Lamrimnesia berkesempatan menghadiri Magha Puja yang diadakan oleh KMB Dhammavaddhana, Binus University nih. Rangkaian acara dimulai dengan sesi formal, yaitu puja bakti, Dhamma Talk, pattidana, dan pemberkahan. Acara dilanjutkan dengan sesi informal berupa games dan pertunjukan teater.
Sesi Dhamma Talk mengangkat topik “The Essence of Dhamma Unity”. Moderator Frengki Chua melemparkan pertanyaan kepada 3 narasumber yaitu Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya, Sthavira, dan Y.M. Lama Karma Nurbu Sherpa.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dirangkum oleh moderator dalam 3T:
TRIRATNA: esensi dari kesatuan dalam Dharma adalah Triratna, walau banyak keberagaman, kita bisa tetap memupuk tali persatuan. Karena, dari Buddha kita meneladani ilmu kualitas dan nilai. Dari Dharma kita belajar tentang jalan kebenaran. Dari Sangha kita belajar mengenai bagaimana tanggung jawab dari pelaksanaan tugas tersebut serta menjadi teman dan guru bagi kita untuk memupuk kualitas diri.
TRANSFORMASI: walaupun terdiri dari berbagai tradisi atau keberagaman, tapi intinya tetap satu. Dengan praktik dari pikiran, ucapan, dan perbuatan, bisa membawa kita pada transformasi diri. Kualitas diri menjadi lebih baik dan kita bisa meredam keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin.
TEKNOLOGI: teknologi bukan hal yang jelek, teknologi adalah hal yang netral tergantung bagaimana kita menggunakannya untuk meningkatkan kualitas diri.
Pada sesi tanya jawab, Mimin juga bertanya pada ketiga anggota Sangha mengenai evaluasi terhadap kualitas anak muda Buddhis zaman sekarang dan nasehat untuk memperbaikinya. Menurut ketiga anggota Sangha, anak Buddhis zaman sekarang bersifat individualis, kurang menghormati yang lebih tua, kurang berkarakter Buddhis, dan mudah rapuh.
Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahathera memberikan metode pendekatan berbasis kognitif, afektif, dan normatif, bahwa kita perlu berbicara mengenai ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan berbasis batiniah. Kita juga perlu membekali diri dengan budi pekerti luhur dan banyak LITERASI untuk mengisi serta memperkuat batin kita.
Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya, Sthavira menambahkan poin mengenai agama Buddha yang sebenarnya memberi kesempatan bagi kita untuk transformasi diri, namun sangat sedikit Buddhis zaman sekarang yang menjalankan hidup sesuai Buddha Dharma.
Y.M. Lama Karma Nurbu Sherpa melengkapi poin dengan pembahasan generasi muda sekarang yang sangat cerdas. Mereka punya teknologi untuk melihat dunia lebih luas tapi muncul kesulitan untuk keselarasan. Cara yang perlu dilakukan adalah kita perlu menyadari pikiran, ucapan, dan perbuatan setiap saat untuk menghindari emosi negatif.
Di akhir sesi, Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya memberikan “PR” berikut:
Apakah anda paham bahwa anda memiliki karakter yang Buddhistik? Karakter seperti apa itu?
Coba kita pikirkan dan jawab masing-masing ya… Boleh banget share di kolom komentar!