Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang pemuda dari keluarga yang amat sederhana. Walau berkekurangan, ia kadang ‘beruntung’ menemukan buah-buahan jatuh atau hewan ternak yang tersesat di pekarangannya. Ia menganggap itu semua adalah berkah dari langit untuknya. Jika ada orang yang datang ke rumahnya mencari ayam atau ternak lain yang hilang, ia bilang tidak ada atau tidak tahu. Ia tidak merasa dirinya mungkin telah mengambil ternak orang lain. Toh ternak yang ia ambil datang sendiri ke rumahnya.
Kisah di atas adalah salah satu contoh tindakan karma hitam MENCURI atau mengambil barang yang tidak diberikan. Berdasarkan hukum karma, setiap tindakan akan menghasilkan akibat. Akibat ini belum tentu berbuah saat itu juga, tapi bisa juga bulan depan, tahun depan, bahkan kehidupan yang akan datang.
Sebenarnya apa saja sih akibat dari karma mencuri?
Kalau kamu mengalami hal-hal berikut, maka bisa jadi cerita di atas adalah kehidupan lampaumu…
- Lahir di alam neraka, sebagai setan kelaparan, atau binatang
Kalau kamu bisa baca artikel ini, udah pasti nggak mengalami akibat yang satu ini. Kelahiran di alam rendah adalah akibat yang matang sepenuhnya dari karma buruk yang lengkap. Kamu harus bermudita karena bebas dari akibat ini dan terlahir sebagai manusia sekarang, juga harus berusaha agar tidak mengalaminya di kehidupan mendatang!
- Pernah kecurian, ditodong, kehilangan barang
Mencuri menyebabkan orang lain merasa kehilangan. Maka, sesuai hukum sebab-akibat, pelakunya juga akan merasakan akibat berupa kehilangan. Kalau di kehidupan sekarang kamu pernah dirampok atau ditodong orang, mungkin kamu juga pernah melakukannya pada orang lain di kehidupan lampau.
Selain itu, kalau sering kehilangan barang-barang kecil seperti bolpen atau uang nyelip, mungkin kamu sering melakukan ‘pencurian’ yang tidak kamu sadari seperti lupa mengembalikan barang pinjaman, mengambil uang yang kamu temukan di jalan, dan lain-lain.
Akibat ini disebut sebagai akibat yang sesuai dengan tindakan.
- Tanpa sadar mengambil barang orang, atau sering merasakan dorongan ingin mengambil barang orang lain
Pernah dengar istilah ‘kleptomania’? Itu sebutan untuk ketidakmampuan menahan dorongan untuk mencuri, bahkan saat seseorang sebenarnya tidak butuh atau mampu membeli barang tersebut. Ini juga merupakan bentuk lain dari akibat yang sesuai dengan tindakan.
Kita menghafal sesuatu dengan mengulang hal tersebut berkali-kali bukan? Begitu pula dengan karma yang dilakukan berkali-kali, kita akan jadi ‘hafal’ dengan karma tersebut dan cenderung mengulanginya lagi di lain waktu, hingga di kehidupan mendatang. Kalau di kehidupan lampau kita terbiasa mencuri, kita akan memiliki kecenderungan untuk melakukannya lagi di kehidupan ini.
- Hidup di daerah miskin atau rawan kejahatan
Tindakan kita juga menentukan seperti apa tempat kita tinggal dan beraktivitas. Kalau daerah tempat tinggalmu sering masuk berita karena banyak rampok atau begal, bisa jadi itu adalah akibat yang menentukan lingkungan dari karma mencuri.
Dengan mempelajari akibat-akibat di atas, kita akan lebih bisa menerima permasalahan yang kita alami sekarang. Kalau kita ditodong atau kecurian, kita bisa melatih diri untuk tidak menambah karma buruk dengan dendam pada orang yang menodong atau mencuri dari kita. Sebaliknya, kita bisa menyadari bahwa kita baru saja mengalami satu akibat dari karma buruk kita. Bahkan bisa juga mengembangkan welas asih pada orang-orang yang mencuri dari kita. Dan yang paling penting, kita bisa membangkitkan tekad untuk berusaha menghindari mengambil barang yang tidak diberikan sehingga tidak perlu mengalami akibat-akibat tersebut di masa mendatang.
—
Sumber: Pembebasan di Tangan Kita karya Phabongkha Rinpoche, Karma karya Dagpo Rinpoche
—
Di atas disebutkan bahwa kelahiran di alam rendah adalah akibat dari karma hitam yang lengkap. Seperti apa sih karma lengkap itu? Tunggu di artikel Lamrimnesia pekan depan!
2 Comments
Pingback: Hindari Mengambil yang Tak Diberikan | santoh888
Pingback: Hindari Mengambil yang Tak Diberikan | Millenia General Trading