Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Panduan Lengkap Buddhis Menghadapi COVID-19

    Panduan Lengkap Buddhis Menghadapi COVID-19

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on March 3, 2020 Artikel, Featured, Wacana

    Karma itu pasti dan berkembang pesat.
    Kamu nggak akan mengalami akibat karma yang nggak kamu perbuat.

    TAPI Karma yang sudah kamu lakukan juga nggak akan kehilangan kekuatan untuk berbuah.

    Jadi, kalau kamu nggak punya karma sakit karena virus Corona, kamu akan baik-baik saja.TAPI kalau kamu emang udah karmanya sakit, Buddha pun nggak akan bisa nolong kamu!

    BENARKAH ITU?

    Buddha Nggak Bisa Menolongmu Dari Virus Corona Kalau…

    1. Kamu hanya doa sambil ngemis minta ditolong Buddha, tapi nggak jaga kesehatan & kebersihan.
      Ada sebab pasti ada akibat. Daya tahan tubuh lemah dan masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh adalah sebab datangnya penyakit. Kalau kamu suka begadang, jarang minum air, dan kurang konsumsi vitamin, maka daya tahan tubuhmu akan menurun. Kalau kamu nggak cuci tangan sebelum makan atau menyentuh wajah, virus yang mungkin menempel di tanganmu saat beraktivitas akan masuk ke tubuh. BAM! Jatuh sakitlah kamu!
    2. Kamu suka bunuh serangga dan nggak merasa menyesal sedikit pun.
      Akibat dari karma hitam membunuh yang lengkap adalah lahir di alam rendah, berumur pendek atau gampang sakit, dan lahir di tempat yang kekurangan obat-obatan atau tidak punya obat yang manjur. Karma ini menjadi lengkap ketika kamu bersuka cita dengan tindakan membunuh itu dan akan berlipat ganda terus-menerus. Kalau kamu sampai kena virus Corona dan obat maupun vaksinnya nggak kunjung ketemu, fiks banget di kehidupan lampaumu atau di kehidupan ini kamu sering melakukan karma hitam membunuh.

    Tapi Buddha Bisa Melindungimu dari Virus Corona, Kok! 

    Entah kapan di kehidupan lampau kita sejak waktu tak bermula, kita pasti pernah melakukan karma yang menyebabkan kita bisa mengalami sakit di kehidupan sekarang. Buddha tidak bisa mencuci ‘dosa’ kita dengan air, tapi Beliau menolong kita dengan cara mengajarkan Dharma.

    Trisarana atau berlindung pada Triratna (Buddha, Dharma, dan Sangha) bukan sekadar baca bait-bait paritta lalu minta tolong. Dalam kitab “Pembebasan di Tangan Kita” Jilid II karya Phabongkha Rinpoche, dijelaskan bahwa cara Trisarana adalah menyatakan keyakinan pada Triratna dengan cara:

    1. Menyatakan keyakinan kita terhadap Buddha sebagai seseorang yang mengajarkan kita bagaimana menemukan Trisarana.
    2. Menyatakan keyakinan kita pada Dharma sebagai perlindungan yang sesungguhnya,
    3. Menyatakan keyakinan kita pada Sangha sebagai teman yang membantu kita menemukan Trisarana.

    ‘Menyatakan’ ini tentunya bukan di mulut saja. Trisarana berarti kamu YAKIN PADA BUDDHA sebagai guru kita, MEMPRAKTIKKAN DHARMA yang Beliau ajarkan, dan mengandalkan KOMUNITAS SANGHA sebagai penuntun praktik Dharmamu. Lebih jauh lagi, Dharma adalah perlindungan yang sesungguhnya karena merupakan kumpulan hal yang harus ditinggalkan dan direalisasikan. Dengan membangkitkan kualitas tersebut dalam batin kita, secara bertahap kita membebaskan diri dari sebagian bahaya samsara.

    Salah satu Dharma yang dapat melindungi kita adalah pemahaman akan HUKUM KARMA alias hukum sebab-akibat. Jika kita serius mempelajari Hukum Karma dari buku Dharma dan para guru Dharma/kalyanamitta lalu benar-benar menerapkanya, kita bisa menghindari tindakan penyebab penyakit dan umur pendek sehingga terlindung dari wabah dan melakukan kebajikan yang menghasilkan tubuh yang sehat. Lebih jauh lagi, mempelajari dan merealisasikan Dharma akan membuat kualitas batin kita meningkat. Kita mungkin masih merasakan penderitaan dari sakit fisik, tapi kebijaksanaan dan welas asih yang kita raih dari praktik Dharma akan membuat kita bisa menghadapi penderitaan tersebut dengan tenang. Batin kita pun damai dan bebas dari segala macam klesha yang merupakan sebab sesungguhnya dari segala penderitaan kita. Demikianlah cara Buddha, Dharma, dan Sangha melindungi kita dari segala macam penderitaan samsara, tidak terkecuali wabah virus Corona!

