NEW DELHI: Pemerintah India pada hari Senin menyatakan bahwa peletakan batu pondasi India International Centre for Buddhist Culture and Heritage (Pusat India Internasional untuk Budaya dan Warisan Buddhis) oleh Perdana Menteri Modi adalah kejadian penting karena meskipun India merupakan salah satu pusat Buddhisme di dunia, negara itu belum memiliki pusat maupun proyek di Lumbini, tempat kelahiran sang Buddha.
Narasumber dari pemerintah menambahkan, “Negara-negara seperti Thailand, Kanada, Kamboja, Myanmar, Sri Lanka, Singapura, Prancis, Jerman, Jepang, Vietnam, Austria, Cina, Korea Selatan, dan Amerika Serikat semuanya diwakili oleh pusat-pusat proyek di Zona Monastik.”
Dalam Master Plan Lumbini miliki Pemerintah Nepal yang diresmikan pada tahun 1978, Zona Monastik Lumbini dibentuk untuk menjadi situs biara dan proyek-proyek Buddhis dari berbagai tradisi dan negara. “Dalam tiga dekade terakhir, ketika berbagai negara mencari dan mendapatkan jatah wilayah dalam zona tersebut, India tetap berada di luar (itu semua). Sisa waktu sangat terbatas mengingat tinggal dua petak lahan yang masih kosong berdasarkan master plan yang asli,” tutur salah satu petugas.
Berbagai sumber menyatakan bahwa dalam pemerintahan Modi, isu ini diangkat sampai ke tingkatan tertinggi bersama Nepal/ Sebagai hasil dari tindak lanjut dan usaha positif yang konsisten dari kedua pemerintahan, pada November 2021, Lumbini Development Trust (LDT) mengalokasikan satu petak (80m x 80m) kepada IBC (India International Centre for Buddhist Culture) untuk membangun sebuah proyek.
Hal ini diikuti oleh kesepakatan rinci antara IBC dan LDT pada bulan Maret 2022, yang hasilnya adalah petak lahan tersebut secara resmi disewakan kepada IBC, kata berbagai sumber. Sumber-sumber ini. menyatakan bahwa Pusat ini, begitu dibangun, akan memiliki desain unik dengan tujuh lapisan luar yang melambangkan tujuh langkah sang Buddha ketika dilahirkan. Strukturnya terdiri atas ruang-ruang doa, aula meditasi, perpustakaan, auditorium, ruang rapat, kantin, dan penginapan untuk biksu yang datang berkunjung. Pusat ini akan menerapkan teknologi canggih dan prinsip bebas limbah dalam hal pengelolaan energi dan limbah. Secara keseluruhan, Pusat ini akan menjadi wahana untuk mempertunjukkan warisan Buddhis sekaligus kemajuan teknologi India.
Diterjemahkan dari artikel Times of India, “PM Narendra Modi Reversed 30 Years of Inertia with with Buddha Centre in Nepal”