Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Bagaimana Seorang Buddhis Seharusnya Menyikapi Perubahan Iklim?

    Bagaimana Seorang Buddhis Seharusnya Menyikapi Perubahan Iklim?

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on January 7, 2020 Artikel, Featured, Uncategorized, Wacana

    Dampak perubahan iklim makin lama makin terasa ekstrem. Hutan-hutan terbakar, banjir melanda, petani kesulitan bercocok tanam karena musim makin tak pasti, hewan-hewan laut mati karena peningkatan suhu air laut. Semua orang dari berbagai kalangan telah bersuara dan bergerak–ada yang berhenti menggunakan plastik, ada yang berdemonstrasi, ada juga yang malah kabur keluar negeri.

    Lantas, bagaimana dengan kita umat Buddha? Bagaimana kita sebaiknya menyikapi fenomena perubahan iklim?

    1. Terapkan nilai Buddhis yang mengedepankan WELAS ASIH tanpa kekerasan.
      Jika kita menerapkan nilai tanpa kekerasan dalam hubungan kita tidak hanya dengan sesama manusia, tapi juga dengan tanah, air, sumber daya alam, dan binatang, kita tidak akan membahayakan dan menghancurkan mereka. Keseimbangan alam akan tetap terjaga.

    2. Pancarkan CINTA KASIH.
      Kita harus melihat bahwa kita saling bergantung dengan segala sesuatu di sekitar kita. Semua yang kita butuhkan untuk hidup berasal dari bumi dan kebaikan makhluk lain. Kita juga harus melihat bahwa semua makhluk adalah ibu-ibu kita, jadi kita menjaga perilaku kita terhadap lingkungan sehingga tidak berdampak buruk kepada mereka.

    3. BE AWARE! Pedulilah degan alam sekitarmu.
      Sadarlah dengan dunia sekitar, kamu bukan pusat konstelasi dari semesta ini. Latihlah praktik hidup berkesadaran agar kamu menyadari dampak dari setiap tindakan dan pilihanmu kepada alam maupun kepada sesama manusia. Dengan demikian, kamu bisa memilih tindakan yang bermanfaat atau setidaknya tidak memperparah kondisi lingkungan.

    4. Bayangkan dirimu, teman-temanmu, keluarga, dan anak anakmu di masa depan.
      Sang Buddha mengajarkan ketidakkekalan, tapi Beliau juga tidak mengajarkan kita untuk menyerah pasrah tanpa upaya. Dengan mengumpulkan pengetahuan seputar perubahan iklim dan pemanasan global, kita bisa tahu bahwa perubahan iklim terjadi begitu cepat hingga dalam beberapa puluh tahun lagi, anak-anak, keluarga, dan bahkan kita sendiri bisa kehilangan penghidupan. Namun, masih ada usaha-usaha yang bisa dilakukan untuk mencegah hal itu. Masa kita tidak mau bergerak?

    5. Cari KOMUNITAS yang mendukung alam dan ikutlah berkontribusi.
      Kita harus berperan aktif dalam perbaikan maupun pencegahan kerusakan ekosistem. Dengan bergabung dengan komunitas yang satu visi, kita bisa melakukan aksi bersama dan saling bermudita sehingga makin bersemangat dalam melestarikan lingkungan. Jika merasa tidak memiliki waktu untuk berkontribusi langsung, kamu bisa berdana ke organisasi pro lingkungan atau bantu menyebarkan konten seputar pelestarian alam di media sosialmu.

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleTips Anti Gagal Move On Ala Buddhis
    Next Article Mengapa Seharusnya Seorang Buddhis “Tulen” Tidak Akan Takut pada Bencana Dunia
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.