Facebook Twitter Instagram
    Trending
    • SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL
    • Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”
    • Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak
    • Bullying di Depan Mata. Apa yang kamu lakukan?
    • 23 Buku Dharma Sudah Bisa Dibaca di Scribd
    • Donasi untuk melestarikan dan mengembangkan Buddhadharma
    • Sing Penting Yakin
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya–Triwulan Keempat Tahun 2022
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » Lamrim Talk #1: Investasi Saham di Mata Buddhis
    Lamrim Talk Apakah Trading Saham = Judi? Investasi Saham di Mata Buddhis

    Lamrim Talk #1: Investasi Saham di Mata Buddhis

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on March 6, 2021 Berita, Kegiatan, Wacana

    oleh BESTRELOAD

    Investasi saham sedang digandrungi anak muda, khususnya kaum milenial. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan jumlah investor perorangan sebesar 400% di bursa saham. Untuk menanggapi fenomena ini, Lamrimnesia mengadakan acara “Lamrim Talk” pada Minggu (28/2) dengan tajuk “Trading Saham = Judi? Investasi Saham di Mata Buddhis”. Acara ini dibawakan oleh seorang Dharmaduta sekaligus investor saham yang sudah lama berkecimpung di dunia ini, yaitu Kak Yanto Tanuwijaya, S.T. Acara Lamrim Talk ini berlangsung selama kurang lebih satu jam di Instagram LIVE dan terbuka untuk umum. Diharapkan dari acara ini para peserta bisa mengetahui perspektif tentang investasi saham dari sudut pandang Buddhisme.

    Investasi jangka panjang, motivasi jangka panjang

    Kak Yanto mengawali acara dengan menceritakan pengalamannya selama ini dalam berinvestasi saham. Baginya, investasi saham adalah proses jangka panjang yang ditujukan untuk memperoleh kebebasan finansial. Ini berbeda dengan fenomena saat ini. Kebanyakan orang yang mulai berinvestasi saham ini hanya sekadar main ataupun mempertaruhkan uang. Sebagai seorang Buddhis, tentu saja motivasi dari investasi saham ini haruslah jangka panjang, bukan hanya untuk kehidupan ini, contohnya adalah Kak Yanto sendiri yang berinvestasi agar memperoleh kebebasan finansial dan waktu bebasnya digunakan untuk praktik Dharma. Jika seseorang malah menghabiskan waktu untuk menatap layar melihat harga saham terus-menerus justru malah kontra produktif dengan tujuan jangka panjang.

    Investor versus spekulan

    Pada dasarnya investasi saham itu seperti membeli kepemilikan suatu perusahaan. Namun ada bermacam-macam tipe investor. Misalnya ada berinvestasi untuk jangka panjang, tapi ada juga yang memperjualbelikan saham dalam waktu singkat (trading). Pada jenis trading, ada aspek yang membedakan antara trading dengan berjudi, yaitu perlunya metode valid untuk menganalisis suatu saham. Aspek ini membedakan antara seorang “investor/trader” dan “spekulan”. Seorang “spekulan” yang bermain saham bermodal tebak-tebakan tanpa landasan analisis tentu bisa dikatakan sedang berjudi. 

    Mata pencaharian benar

    Dalam Buddhisme sendiri, belum ada kutipan Sutra ataupun Tripitaka yang memberikan definisi judi sehingga jual beli saham, selama masih dalam koridor norma-norma di masyarakat, masih diperbolehkan. Akan tetapi untuk lebih aman, Ko Yanto menyarankan agar kita tidak berinvestasi pada perusahaan yang bertentangan dengan 8 mata pencaharian benar, misalnya industri peternakan atau industri senjata api karena mendapatkan penghasilan dari membahayakan makhluk lain.

    Pembicara juga menekankan pentingnya pemikiran yang benar saat berinvestasi saham. Orang-orang cenderung terjebak dalam sikap keserakahan, masuk ke dunia saham dengan motivasi “cepat kaya”. Mental seperti ini selain berpotensi merugikan, juga bisa membuat kita melakukan karma buruk yang baru yang akan menjadi sumber penderitaan. 

    Waspadai karma hitam keserakahan! Kenali akibat dan tanda-tandanya!

    Peserta acara yang rata-rata memiliki latar belakang Buddhis juga memberikan pandangan bahwa untung besar di saham itu sama saja menghabiskan karma baik. Jadi, seseorang seharusnya juga melatih kemurahan hati (dana) yang merupakan sebab langsung dari kekayaan berdasarkan hukum karma. 

    Ada juga peserta yang menanggapi bahwa jika rugi, kita bisa bermudita karena karma buruk sudah berbuah. Sehubungan dengan tanggapan ini, Kak Yanto juga menambahkan bahwa realitanya saat kita merugi di saham, orang malah cenderung membuat karma buruk yang baru, misalnya semakin melekat dan semakin intens dalam mengikuti pergerakan harga saham dengan harapan bisa menutupi kerugian. 

    “Padahal ujung-ujungnya ternyata sama saja atau malah jadi lebih rugi,” cerita Kak Yanto tentang pengalamannya.

    Kesimpulan

    Pada akhirnya, semua kembali pada individu masing-masing. Buddha bukan polisi moral yang membuat aturan kaku mengenai apa yang boleh dilakukan dan apa yang dilarang. Namun, Dharma Sang Buddha membimbing kita untuk menggunakan nalar dan mengambil keputusan dengan kesadaran penuh atas konsekuensi dari setiap tindakan. Jadi, tentu kita tidak akan menemukan ayat yang melarang ataupun menganjurkan seorang Buddhis untuk berinvestasi. Namun, apakah investasi saham ini dilakukan dengan motivasi baik atau malah diwarnai keserakahan? Dilakukan dengan persiapan dan analisis yang matang atau ikut-ikutan? Ada begitu banyak faktor yang bisa memberi warna positif atau negatif pada setiap tindakan, termasuk investasi saham!


    Acara Lamrim Talk #1 – “Trading Saham = Judi? Investasi Saham di Mata Buddhis” bisa disaksikan di sini.

    Agama Buddha Indonesia buddhisme investasi saham lamrim lamrimnesia trading saham

    Website dan artikel ini dapat Anda baca berkat dukungan dari Dharma Patron, penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara.

    Jika Anda berkenan, kami mengundang Anda untuk bergabung sebagai Dharma Patriot melalui donasi rutin setiap bulan. Berapapun nominalnya akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia. Klik di sini atau hubungi Lamrimnesia Care (+6285 2112 2014 1).

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleBukan Cuma Tugas, Hidup Juga Ada Deadline-nya!
    Next Article Mengenal Sosok Sutar Soemitro, Pendiri Buddhazine
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    March 21, 2023

    SELAMAT HARI ANTIDISKRIMINASI RASIAL INTERNASIONAL

    March 20, 2023

    Analisis Klesha di Balik Film “The Glory”

    March 17, 2023

    Bystander Effect, Di Balik Bullying yang Semakin Marak

    Store
    © 2023 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.