Kata terima kasih sangat sering kita ucapkan, tapi belum banyak yang tahu bahwa “terima kasih” adalah ajaran warisan Muara Jambi yang punya arti mendalam.
Browsing: Featured
Featured posts
Pemutaran Roda Dharma pertama oleh sang Buddha diperingati sebagai hari Asadha setiap tahun. Namun, tahukah kamu bahwa Buddha memutar Roda Dharma 3 kali?
Belajar Dharma atau belajar menjadi Buddhis ternyata ada tekniknya. Pemula maupun yang sudah lama beragama Buddha wajib tahu agar praktiknya tak sia-sia!
Sikap yang kita muncul saat sedang jatuh cinta itu sama seperti sikap yang harus kita timbulkan sewaktu kita berlindung (Tisarana) kepada Triratna. Triratna telah memiliki segala kualitas terunggul dan amat mahir menolong kita terbebas dari samsara. Hal ini seharusnya membuat kita kagum dan hormat kepada Triratna. Selanjutnya, kita juga seharusnya menjadi bersemangat setiap kali mengingat kualitas-kualitas agung Triratna beserta manfaat-manfaat yang kita peroleh dari melakukan Tisarana. Dengan demikian, seperti orang yang jatuh cinta, bukankah wajar apabila seharusnya kita juga ingin menyenangkan Triratna?
Dalam bahasa Inggris, kalimat “Buddham saranam gacchami” diterjemahkan sebagai ‘I go to the Buddha for refuge’.Terjemahan tersebut jika diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Aku pergi berlindung kepada Buddha’. Kata “pergi” ini penting karena menunjukan makna bahwa kita memerlukan sebuah aksi aktif untuk mencapai perlindungan. Berdasarkan Lamrim atau Tahapan Jalan Menuju Pencerahan, untuk menjaga agar Tisarana kita menjadi aksi nyata dan tidak menjadi ‘omon-omon’ semata, seorang praktisi harus menjalankan sila-sila Tisarana.
Apa hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha? Kenapa umat Buddha menyebutnya Triratna (Tiga Permata) dan berlindung kepadanya?
Memangnya ada cara menjadi Buddhis? Bukannya Buddhisme bukan agama, melainkan filsafat hidup atau way of life? Ini penjelasannya dalam Lamrim!
Terima kasih dan turut bermudita atas dukungan dari 633 Dharma Patron, 76 Dharma Patriot, dan…
Indonesia diterpa bencana alam beruntun di awal 2021. Kenapa bencana terjadi dan apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang Buddhis?
“Kita hendaknya belajar Dharma untuk batin kita sendiri, bukan untuk orang lain,” kata Y.M. Biksu Bhadra Ruci di sesi pembangkitan motivasi.