Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Mau Hidup Santuy? Hindari Karma Pikiran Keserakahan!

    Mau Hidup Santuy? Hindari Karma Pikiran Keserakahan!

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on March 9, 2020 Artikel, Featured, Wacana

    oleh BESTRELOAD

    Di jalan raya sering ada razia motor. Saat kena tilang, ada orang yang santai-santai aja minta maaf, tapi ada juga yang drama nangis-nangis atau ngamuk sampai ada yang rekam lalu jadi viral karena nggak rela harus bayar tilang. Ada lagi kejadian di resepsi pernikahan teman kita, ada orang yang lebih emosian saat antre makanan dan mengambil makanan banyak-banyak, eh ujung-ujungnya nggak dimakan. Atau ada lagi ketika kena banjir, ada yang biasa saja membereskan rumah, tapi ada yang merana seolah kehidupan berakhir karena TV-nya rusak.

    Andai kita bisa lebih santuy, drama-drama di atas nggak akan terjadi kan?

    Semua kasus di atas memang sangat bergantung pada banyak faktor, tapi secara umum berdasarkan Buddhadharma, fenomena tersebut terjadi karena ada satu kekotoran batin (klesha) yaitu kemelekatan. Kemelekatan akan semakin kuat jika kita terus mengembangkan pikiran serakah. Pikiran serakah ini merupakan salah satu dari Dasa Akusala Kamma atau 10 Karma Hitam. Pikiran keserakahan ini merupakan pemikiran ingin mendapatkan sesuatu yang belum kita miliki/dimiliki orang lain, namun dengan kondisi yang sangat melekat terhadap objek tersebut.

    Jadi apa yang menjadi akibat karma dari pikiran serakah?

    1. Akibat yang matang sepenuhnya: terlahir di alam binatang, hantu kelaparan, ataupun neraka tergantung dari seberapa berat karma yang kita lakukan.

    2. Akibat yang serupa dengan penyebab:
    a. Memiliki kemelekatan yang kuat. Jadi, ketika kita misalnya putus dengan pacar, kita bisa galau dan teringat terus dalam waktu yang lama. Contoh lainnya adalah ketika kita kehilangan barang atau ketika tidak mendapatkan hal yang kita inginkan, kita akan sangat menderita.
    b. Tidak pernah puas, terus-menerus dikendalikan oleh keinginan kita, intinya kita akan menjadi pribadi yang rakus dan ingin terus mendapatkan yang diinginkan dan tidak pernah merasa berkecukupan.

    3. Akibat yang menentukan lingkungan: Lahir di tempat yang kekurangan sumber daya. Hal yang bagus akan rusak dan hilang dan tidak akan bertambah. Berdasarkan penjelasan Arya Nagarjuna, pikiran serakah membuat seseorang lahir di tempat yang tidak memenuhi segala ekspektasi penghuninya.

    Jadi, walaupun hanya dengan pikiran, ternyata akibatnya bisa cukup pelik. Lalu bagaimana cara untuk mengurangi pikiran serakah? Berikut ini adalah tips-tipsnya:

    1. Ambil waktu untuk merenungkan dan mensyukuri hal-hal baik yang sudah kita miliki, misalnya menjadi manusia, bisa belajar, memiliki lingkungan yang baik, dan sebagainya. Dengan merenungkan hal ini selain mengurangi pikiran serakah, kita bisa mengurangi rasa malas kita. Hal ini bisa dilakukan pada pagi hari dan/atau sebelum kita tidur.
    2. Melatih diri melepas dengan mempraktikkan dana. Ini adalah cara yang diajarkan Sang Buddha untuk menawar racun kemelekatan. Dana bisa berupa materi, tenaga, ilmu, atau Dharma. Mulai dari yang kecil, lama kelamaan kita akan bisa melepas hal-hal yang lebih besar, sampai akhirnya kita tidak akan merasa menderita ketika kehilangan sesuatu.

    Sebetulnya memiliki keinginan itu wajar, namun, ketika berlebihan menginginkan sesuatu, apalagi sampai tidak peduli dengan orang lain, yang menderita ujung-ujungnya adalah diri kita sendiri. Menghindari pikiran serakah bisa membuat kita menjadi orang yang lebih tenang dan stabil. Kita tak lagi dibayangi oleh rasa takut akan kehilangan dan bisa dengan lebih ringan membantu lingkungan sekitar kita.

    Sumber:
    1. “Karma” oleh Guru Dagpo Rinpoche
    2. “Karma dan Akibatnya” oleh Guru Dagpo Rinpoche
    2. “Pembebasan di Tangan Kita” oleh Phabongkha Rinpoche
    3. “Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan” (Lamrim Chenmo) Jilid I oleh Je Tsongkhapa

    karma karma keserakahan karma pikiran keserakahan lamrim lamrimnesia lobha
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleMisteri Buddha Masih Hidup, Sehat, dan Beraktivitas
    Next Article Jangan Liburan Saat Lockdown Corona
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 

    Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    Belajar Dharma Lewat OST Wicked

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.