Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » Indonesia Lamrim Retreat 2017 » ILR 2017: Kenali Diri, Awal dari Praktik Dharma

    ILR 2017: Kenali Diri, Awal dari Praktik Dharma

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on December 24, 2017 Berita, Indonesia Lamrim Retreat 2017, Kegiatan, Wacana

    Kita ini orang seperti apa?

    Kita perlu membangkitkan motivasi bajik agar praktik Dharma kita membawa hasil yang baik, kira-kira demikian pesan Biksu Bhadra Ruci saat membuka rangkaian acara Indonesia Lamrim Retreat 2017. Namun, bagaimana caranya kita bisa membangkitkan motivasi tersebut? Motivasi seperti apa yang perlu kita bangkitkan? Jawabannya ada di hari pertama retret, 23 Desember 2017. Motivasi untuk praktik Dharma dapat kita temukan dari sifat dasar ajaran Buddha, yaitu melihat ke diri sendiri. Kita ini orang seperti apa? Apakah kita membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain? Atau jangan-jangan kehadiran kita menyusahkan orang-orang di sekitar kita? Coba direnung-renungkan, lalu putuskan untuk tidak menyia-nyiakan kelahiran kita sebagai manusia yang amat berharga dengan menjadi orang yang lebih baik dan bermakna dari diri kita sekarang. ‘Lebih baik’ seperti apa tergantung dari hasil perenungan kita. Itulah yang bisa mendorong kita untuk memulai belajar dan mempraktikkan Dharma.

    Setelah membangkitkan motivasi, kita bisa mulai mempelajari Lamrim, sebuah metode belajar Buddhadharma yang menarik intisari dari semua ajaran Buddha dalam tahapan-tahapan menuju pencerahan. Lamrim ini juga berasal dari bangsa kita sendiri, dapat ditelusuri hingga ke Guru Swarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya. Dengan mempelajari Lamrim, kita bukan lagi sekedar ‘umat biasa’ yang hanya sembahyang kepada Buddha di saat butuh, melainkan orang yang betul-betul menapaki jalan bertahap untuk mencapai pencerahan seperti Sang Buddha sendiri.

    Biksu Bhadra Ruci membacakan bait-bait awal dari teks “Baris-Baris Pengalaman” karya Je Tsongkhapa. Teks ini juga dikenal sebagai ‘Lamrim Kecil’ karena mencakup keseluruhan Lamrim dalam bait-bait singkat hasil dari pengalaman spiritual Je Tsongkhapa sendiri. Bait-bait pertama ini berisi pujian dan penghormatan terhadap kualitas Sang Buddha dan guru-guru Dharma agung lainnya, sesuai dengan bab pertama Lamrim, yaitu keagungan sumber ajaran untuk memastikan sumber Dharma yang terpercaya. Biksu Bhadra Ruci menjelaskan bagian tersebut dengan situasi yang sering kita jumpai sehari-hari, misalnya mencari jalan dengan google maps. Ketika menuju tempat baru hanya dengan mengandalkan google maps, kadang petanya bisa keliru sehingga kita tersesat. Demikian pula untuk urusan spiritual, kalau kita tidak menyelidiki kepada siapa kita belajar, tentu batin kita akan tersesat. Karena itu penting sekali untuk mengetahui sumber ajaran yang akan kita terapkan untuk mengembangkan batin kita.

    Sumber ajaran atau guru seperti apakah yang bisa kita andalkan? Pertama kita lihat apakah orang-orang yang mempraktikkan ajaran tersebut bisa mencapai realisasi seperti sang guru. Buddha mengajarkan Dharma lebih dari 2500 tahun yang lalu, banyak yang mempraktikkan ajaran beliau telah menemukan kebahagiaan sejati. Begitu pula Je Tsongkhapa yang mengajarkan kembali Dharma Sang Buddha melalui Lamrim, sejak beliau parinirwana 600 tahun yang lalu, telah banyak guru-guru yang mencapai realisasi spiritual dengan mengandalkan karya-karya beliau.

    Kedua, apakah guru tersebut hidup sesuai dengan apa yang beliau ajarkan? Ada anekdot: seorang guru mengajak pengikutnya pergi ke surga, tapi guru ini sendiri tidak mau ke surga. Bagaimana mungkin ajaran dari sumber seperti ini bisa dipercaya?

    Kemudian, Biksu Bhadra Ruci menjelaskan lebih lanjut keagungan guru-guru yang disebut dalam teks Baris-Baris Pengalaman, khususnya Buddha Sakyamuni. Sebagai umat Buddha, tentunya kita harus khatam riwayat Sang Buddha dan merenungkannya. Kita bisa melihat riwayat Buddha digambarkan dengan begitu agung di relief Lalitawistara yang terukir di Candi Borobudur. Beliau adalah anak raja, berpendidikan tinggi, mahir dalam segala ilmu, tapi sudahkah kita benar-benar yakin pada Beliau? Atau jangan-jangan kita lebih yakin pada ucapan peramal atau makhluk yang tak tampak?

    Di akhir sesi, kita semua diajak untuk merenung, seberapa besar kita yakin pada Sang Buddha dan guru-guru Dharma. Belajar Dharma memiliki implikasi yang besar, tidak hanya di kehidupan ini tapi juga untuk memastikan nasib kita di kehidupan selanjutnya. Sudahkah kita belajar dari sumber yang tepat? Ingat kembali keagungan Sang Buddha dan kebaikan yang telah dicapai berbagai praktisi Dharma. Bandingkan dengan diri kita, kenali sejauh mana keyakinan kita. Kenali pula seperti apa kondisi dari kita saat ini, masalah apa saja yang kita alami. Dari mengenali diri sendiri dengan cara-cara tersebut, kita akan menemukan langkah selanjutnya yang harus kita ambil dalam praktik Dharma kita.

    —

    Sesi pengajaran Dharma Indonesia Lamrim Retreat 2017 bersama Biksu Bhadra Ruci dapat diikuti melalui livestreaming.
    Untuk mendapatkan akses livestreaming, hubungi: Merry  (082163276188)

    —

    Foto-Foto:

    Sesi pengajaran Dharma diawali dengan ritual 6 Praktik Pendahuluan sesuai tradisi dari Guru Swarnadwipa Dharmakirti
    Peserta ILR 2017 yang 70% terdiri atas anak muda mendengarkan sesi pengajaran dari Biksu Bhadra Ruci
    Peserta ILR 2017 berkesempatan praktik langsung pengumpulan kebajikan melalui persembahan pelita
    buddha buddhism dhamma dharma ILR 2017 lamrim lamrimnesia lamrimretreatid triratna

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleILR 2017: Kiat Sukses Mengubah Batin
    Next Article ILR 2017: Jangan Sampai Obat Dharma Menjadi Racun
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.