Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » Indonesia Lamrim Retreat 2017 » ILR 2017: Sampai Jumpa Pejuang Spiritual!

    ILR 2017: Sampai Jumpa Pejuang Spiritual!

    0
    By dharmapatriot on January 11, 2018 Berita, Indonesia Lamrim Retreat 2017, Kegiatan, Wacana

    Berakhir sudah rangkaian acara Indonesia Lamrim Retreat yang telah berlangsung sejak 22 Desember 2017 hingga menyambut tahun baru 2018 pada tanggal 1 Januari 2018 kemarin. Usai sudah pembabaran Baris-Baris Pengalaman karya Je Tsongkhapa selama 11 hari 10 malam yang berlangsung di Prasadha Jinarakkhita oleh Biksu Bhadra Ruci. Dimulai dari pembangkitan motivasi bajik untuk mulai belajar dan praktik Dharma, sumber keagungan ajaran, kelahiran manusia yang berharga, perenungan terhadap kematian, dukkha, pembangkitan rasa muak akan samsara, hingga pembulatan tekad bodhicitta. Kegiatan ini juga dilengkapi dengan sesi ulasan dan diskusi setiap malamnya bersama dengan para peserta dan anggota Sangha.

    Sesi terakhir dalam Indonesia Lamrim Retreat dibuka dengan memantapkan keyakinan dengan merenungkan seluruh pengajaran selama 10 hari ke belakang. Dalam retret ini, kita telah mengenali kerugianan, keuntungan, dan ketertarikan kita pada berbagai hal di dunia melalui perenungan. Dari situ kita telah membuat sebuah langkah yang baik untuk mengawali praktik Dharma. Kemudian, kita belajar tentang berbagai motivasi dalam praktik Dharma  yang sesuai dengan kapasitas diri kita masing-masing dan membangkitkannya dalam batin.

    Dalam praktik Dharma, kita perlu membangkitkan keyakinan yang kuat dengan mengenali bahwa sumber ajaran tersebut memiliki silsilah yang langsung dan otentik dari Buddha Shakyamuni sendiri. Setelah memahami akan hal ini, kita butuh merenungkan kelahiran kita sebagai manusia yang berharga dan harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin agar kita tidak terjatuh ke alam rendah dan terus menerus terjebak dalam lingkaran kelahiran di samsara. Oleh karena itu kita mulai belajar untuk menolak jerat samsara dengan merenungkan bahwa sesungguhnya seluruh kenikmatan yang kita rasakan pada intinya merupakan dukkha yang disebabkan oleh banyaknya karma dan klesha atau kotoran batin yang memperkuat ego kita. Kita perlu melatih diri untuk mengurangi rasa ingin selalu dinomorsatukan dan merasa diri paling penting. Setelah perasaan muak tersebut muncul, timbullah sebuah pemikiran bahwa jika kita mengalami penderitaan di alam samsara, maka pastilah orang tua kita juga mengalami hal yang serupa. Kemudian jika kita mengingat jumlah kelahiran kita yang tak terbatas, semua makhluk juga pastilah pernah menjadi ibu-ibu kita di kehidupan yang lampau. Saat muncul rasa iba tersebut, muncullah sebuah aspirasi ingin membebaskan semua makhluk dari penderitaan tiada ujung tersebut. Untuk melihat penjelasan mendetail dari setiap topik, telah dirilis berita harian mengenai sesi pengajaran setiap harinya.

    Untuk menumbuhkan tidak hanya sekedar pengetahuan tetapi juga perasaan pada hati kita, para peserta retret bersama-sama mengucapkan bait-bait perlindungan terhadap Triratna dan membangkitkan bodhicitta, yaitu tekad untuk menolong semua makhluk. Biksu Bhadra Ruci juga meringkas materi yang telah dibabarkan dari awal hingga penghujung sesi dan membacakan bait-bait dalam Baris-Baris Pengalaman. Dengan senantiasa diajak untuk berpikir, merenung, dan merasakan penderitaan makhluk lain yang merupakan ibu-ibu kita dari kelahiran yang berjumlah tak terhingga, kita diajak untuk memantapkan aspirasi untuk mencapai pencerahan sempurna. Kita juga selalu diminta untuk mengingat dan mengulang janji tersebut setiap harinya untuk semakin memperkuat motivasi tersebut.

    Tiada pencapaian yang bisa diperoleh tanpa perjuangan. Sama halnya ketika kita begitu menginginkan tercapainya cita-cita yang kita miliki di dunia ini, realisasi spiritual merupakan sesuatu yang patut kita tuju. Bersemangatlah dalam mengembangkan batin dan melangkah bersama komunitas yang baik. Sampai kita semua berjumpa lagi dengan batin yang lebih bajik dan bijak, para pejuang spiritual!

    Foto-Foto:

    Persembahan mandala, bagian dari praktik pendahuluan yang mengawali sesi terakhir Indonesia Lamrim Retreat 2017
    Acara diakhiri dengan persembahan khatag atau selendang putih kepada Biksu Bhadra Ruci selaku pembimbing retret. Setelah dipersembahkan, khatag dikalungkan kembali kepada peserta retret.
    bodhicitta buddha buddhism compassion dhamma dharma ILR 2017 lamrim lamrimnesia pejuang retreat spiritual
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleKalau Buddha Bikin Resolusi Tahun Baru, Isinya Apa, Ya?
    Next Article Sering Kehilangan Barang? Coba Terawang Kehidupan Lampaumu…
    dharmapatriot

    Related Posts

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 

    Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.