Ini adalah tahun kedua Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (Lamrimnesia) Nusantara mengadakan acara Nusantara Dharma Book Festival yang kali ini memiliki tambahan “2.0” di belakangnya. Dengan tujuan yang sama, yaitu menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia, Nusantara Dharma Book Festival 2.0 (NDBF 2.0) diselenggarakan secara daring untuk beradaptasi dengan pandemi COVID-19. Selama 16 hari, dari 29 Agustus sampai 13 September 2020, kita disuguhkan berbagai macam acara dan promo buku yang dipublikasikan secara gencar melalui media sosial Lamrimnesia dan situs NDBF 2.0.
Bazar Buku Dharma & Nusantara
Dengan tagline “Buku Buku Biar Bahagia”, NDBF 2.0 bekerja sama dengan 23 penerbit untuk menghadirkan lebih dari 800 judul buku dalam bazar buku Dharma dan Nusantara terbesar di Asia melalui situs NDBF 2.0. Ditambah lagi dengan diskon sampai dengan 80%, tentunya acara ini menjadi incaran para pecinta buku yang ingin melengkapi koleksi. Tidak hanya penerbit, acara NDBF 2.0 ini juga didukung oleh berbagai media partner seperti Buddhazine.com dan DAAI TV yang turut mempromosikan acara serta menggaet UMKM lokal untuk meramaikan acara dengan produk makanan dan merchandise. Keseruan bazar buku NDBF 2.0 juga semakin meriah dengan berbagai lomba seperti lomba teka-teki silang, kutipan, kuis, dan giveaway buku.
Workshop, Bedah Buku, Seminar, dan Pertunjukan Seni
Selain bazar buku, satu hal yang menjadi sorotan dari NDBF 2.0 ini adalah berbagai acara yang disuguhkan pada peserta hampir di setiap hari penyelenggaraan acara. Total ada 19 acara yang terdiri dari 2 workshop, 8 bedah buku, 7 webinar, dan 2 pertunjukan seni yang ditampilkan. Acara dibawakan oleh narasumber yang mumpuni dari berbagai latar belakang seperti kepala Biara Indonesia Tuṣita Vivaraṇācaraṇa Vijayāśraya Y.M Biksu Bhadra Ruci, kepala biara Sravasti Abbey dan penulis Y.M Biksuni Thubten Chodron, guru besar ITB Prof. Iwan Pranoto, tarot reader Novia Kusumawardhani, ketua Prasadha Jinarakkhita Buddhist institute Lilis Juliati Arief, pengrajin daluang Ahmad Mufid Sururi, dan masih banyak lagi. Acara juga diisi beberapa influencer yang cukup terkenal di bidangnya seperti ilustrator Metta Ratana, psikolog Mellissa Grace, dan musisi Lawrence Anzela.
Rangkaian NDBF 2.0 dibuka dengan workshop membuat bingkai bunga dari Lia Erika, pendiri @indonesia_flourish, pada tanggal 29 Agustus 2020. Di hari yang sama, situs bazar buku juga resmi dibuka kepada khalayak umum. Selanjutnya ada workshop cat air dari Metta Ratana pada tanggal 30 Agustus 2020.
Sejalan dengan tagline “Buka Buku Biar Bahagia”, 8 acara bedah buku online dan 7 webinar yang diadakan selama acara NDBF 2.0 secara umum mendorong kita untuk lebih gemar membaca dan mengembangkan kualitas-kualitas baik dalam diri kita agar kita lebih bahagia dalam menjalani kehidupan. Contohnya adalah pada bedah buku “Praktik Penyempurnaan Welas Asih” oleh Y.M. Biksuni Thubten Chodron yang menganjurkan kita untuk berlatih berwelas asih, bahkan kepada musuh kita. Hal ini akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih berbahagia. Juga pada acara seminar daring “Gemar Membaca Sejak Dini, Bagaimana Caranya” yang dibawakan oleh Ibu Lilis Juliati Arief, M.Ed., dijelaskan bahwa membaca adalah satu cara merangsang otak yang kemudian berpengaruh pada pada proses rekonstruksi ide, informasi, hingga pemaknaan suatu fenomena. Maka dari itu, membaca merupakan hal yang sangat penting untuk membentuk pola pikir kita.
Tidak hanya bedah buku dan seminar daring, NDBF 2.0 juga menampilkan dua pertunjukan sebagai pelepas penat. Pertama kita disuguhkan pertunjukkan seni dengan judul “Lepas Kekang” yang dibawakan oleh grup seni Santiran pada 4 September 2020. Selanjutnya adalah live music oleh Lawrence Anzela pada 6 September 2020. Selain pertunjukan musik, Lawrence Anzela juga membagikan tips bagi generasi muda untuk membagikan nilai-nilai kebaikan ke banyak orang.
Acara NDBF 2.0 masih merupakan bagian dari kampanye “Buka Buku Buka Mata” yang dicetuskan Lamrimnesia. Kampanye yang dilakukan melalui kegiatan, penyaluran buku, dan media sosial ini bertujuan untuk mendorong generasi muda agar lebih gemar membaca sehingga memiliki wawasan yang terbuka, lalu menjadi pribadi yang lebih bijaksana dan penuh welas asih.
“Membaca itu seperti makanan untuk batin.”
Lilis Juliati Arief, M.Ed., dikutip dari seminar “Gemar Membaca Sejak Dini, Bagaimana Caranya?”
Buku Dharma dan Nusantara yang ada di Bazar NDBF 2.0 bisa diundang di Lamrimnesia Store.
Rekaman seminar dan bedah buku online NDBF 2.0 bisa disaksikan di kanal Youtube Lamrimnesia.