Mengusung Tema “Beyond The Inner Peace”, Keluarga Mahasiswa Buddhis (KMB) Dhammavaddhana Universitas Bina Nusantara menggelar perayaan Waisak di Auditorium Binus University, Jakarta, pada 11 Juni 2023. Dalam acara ini, para peserta diajak untuk menemukan kedamaian dari dalam diri melalui Dhammatalk bersama biksu dari tiga tradisi, permainan interaktif, dan pertunjukan teater.
Sebanyak kurang lebih 70 peserta dari berbagai kalangan memenuhi auditorium Binus University. Acara dimulai dengan sambutan ketua panitia dan puja bakti untuk memperingati Waisak 2567 BE. Kemudian, acara dilanjutkan dengan Dhammatalk “Finding Your Own Inner Peace” dengan pembicara Y.M. Bhikkhu Ratanadhiro dari Sangha Theravada Indonesia, Y.M. Biksu Tenzin Konchog dari Sangha Vajrayana Indonesia, dan Y.M. Suhu Zhuan Xiu dari Sangha Mahayana Indonesia.
Kedamaian menurut Suhu Zhuan Xiu adalah ketika kita menjadi “kaya” dalam artian mempunyai kemampuan. Saat kita dihadapkan dengan penderitaan, apakah kita memiliki kemampuan untuk menyikapi penderitaan tersebut? Jika ada, berarti kita termasuk “kaya” dan dapat menemukan kedamaian.
Berikutnya, Y.M. Tenzin Konchog menjelaskan bahwa kedamaian mempunyai peranan penting dalam menentukan tujuan hidup. Sebelum akan menjadi atau mencapai apapun, terlebih dahulu kita harus berdamai dengan diri dan ego kita. Jika tidak, kita akan banyak melakukan hal yang sia-sia hanya untuk menambal tangki kebahagiaan kita yang tidak penuh, serta kita akan selalu menuntut orang lain untuk memenuhi harapan dan ekspektasi kita
Sebagai umat Buddha, sebagian orang hanya tahu cara melatih batin untuk mencapai kedamaian adalah dengan duduk diam bermeditasi. Y.M. Bhikkhu Ratanadhiro memberikan sudut pandang lain, “Meditasi harus duduk diam tidak bergerak di bawah pohon tujuh hari, itu yang membuat orang takut. Padahal meditasi itu sangat sederhana, kita bisa lakukan di mana saja. Pada saat ini sedang duduk, kita sadar bahwa kita sedang duduk itu salah satu kunci menemukan peace. Saat ini saya sedang apa? seringlah merenungkan kalimat ini dan ini berlaku untuk siapa saja bukan hanya umat Buddha atau anggota sangha. Peace selalu disimbolkan dengan tangan seperti huruf V, victory yang artinya menang melawan diri sendiri.”