Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    0
    By karina chandra on November 30, 2024 Berita, Featured, Wacana

    Peradaban kuno Nusantara di Muara Jambi ternyata menyimpan ilmu rahasia untuk memperkuat kesehatan mental yang baru ditemukan oleh ilmuwan modern belakangan ini. Temuan ini dipaparkan secara rinci oleh wellness coach Johnson kepada 70+ hadirin dari beragam latar belakang dalam webinar “Meditasi ‘Terima Kasih’ – Cara Healing Leluhur Nusantara” yang diselenggarakan oleh Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (YPPLN/Lamrimnesia). Webinar ini sendiri merupakan bagian dari Lamrimnesia Talk, program dari Lamrimnesia yang mengulas solusi permasalahan sehari-hari berdasarkan kearifan Nusantara warisan Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Sriwijaya.

    Johnson membuka sesi dengan mengulas sejarah, etimologi, dan posisi Meditasi Terima Kasih dalam filsafat Timur. Meski mendunia dengan istilah bahasa Tibet, yaitu “Tonglen“, praktik ini sesungguhnya memiliki akar di bumi Nusantara melalui pangeran dan biksu Buddhis asli Sriwijaya yang dikenal dengan nama Guru Suwarnadwipa (B. Tibet: Serlingpa) Dharmakirti yang hidup pada abad XI. 

    Guru Suwarnadwipa Dharmakirti, keturunan wangsa Shailendra yang menjadi biksu dan guru agung, diyakini mengajar di kompleks Muara Jambi pada abad XI
    Sumber: dokumentasi pribadi 

    Sumber-sumber India dan Tibet mencatat perjalanan pandit lulusan biara universitas Nalanda bernama Atisha Dipamkara Srijnana ke “Pulau Emas”–julukan untuk Pulau Sumatra–untuk mencari guru yang bisa mengajarkan serangkaian praktik rahasia dalam ajaran Buddha yang kini dikenal dengan istilah “Lojong” (Latihan Batin). Meditasi Terima Kasih sendiri merupakan instruksi khusus bagian dari rangkaian praktik tersebut. 

    Guru-Guru pendahulu Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dan kitab serta kutipan yang menjadi sumber praktik Lojong; Kitab Jataka dan Sutra Awatamsaka Sutra terukir di relief Candi Borobudur
    Sumber: dokumentasi pribadi

    Belakangan, praktik Lojong beserta Meditasi Terima Kasih ini dibawa oleh Guru Atisha ke negeri Tibet dan menjadi populer di sana, lantas dilestarikan sampai hari ini dan menyebar luas sampai ke dunia barat bersamaan dengan persebaran Tibet ke seluruh penjuru dunia yang dimulai pada tahun 1959 hingga sekarang. Tak terhitung pula banyaknya pengikut tradisi Guru Atisha di masa kini yang berziarah ke Muara Jambi karena meyakini di situlah tempat Guru Atisha berguru di kaki Guru Suwarnadwipa selama kurang lebih 12 tahun lamanya.

    “Renungkan seberapa besar impact Guru Suwarnadwipa. Beliau mengajar kepada Guru Atisha sampai jadi populer. Such a powerful impact dari Guru Suwarnadwipa, dari Indonesia,” kata Johnson.

    Apa yang dilatih dalam “Latihan Batin”?

    Lojong secara keseluruhan yang diajarkan oleh Guru Suwarnadwipa Dharmakirti di Muara Jambi bertujuan untuk mewujudkan altruisme tertinggi dalam batin seseorang. Meditasi Terima Kasih, misalnya, merupakan latihan untuk “menerima” penderitaan makhluk lain dan “memberikan (kasih)” kebahagiaan kepada makhluk lain yang dilakukan dengan setiap tarikan napas. Latihan ini secara langsung menyerang ego sehingga mengubah kondisi batin, dari yang tadinya mementingkan diri sendiri jadi mementingkan orang lain. Dasarnya adalah pemahaman bahwa setiap kebahagiaan yang dimiliki seseorang sesungguhnya berasal dari tercapainya kebahagiaan makhluk lain.

    “Kita kenal istilah ‘manunggaling kawula gusti’,” terang Johnson, “Nah, kawula ini diserang untuk memunculkan gusti.”