    Secara praktis, berikut adalah hal-hal yang bisa kamu lakukan agar terlindung dari wabah COVID-19 sesuai dengan ajaran Buddha:

    1. Awali hari dan setiap aktivitas dengan Trisarana.
      Renungkan bagaimana Buddha, Dharma, dan Sangha dapat menolongmu, bangkitkan keyakinan, dan lafalkan bait-bait perlindungan. Hal ini akan menjadi pengingat bagimu untuk senantiasa menjaga motivasi bajik dan menjalani setiap aktivitas dengan kesadaran penuh dan sejalan dengan Dharma.
    2. Hindari penyebab masuknya penyakit/infeksi virus.
      a. Kurangi kebiasaan yang menyebabkan turunnya daya tahan tubuh. b. Perbanyak minum air dan konsumsi vitamin.
      c. Cuci tangan sebelum makan, hindari menyentuh wajah, dan mandi setelah beraktivitas.
      d. Sebisa mungkin hindari juga aktivitas di tempat ramai yang nggak urgent seperti nongkrong di mall. Waktu luangmu bisa dipakai untuk baca buku Dharma dan mengumpulkan kebajikan di rumah.
      e. Kalau merasa tidak enak badan atau mulai flu, istirahat di rumah atau kenakan masker jika harus keluar. 
    3. Jangan panik berlebih dan bersikap egois.
      Koar-koar yang bikin panik dan menyebarkan berita yang tak jelas asal-usulnya bukan hanya termasuk karma hitam ucapan tak berguna, tapi kamu bisa memperparah kepanikan massal yang bisa memperburuk wabah dan mempersulit pengendaliannya. Kamu juga nggak perlu menimbun masker dan sembako sampai ada instruksi lebih lanjut dari sumber resmi. Pikirkan orang lain yang juga memiliki kebutuhan. Nggak perlu juga mengucilkan orang yang terlihat sedang flu.
    4. Ikuti berita dan instruksi dari sumber yang terpercaya.
      WHO dan Persatuan Dokter Paru Indonesia (PDPI) bisa menjadi acuan kamu untuk update info terbaru seputar COVID-19. Berita mungkin lebih cepat mengeluarkan kabar apa saja dari yang penting sampai tak penting, tapi sumber-sumber ini tidak sembarang mengeluarkan informasi dan melakukan penelitian yang lengkap dan menyeluruh sehingga benar-benar bisa kamu andalkan. Ikuti juga instruksi dari Kementerian Kesehatan RI seputar tindakan pencegahan dan penanganan penyakit.
    5. Hindari karma hitam yang bisa berbuah jadi penyakit atau kesulitan mendapatkan obat.
      Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, karma hitam membunuh akan berbuah jadi umur pendek, penyakit, dan kelahiran di tempat yang terkena wabah atau sulit mendapatkan obat yang manjur. Jadi, hindari membunuh dan menyakiti makhluk lain sebisa mungkin.
    6. Terapkan 4 kekuatan purifikasi.
      Gimana kalau nggak sengaja atau sudah melakukan di kehidupan lampau? Terapkan 4 kekuatan purifikasi (menyesali tindakan, bertekad tidak mengulangi, melakukan tindakan penawar, berlindung dan membangkitkan Bodhicita, pelajari selengkapnya di sini).
    7. Lakukan sebanyak mungkin kebajikan yang lengkap.
      Kalau membunuh makhluk lain bikin umur pendek dan sakit-sakitan, menyelamatkan nyawa makhluk lain akan berbuah umur panjang dan tubuh yang sehat. Bangkitkan motivasi bajik dan lakukan hal-hal berikut:
      a. Jika keluarga atau sahabatmu ada yang sakit, rawat mereka atau beri obat yang mereka butuhkan.
      b. Alih-alih membunuh dengan baygon, bantu kecoa yang tersesat di kamarmu agar bisa keluar dengan selamat.
      c. Lakukan juga fangsheng (penyelamatan makhluk hidup) bersama sahabat-sahabatmu.
      d. Sebagai ganti nongkrong di keramaian, gunakan waktu luangmu untuk baca buku Dharma, melafalkan mantra, baca paritta, atau aneka kebajikan lainnya.
    8. Lakukan dedikasi dengan batin penuh welas asih.
      Dedikasikan semua kebajikan yang telah kamu lakukan agar yang sakit segera sembuh, yang sehat terlindung dari penyakit, dan wabah COVID-19 di seluruh dunia segera dapat dikendalikan. Bangkitkan pemikiran tersebut sambil melafalkan bait-bait dedikasi, misalnya doa dedikasi di “Lakon Hidup Sang Penerang” bab ke-10.

    Referensi:
    1. “Pembebasan di Tangan Kita” Jilid II oleh Phabongkha Rinpoche
    2. “Karma dan Akibatnya” oleh Guru Dagpo Rinpoche
    3. “Tisarana: Gerbang Memasuki Ajaran” oleh Konchog Tenpei Dronme (Gungthang Rinpoche III)
    4. “Ini yang Harus Kuperbuat” oleh Y. M. Biksu Bhadra Ruci
    4. “Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)” oleh World Health Organization

    corona coronavirus dharma karma panduan
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleBla Bla Bla: Inilah Jalan Karma Ucapan Tak Berguna
    Next Article Misteri Buddha Masih Hidup, Sehat, dan Beraktivitas
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Belajar Dharma Lewat OST Wicked

    Mungkinkah Kebajikan Berlipat Ganda?

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.