Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Ariel Tatum, Eka Kurniawan, Adjie Santosoputro Rayakan Literasi Nusantara untuk Kesehatan Mental di NDBF 6.0
    Ariel Tatum berfoto bersama peserta Nusantara Dharma Book Festival (NDBF) 6.0

    Ariel Tatum, Eka Kurniawan, Adjie Santosoputro Rayakan Literasi Nusantara untuk Kesehatan Mental di NDBF 6.0

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on October 12, 2024 Berita, Wacana

    Minggu (6/10) – Nusantara Dharma Book Festival 6.0 yang berlangsung pada 2–6 Oktober 2024 di Sangkring Art Space, Bantul, D.I. Yogyakarta menghadirkan Ariel Tatum, Adjie Santosoputro, Eka Kurniawan, dan tokoh nasional di bidang kesenian, kesehatan mental, dan literasi untuk memperkenalkan manfaat budaya literasi warisan Sriwijaya untuk meraih kebahagiaan. Pesta literasi tahunan ini diisi dengan aneka talkshow, bedah buku, pertunjukan dan pameran seni, serta bazar buku akbar yang melibatkan lebih dari 100 penerbit se-Indonesia.

    Satu dari 4 bilik bazar buku dari 100+ penerbit di NDBF 6.0. Partisipasi penerbit dalam bazar ini sama sekali tidak dipungut biaya.

    “Tujuan dari sastra adalah mengajak pembaca untuk bertanya,” tutur Eka Kurniawan dalam bedah buku terbarunya, Anjing Mengeong Kucing Menggonggong, pada hari kedua NDBF 6.0. Berkenaan dengan tajuk acara tentang cinta tanpa pamrih sebagai kunci kebahagiaan, Eka membahas macam-macam wujud cinta yang ada dalam buku tersebut hingga akhirnya mengajak peserta mempertanyakan insting manusia yang cenderung memisahkan kepentingan dirinya sendiri dengan kepentingan orang lain. 

    “Meskipun terdengar agak egois, ‘aku’ (orang tua) mencintai anak karena sebenarnya aku mencintai diri sendiri. Tapi juga bisa dilihat dengan cara yang sedikit berbeda, bahwa bagaimana kalau kita melihat bahwa segala hal (dunia) bukan hanya aku dan the others. Kita sebenarnya bersumber dari hal yang sama,” kata Eka.

    Eka Kurniawan di Nusantara Dharma Book Festival 6.0

    Pandangan bahwa setiap orang dan semesta di sekitarnya berasal dari sumber yang sama sebagai dasar untuk mencintai tanpa syarat dan meraih kebahagiaan juga tergambarkan dalam pameran seni NDBF 6.0 yang dikurasi oleh kolektif seni multidisiplin asal Yogyakarta, Sekawan Projects. Pameran bertajuk “Menilik Diri: Utas Rahasia yang Tak Kausadari” menghadirkan karya-karya yang dirangkai mengikuti proses meraih kebahagiaan berdasarkan filsafat Buddhis tentang Empat Kebenaran Arya, yaitu mulai dari menyadari penderitaan itu sendiri, menelusuri sebabnya, belajar tentang akhir dari penderitaan tersebut, hingga menapaki jalan menuju akhir penderitaan dan mengembangkan cinta tanpa pamrih untuk meraih kebahagiaan yang sempurna.

    Tur pameran seni bersama Win Dwi Laksono, para seniman, dan Sekawan Projects di hari pertama NDBF 6.0, 2 Oktober 2024

    Proses meraih kebahagiaan yang dimulai dari memahami penderitaan yang dialami ini juga ditegaskan Ariel Tatum dalam talkshow bertajuk “Hidup Getir Namun Diri Tak Gentar” pada hari terakhir acara, Minggu, 6 Oktober 2024. 

    Ariel Tatum di Nusantara Dharma Book Festival 6.0

    “Dulu tuh aku agak mikir, aku mau tahu nggak ya apa diagnosanya? Karena saat itu aku pikir aku nggak mau label myself gitu. Aku takut dengan diagnosa tersebut. aku jadi merasa aneh atau merasa beda dengan yang lain,” ungkap Ariel, “Tapi ternyata begitu aku tahu akarnya di mana, proses pemulihan itu malah lebih terkurasi dengan baik sehingga proses penyembuhannya itu bisa lebih cepat.”