    Johnson secara khusus menggarisbawahi kemungkinan bahwa pandangan inilah yang diajarkan di Muara Jambi selaku salah satu kompleks pendidikan Buddhis terpenting di dunia dan diterapkan oleh leluhur Nusantara pada masa tersebut. Ungkapan “terima kasih” dan nilai-nilai yang identik dengan karakter bangsa seperti ramah-tamah, gotong-royong, dan toleransi terhadap perbedaan merupakan hasil dari latihan batin yang dilakukan oleh nenek moyang, diwariskan kepada anak-cucu, hingga tertanam dalam jati diri bangsa Indonesia.

    Ajaran Rahasia yang Terbukti Secara Ilmiah

    Sepintas, Latihan Batin atau Lojong ini terkesan bertolak belakang dengan logika umum yang mendorong individu untuk memprioritaskan kebahagiaan pribadi. Itu jugalah alasan mengapa pada periode Guru Suwarnadwipa mengajar, ajaran ini digolongkan sebagai instruksi rahasia yang diberikan oleh guru kepada murid-murid terpilih. Akibatnya, peninggalan tertulis yang membahas Lojong sangat terbatas dan guru yang dapat mengajarkannya juga teramat langka. Bahkan, pada periode Guru Suwarnadwipa mengajar di Muara Jambi, Beliau merupakan satu-satunya guru di seluruh dunia yang mewarisi dan menguasai Lojong secara lengkap.

    Lojong baru diajarkan secara luas pada sekitar abad XII, dipelopori oleh cendekiawan Tibet bernama Geshe Chekawa. Sejak saat itu, kitab-kitab yang mengulas Lojong secara rinci mulai disusun dan banyak kitab tersebut mencantumkan nama Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Sumatra dalam kalimat penghormatan maupun kolofon kitab. Dari semua kitab tersebut, salah satunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh tim penerjemah Lamrimnesia dan dapat diakses masyarakat umum, yaitu karya Namkha Pel yang berjudul “Latihan Batin Laksana Sinar Mentari” dari abad XV.

    Guru-Guru penerus Guru Suwarnadwipa Dharmakirti
    Sumber: dokumentasi pribadi

    Johnson kemudian memaparkan beberapa hasil-hasil penelitian yang membuktikan bagaimana altruisme dapat mendukung kesejahteraan fisik dan mental. Salah satunya adalah temuan bahwa orang-orang yang aktif di bidan kerelawanan terbukti lebih sehat dan bahagia. Orang-orang yang suka berderma juga terbukti memiliki tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan tingkat depresi yang lebih rendah. Praktik kontemplatif seperti Lojong, termasuk Meditasi Terima Kasih, juga baru-baru ini terbukti bermanfaat untuk memberikan rasa aman secara fisik, sosial, dan psikologis serta meningkatkan kebugaran tubuh (American Psychological Association, 2023).

    “Praktik kontemplatif sekarang ini dilirik oleh para psikolog modern karena ini bisa men-trigger parasympathetic nerves kita untuk bekerja, untuk mengambil alih tubuh sehingga kita bisa masuk ke kondisi deep rest, sehingga metabolisme kita bisa bekerja dengan baik,” papar Johnson.

    Cara kerja praktik kontemplatif, termasuk meditasi, untuk meningkatkan kesehatan fisik & mental
    Sumber: dokumentasi pribadi

    Jadi, dalam jangka pendek, Meditasi Terima Kasih bermanfaat untuk menyembuhkan tubuh dan pikiran, sementara dalam jangka panjang, praktik ini dapat menumbuhkan sifat-sifat positif yang melandasi kebahagiaan dan keharmonisan di masyarakat. Sehebat itulah cara healing warisan Guru Suwarnadwipa Dharmakirti yang berasal dari Nusantara.

    Lamrimnesia Talk Online “Meditasi Terima Kasih – Cara Healing Leluhur Nusantara” sesi kedua akan diadakan pada 1 Desember 2024 pukul 19.30. Kegiatan ini terbuka untuk umum dan bisa diikuti dengan mendaftarkan diri ke tautan ini. Informasi lebih lanjut: Lamrimnesia Event – +6285260544069

    Agama Buddha Indonesia lamrimnesia Suwarandwipa
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleTiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Ketiga 2024
    Next Article Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 
    karina chandra

    Related Posts

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    Agama Buddha dan Kemerosotan Moral

    Ini Dia Sulitnya Memperjuangkan Hak Umat Buddha atas Tempat Suci Agamanya Sendiri Sendiri

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.