11 Mei 2017 lalu umat Buddha di seluruh dunia merayakan Trisuci Waisak, peringatan 3 peristiwa agung dalam riwayat Buddha Sakyamuni. Ketiga peristiwa tersebut adalah kelahiran beliau, pencapaian Kebuddhaan, dan mahaparinirwana. Ada banyak cara menghayati momen sakral nan sarat makna ini. Ada yang melakukan puja bakti bersama, bakti sosial, dan sebagainya. Intinya adalah beramai-ramai berbuat kebajikan dan menyebarkan energi positif sehingga membawa kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang banyak. Tahun ini, Lamrimnesia berkesempatan merayakan Waisak dengan berbagi Dharma di tiga acara, lho! Seperti apa sih keseruannya? Yuk kita simak!
1. Upacara Waisak di Candi Sewu
Tanggal 10-11 Mei 2017 lalu Keluarga Buddhayana Indonesia (KBI) menyelenggarakan upacara Waisak di pelataran Candi Sewu, Klaten, Jawa Tengah. Upacara yang dimulai dari tanggal 10 hingga detik-detik Waisak pukul 04.42 WIB keesokan harinya ini dihadiri oleh ribuan orang dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. Upacara ini diisi dengan pertunjukan seni, puja bakti dan pelafalan mantra suci, Dhamma Talk, pradaksina mengelilingi kompleks Candi, dan perenungan menjelang detik-detik Waisak.
Di Candi Sewu, Lamrimnesia berkesempatan membagikan hampir 2000 buku Dharma gratis berbahasa Jawa kepada peserta yang hadir. Buku-buku ini nantinya akan dibagikan ke umat Buddha di vihara asal para peserta Waisak yang tersebar di berbagai daerah. Ada dua judul buku yang dibaikan, yaitu “Kaluhuran Kalairake Dadi Manungsa” atau “Kelahiran sebagai Manusia yang Berharga” dan “Serat Pengayoman” yang berisi penjelasan Trisarana. Semoga bukunya bermanfaat ya!
2. Perayaan Waisak di Festival Candi Muarojambi
Tidak hanya di pulau Jawa, Waisak juga dirayakan bersama-sama oleh umat Buddha di pulau Sumatera. Festival meriah diselenggarakan pada tanggal 11-14 Mei lalu di Candi Muarojambi, kompleks candi terluas di Asia Tenggara. Situs ini amat bersejarah karena merupakan kompleks biara universitas tempat cendekiawan dari seluruh penjuru dunia mendalami filsafat Buddhis di Kerajaan Sriwijaya.
Di acara yang dihadiri oleh 10.000 umat se-Indonesia dan wisatawan mancanegara ini, Sahabat Lamrimnesia yang tinggal di Kota Jambi turut membagikan 3 judul buku dharma, yaitu “Lamrim Intisari Tripitaka”, “Berlindung: Pintu Gerbang Memasuki Ajaran”, dan “Dasar Semua Kebajikan”. Terima kasih, teman-teman! Semoga tahun depan bisa langsung berbagi keseruan di Candi Muarojambi ya!
3. Upacara Waisak bersama Drepung Tripa Khenzur Rinpoche di Jawa Timur
Last but not least, Lamrimnesia juga mendukung upacara Waisak yang menjadi bagian dari Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017. Setelah memberi pengajaran Dharma dalam One Day Dharma Talk, kelas intensif, dan Public Teaching di Jakarta sepanjang April-Mei lalu, upacara Waisak yang diselenggarakan di Pusdiklat Jina Putra Tushitavijaya Indonesia, Kabupaten Malang, menjadi penutup kunjungan Sang Pemangku Takhta Drepung di Indonesia tahun ini. Acara dibuka dengan iring-iringan perpaduan budaya Jawa dan Bali, dilanjutkan dengan penahbisan sramanera tradisi Mulasarwastiwada, puja bakti dan upacara umur panjang untuk Drepung Tripa Khenzur Rinpoche, sambutan dari penyelenggara acara dan tokoh masyarakat, penanaman pohon bersama-sama, dan pemasangan bendera doa di tanah Pusdiklat. Acara Waisak ini dihadiri oleh Kepala Desa Sumberoto, Camat, Kapolsek, dan Danramil Kecamatan Donomulyo, Kepala kantor Kementerian Agama, dan perwakilan tokoh lima agama. Kehadiran tokoh-tokoh perwakilan agama Islam, Hindu, Buddha, Kristen, dan Katolik dalam acara ini sejalan dengan pesan Waisak tahun ini, yaitu cinta kasih sebagai penjaga kebhinnekaan Nusantara.
Keesokan harinya, peserta kembali merayakan Waisak dengan berkunjung dan melakukan puja bakti di Candi Singosari dan Stupa Sumberawan, Kabupaten Malang. Stupa Sumberawan merupakan stupa yang dibangun untuk memuja Buddha Sakyamuni sekaligus tempat pertapaan Hayam Wuruk, raja paling mashyur dari Kerajaan Majapahit.