhamma sebagai penguat jalan hidup kita dengan berbagai cara dan mengabdikan diri untuk banyak makhluk. Pengabdian ini bisa semakin memperkuat keyakinan kita pada Dharma. Ada banyak hal yang bisa dilakukan, misal mengajar anak muda agar mengenal Dharma untuk menjadi Dharmaduta, mengajarkan agama Buddha di pendidikan formal, menyebarkan buku Dharma, membuat serta turut gabung dalam organisasi Dharma, membuat website yang membahas Dharma, atau bahkan bila situasi, kondisi, serta karma mendukung, kita bisa turut menjadi anggota Sangha.

    Kesimpulan

    Dalam hidupnya, manusia punya tujuan masing-masing. Sayangnya, kehidupan kita terus berubah dan tidak mudah diterka. Ilmu pengetahuan umum dan juga keterampilan tidaklah cukup untuk mengisi kehidupan yang tak pasti ini. Oleh sebab itu, kita membutuhkan pedoman untuk membawa diri selalu dalam keadaan yang bahagia ketika sedang susah, tidak angkuh ketika sedang bahagia, dan membantu menghadapi kehidupan yang akan datang. Pedoman hidup ini adalah Dharma. Dharma ini jugalah yang harus dipraktikkan dan juga dilestarikan oleh kita sebagai generasi muda. Semoga setelah Talk Show  “Paving The Way with Dhamma” ini, kita semakin mengokohkan jalan hidup dengan Dharma baik dalam keadaan bahagia atau menderita. 

    Rekaman acara: Perayaan HUT Vidyāsenā Vihāra Vidyāloka ke-34 : Talkshow “Paving The Way With Dhamma”


    Mau mengisi hidupmu dengan berkarya buat Dharma? Yuk melestarikan Dharma bareng Dharma Patriot Lamrimnesia! Langsung aja hubungi Call Center Lamrimnesia di +62812 2281 6044 buat daftar atau tanya-tanya 😀

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleCandi Borobudur: Tempat Suci atau Asbak Terbesar di Dunia?
    Next Article Borobudur Candi Buddha, tapi Buddha untuk Semua
    itsupport

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.