Berlanjut dari pembahasan minggu lalu mengenai perasaan kesepian, kamu telah mengetahui bahwa berdasarkan hukum karma, penyebabnya rasa kesepian adalah ucapan yang memecah belah. Ada pepatah yang mengatakan bahwa ucapan lebih tajam dari pedang, maka dari itu berhati-hatilah, bisa saja kamu telah mengucapkan suatu hal yang memecah belah tanpa kamu sadari.
Perlu diingat jaman sekarang kata-kata tidak hanya bisa diucapkan lewat mulut, namun juga lewat tulisan, ketikan-ketikan chat, dan copy paste status di media sosial. Apalagi menjelang tahun politik, perbedaan pendapat yang muncul sangat mudah membuat orang saling bermusuhan. Maka dari itu kamu perlu tahu kriteria apa saja yang mendasari karma hitam ucapan memecah belah untuk menjaga dirimu agar tidak melakukannya:
- Dasar dari ucapan yang memecah belah adalah orang/kelompok yang dalam kondisi akur maupun tidak akur, jadi mengadu domba orang yang berhubungan baik, maupun memanaskan suasana orang yang sudah bermusuhan, keduanya merupakan dasar dari ucapan yang memecah belah.
- Pemikiran dari ucapan memecah belah ditujukan bisa kepada lebih dari satu orang, pihak, kelompok orang, kleshanya bisa karena kemelekatan, kebencian, dan kebodohan, dan motivasinya adalah niat untuk memisahkan orang/pihak yang berhubungan baik ataupun mencegah orang/pihak yang tadinya tidak akur untuk berdamai.
- Tindakan ucapan memecah belah adalah kata-kata yang diucapkan baik benar atau tidak, ditujukan untuk diri sendiri atau tidak, diucapkan dengan kasar ataupun menyenangkan yang bisa menyebabkan motivasi pada nomor sebelumnya terpenuhi.
- Penyelesaian dari ucapan memecah-belah adalah orang yang kamu ajak bicara mengerti kata-katamu, jadi kamu tetap mendapatkan karma ini bahkan ketika ucapanmu tidak berhasil merusak hubungan orang.
Inilah mengapa hate speech merupakan karma ucapan memecah belah yang sangat besar. Selentingan komentar yang mungkin menurutmu remeh bisa menyulut kebencian banyak orang. Jadi menjelang banjir post yang meributkan calon presiden, ingatlan untuk berhati-hati. Pastikan hal-hal yang kamu ungkapkan merupakan ungkapan yang bermanfaat, atau hanya sekedar menyulut api kebencian masing-masing pihak?