Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Benarkah Doa Bisa Terkabul?

    Benarkah Doa Bisa Terkabul?

    1
    By Redaksi Lamrimnesia on February 27, 2017 Artikel, Wacana

    oleh BESTRELOAD

    “Buddha, semoga aku bisa mengerjakan ujian besok…”

    Pernah nggak kamu berdoa seperti itu? Karena kita Buddhis, maka doa baiknya kita tujukan pada objek perlindungan tertinggi yaitu Sang Buddha. Tapi kamu mungkin berpikir, apakah doa ini sebenarnya memiliki efek bagi hasil yang akan kamu capai? Doa atau adalah suatu dialog spiritual yang kita lakukan, bisa dalam rangka apapun, seperti harapan, mendoakan orang lain, mengucapkan terima kasih, berkeluh kesah, pengakuan, dan lainnya, dilakukan pada objek perlindungan (yaitu Sang Triratna). Ada juga yang menganggap Buddha sudah tidak ada, sehingga doa bisa dipanjatkan sebagai rasa hormat pada jasa-jasa Buddha dan sebagai aspirasi untuk mencapai Ke-Buddha-an, tetapi bagaimanapun doa tersebut tetap valid, dan doa yang kamu panjatkan tetap memiliki kekuatan.

    Baca juga: Masih Adakah Buddha di Dunia Ini?

    Kamu bisa tahu mengapa dengan alasan-alasan di bawah ini.

    Doa menginspirasi pikiranmu untuk mencapai yang kamu inginkan

    Alasan yang paling sering orang katakan saat menganggap doa tidak memiliki kekuatan adalah “Buat apa berdoa, jika tidak bekerja atau bertindak?”, hal ini ada benarnya, namun kamu harus tahu bahwa pemikiran ini memiliki cacat bahwa menganggap bahwa kamu tidak akan melakukan apa-apa setelah berdoa. Justru berdoa merupakan cara paling ampuh untuk menginspirasi pikiranmu untuk mencapai suatu hal, ingat Buddha berkata “pikiran adalah pelopor”, saat kamu tidak melakukan apa-apa setelah berdoa, itu artinya pikiranmu sendiri yang tidak menginginkan permohonanmu saat doa.

    Tentu saja untuk mendapatkan sesuatu kamu harus menanamkan sebabnya, ingat hukum karma. Maka dari itu kamu mengenal puja atau paritta pada Buddhis, yang isinya mengulang kata-kata Sang Buddha, hal ini merupakan bentuk karma baik yang dilakukan sebelum kamu mendedikasikan karma baik itu untuk tercapainya doa-doamu. Ritual-ritual ini dilakukan untuk mengurangi kecenderungan batinmu yang biasanya ‘hanya meminta’ saat berdoa agar dibiasakan untuk menanamkan sebab-sebanya juga.

    Doa bisa mengarahkan karma baikmu ke arah tujuan yang kamu inginkan

    “Doa dedikasi dan Karma baik bagaikan kuda dan tali kekang.”

    Dengan berdoa adalah kamu bisa mengarahkan karma baik yang telah kamu lakukan untuk tujuan-tujuanmu yang kamu inginkan. Sebagai contoh, dalam buku Pembebasan di Tangan Kita, terdapat kisah  seseorang yang memiliki akar kebajikan kuat terlahir sebagai brahmana, namun kebajikannya tidak pernah didedikasikan. Saat hampir meninggal orang ini melihat tubuh gajah dan melekat terhadapnya, akhirnya dia terlahir sebagai gajah Dewa Sakra, kelahirannya tidak lebih bermanfaat dibandingkan menjadi seorang manusia.

    Jangan lupa untuk berdoa dengan motivasi tertinggi yaitu menjadi Buddha untuk menolong semua makhluk memiliki kekuatan yang paling besar, namun jika belum bisa kamu juga bisa mengarahkan doamu untuk motivasi awal (kehidupan mendatang lebih baik) ataupun menengah (bebas dari samsara). Apakah dedikasi untuk kehidupan ini bisa? Bisa, namun Buddha mengajarkan bahwa hal tersebut tidak memiliki manfaat yang besar bagi perkembangan batin dirimu.

    Doa memberikan energi untuk membuahkan karma juga bisa melimpahkan jasa baikmu kepada orang lain

    Bagaimana dengan mendoakan orang lain? Kamu mungkin seringkali bertanya bahwa kita semua memiliki jalan karma sendiri, jadi mendoakan orang lain tentunya tidak memiliki efek. Hal ini keliru, pertama, doa yang kita dedikasikan bagi orang lain semisal ibumu, memberikan energi yang bisa membantu mematangkan karma baik ibumu agar berbuah sesuai dengan dedikasi kita, dikatakan bahwa doa dan harapan yang tulus dapat membantu mematangkan buah-buah karma baik orang yang kamu doakan. Mungkin juga kamu sering mendengar istilah “Doa yang paling manjur adalah Doa Ibu”, hal ini mendukung pernyataan diatas kan.

    Kedua mendoakan atau dedikasi untuk orang lain merupakan karma baik tersendiri karena kamu memunculkan niat untuk berbuat baik menolong orang lain melalui pikiran, lebih baik lagi jika kamu berdoa untuk orang yang berjasa padamu, hal ini juga merupakan bentuk rasa baktimu terhadap mereka semisal orang tua, guru, maupun Buddha. Kebajikan dari doa yang kamu lakukan dengan dasar orang lain semisal ibumu, membuat ibumu mendapatkan kontribusi kebajikan darimu  juga. Ini adalah dasar dari upacara pelimpahan jasa yang biasa dilakukan pada tradisi Buddhis, dengan sumber inspirasi cerita Yang Arya Moggalana yang melakukan pelimpahan jasa pada ibunya di alam peta.

    Memang berdoa itu sendiri merupakan hal baik, karena kamu bisa mempraktikkan banyak hal dalam berdoa

    Di Buddhis sendiri juga ada banyak tipe doa, seperti membaca mantra, membaca puja, pengakuan,pelimpahan jasa, doa perlindungan, penghormatan, doa umur panjang, dan banyak lagi. Semuanya memiliki manfaat besar masing-masing bagi batinmu, karena doa sendiri memiliki kekuatan untuk meningkatkan perkembangan spiritualmu. Berdoa pada Buddha juga meningkatkan jejak-jejak berlindung / Trisarana yang kuat dalam hatimu, sehingga kamu akan semakin dekat pada jalan Buddhadharma yang membawamu pada kebahagiaan. Apalagi jika doa ini dilakukan dengan ketulusan, rasa hormat, dan keyakinan dari dalam dirimu, maka doa-doa yang kamu panjatkan bisa semakin kuat dan menjadi sebab-sebab untuk mencapai tujuanmu.

    Jadi, apakah doa bisa terkabul? Ya, tapi terkadang logikamu menghalangi kekuatan doamu karena kamu sibuk berpikir dan berekspektasi. Padahal berdoa adalah urusan hati. Cobalah tanya hatimu yang terdalam, di sana kamu akan menemukan bahwa hati nuranimu masih berada dalam suatu pencarian, yaitu pencarian spiritual, yang mana kamu bisa semakin dekat ke sana dengan berdoa.

    buddha buddhism dedikasi dhamma dharma doa It's Lamrim It's Buddhism lamrim lamrimnesia merenungkan bodhicitta

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleKiat Kece ala Bodhisatwa #5 – Samadhi Paramita
    Next Article Praktik Penyempurnaan Welas Asih
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    1 Comment

    1. Pingback: It’s Lamrim It’s Buddhism #4 – Dedikasikan Setiap Perbuatan Bajik

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.