    Masih berkaitan dengan aspek kesehatan mental, turut hadir pula praktisi kesehatan mental Adjie Santosoputro yang berbagi tentang cara mengubah penderitaan yang dialami menjadi cinta untuk diri sendiri dan banyak orang.

    Adjie Santosoputro di Nusantara Dharma Book Festival 6.0

    “Acara ini kan penuh pembelajaran, penuh hal-hal yang bermanfaat buat banyak orang. Selama ini setahun sekali ya? Harusnya setahun dua kali. Intinya adalah dirutinkan, dilestarikan,” pesan Adjie.

    Selain Adjie Santosoputro, Ariel Tatum, dan Eka Kurniawan, Leila S. Chudori juga hadir di NDBF 6.0 untuk membedah karyanya yang berjudul “Laut Bercerita”. Penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2023 Asisi Suhariyanto dan content creator Buddhis Karina Chandra turut hadir untuk berbagi tentang Candi Kalasan dan Dewi Tara, teladan welas asih dari Jawa Kuno. Lalu, hadir pula Y.M. Bhikkhu Nyana Suryanadi dan Y.M. Biksu Guna Sagara yang memberikan perspektif spiritual terhadap literasi, kesehatan mental, dan kedamaian batin. Seniman senior Win Dwi Laksono juga hadir membuka pameran seni serta mengajak peserta NDBF 6.0 untuk bertukar pikiran tanpa penghakiman dan prasangka mulai dari interpretasi terhadap karyanya. Ada pula Wawan Arief dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) yang membahas dampak langsung aktivitas literasi terhadap kebahagiaan. Sebagai praktiknya, peserta dapat mengikuti sesi baca bersama Klub Buku Yogyakarta dan book blind date bersama Jogja Book Party.

    Diskusi tentang Candi Kalasan dan Dewi Tara bersama Asisi Suhariyanto dan Karina Chandra dipenuhi oleh peserta dari berbagai wilayah di Jawa Tengah
    Book Blind Date bersama Jogja Book Party di NDBF 6.0

    Satu lagi sesi yang menarik adalah baca bersama, bernyanyi, dan mewarnai Candi Borobudur bersama Kelas Ilustrasi Buku Anak ITB (KIBA) di sesi NDBF Kids. Melalui Serial Buku Interaktif Diari Nada: Pemandangan Borobududur, kakak-kakak dari KIBA menanamkan kecintaan pada buku dan lagu anak, serta memperkenalkan Candi Borobudur sebagai warisan dunia dari leluhur bangsa.

    NDBF Kids bersama Kelas Ilustrasi Buku Anak ITB

    Nusantara Dharma Book Festival sendiri merupakan pesta literasi khas Nusantara yang rutin yang diselenggarakan oleh Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (YPPLN/Lamrimnesia). Setelah dua kali diadakan di Jakarta dan tiga kali digelar online, NDBF ke-6 diadakan di Yogyakarta untuk pertama kali dan diramaikan oleh lebih dari 2000 peserta dari berbagai kalangan.

    “Kami melihat di Yogyakarta banyak orang ‘aneh’ yang bekerja bukan semata-mata demi mengumpulkan materi, tapi demi mengejar value atau nilai-nilai yang baik. Kami juga adalah sekumpulan anak muda yang ‘aneh’, mengadakan NDBF ini untuk berbagi value tentang welas asih dan cinta kasih warisan Nusantara lewat literasi. Karena itulah NDBF 6.0 ini diadakan di Yogyakarta,” kata Agustino selaku direktur Lamrimnesia.

    Liputan dan informasi seputar Nusantara Dharma Book Festival bisa diikuti di Instagram @dharmabookfest.

    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleApa yang Harus Disadari dalam Komunikasi Berkesadaran?
    Next Article Harapan untuk Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2024-2029
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.