11 Jalan untuk Menolong Sesama
Oleh Matt Lindén
Ada begitu banyak orang dan binatang yang menderita setiap hari. Ada banyak jalan untuk menolong mereka, tergantung pada pemahaman atas situasi yang mereka hadapi dan jalan terbaik untuk menolong. Berwelas asih tidaklah cukup – kita juga harus bermurah hati dengan waktu kita, serta memiliki disiplin, kesabaran, ketekunan, konsentrasi dan kebijaksanaan. Berikut ini adalah 11 jalan untuk menolong sesama dan membuat hidup kita menjadi berarti:
1. Mengasihi mereka yang menderita
Kita perlu mengasihi mereka yang sakit, cacat, atau dalam kesedihan. Jika kita melihat seseorang berjuang menghadapi beban berat ataupun tugas yang sulit, kita ikut membantu dan berbagi beban dengan mereka.
2. Mengarahkan mereka yang bingung tentang bagaimana menolong diri mereka sendiri
Bagi mereka yang kebingungan tentang apa yang harus dilakukan dalam situasi yang sulit, kita dapat menawarkan nasihat jika mereka memintanya, atau setidaknya kita dapat menjadi pendengar yang baik. Membuka jendela bagi lalat yang terjebak di dalam kamar juga termasuk ke dalam hal ini.
3. Membalas kebaikan dari mereka yang telah menolong kita
Sangatlah penting untuk menghargai semua hal yang dilakukan sesama yang membuat dunia ini berjalan, dan mencoba untuk menolong mereka – seperti orang tua yang telah melakukan banyak hal bagi kita. Hal ini haruslah dilakukan dengan penghargaan yang tulus, bukan sekadar karena rasa bersalah atau sebuah kewajiban.
4. Menenangkan dan melindungi mereka yang dipenuhi ketakutan
Kita harus melakukan yang terbaik untuk menghibur manusia dan binatang yang sedang ketakutan, termasuk menolong para pengungsi yang pergi dari daerah perang, dan dengan lembut menghadapi mereka yang telah mengalami perlakuan buruk.
5. Menghibur mereka yang dilanda kesedihan
Ketika seseorang berduka karena perceraian atau kematian orang yang dikasihi, kita mencoba menghibur mereka dengan welas asih. Kita tak boleh merendahkan mereka dengan berpikir “Oh, kamu yang malang,” Kita harus menempatkan diri kita dalam posisi mereka dan berbagi kesedihan.
6. Memberi bantuan barang pada mereka yang miskin
Memberikan sumbangan kepada badan amal adalah hal yang baik, akan tetapi menyumbang kepada pengemis yang kita temui di jalan juga merupakan hal yang penting. Bayangkan jika orang itu adalah ibu atau anak kita; bagaimana mungkin kita berlalu dengan begitu saja tanpa mengindahkan mereka?
7. Mengenalkan Dharma kepada orang di sekitar kita
Kita dapat mengajarkan metode dasar agama Buddha untuk memperoleh kebahagiaan dan menolong sesama kepada orang-orang yang sering kita jumpai, jika mereka memiliki ketertarikan terhadapnya. Ini bukanlah tentang mengubah agama mereka, tetapi lebih kepada memberikan nasihat yang bermakna.
8. Menolong sesama sesuai dengan keinginan mereka
Kita harus mencoba untuk mengajar orang lain dengan cara yang sesuai dengan pemikiran mereka. Jika seseorang meminta kita untuk mengajarkannya sesuatu, maka meskipun itu bukanlah hal yang kita gemari, kita harus melakukannya jika kita mampu. Segalanya tak harus tentang kita dan apa yang kita sukai.
9. Menyemangati mereka yang menjalani kehidupan yang lurus
Kita dapat membantu dengan memuji mereka yang menjalani kehidupan yang baik, mereka yang mengikuti jalan hidup yang positif dan melakukan pekerjaan dengan baik – pada saat yang sama berhati-hatilah untuk tak membuat mereka tinggi hati.
10. Mengajarkan kebiasaan yang membangun bagi mereka yang memiliki kehidupan yang buruk
Jika kita menemui orang yang hidup dalam kebiasan yang merusak dan negatif, kita tak boleh melepaskan, menolak atau mengecam mereka, Alih-alih menghakimi seseorang, kita harus mencoba untuk menunjukkan tata cara mengatasi kebiasaan buruk jika mereka terbuka untuk perubahan.
11. Gunakan kelebihan yang kita miliki, jika semua cara tak berhasil
Beberapa dari kita memiliki kemampuan yang berbeda dari orang lain. Kita bisa saja adalah ahli bela diri, tetapi hal ini jangan disombongkan pada orang lain. Jika kita melihat seseorang diserang, kita harus menggunakan kemampuan kita untuk menundukkan penyerangnya jika tak ada acara lain untuk menghentikan mereka.
(Sumber: Study Buddhism | Diterjemahkan oleh Tim Hendera)