Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Kebajikan dalam Untaian Doa 2020: Sudahkah Aku Menghadapi Batinku?
    Y.M. Biksu Bhadra Ruci dalam acara Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung

    Kebajikan dalam Untaian Doa 2020: Sudahkah Aku Menghadapi Batinku?

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on December 25, 2020 Berita, Featured, Wacana

    oleh Lidya Marlina

    Sekitar bulan November lalu, ponselku berbunyi. Ada pesan masuk dari Call Center KCI dengan judul “Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung”. Sekilas kubaca pengumuman singkat tersebut. Kadam Choeling Indonesia akan berkolaborasi dengan Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara (YPPLN) untuk mengadakan acara pengumpulan kebajikan dan pengajaran Dharma online pada tanggal 24 Desember 2020-1 Januari 2021. “Oh, retret akhir tahun. Cepat juga ya, tanpa terasa udah hampir Desember lagi aja. Tahun 2020 segera berakhir,” gumamku siang itu. 

    Ada rasa takjub dan khawatir yang menghampiriku di kala itu; takjub karena tanpa terasa kita semua telah hidup berdampingan dengan COVID-19 selama lebih dari 9 bulan; khawatir karena tidak ada kejelasan kapan kondisi ini akan berakhir. Di samping semua itu, aku bersyukur KCI dan guruku selalu mengusahakan sesi pengajaran Dharma tetap bisa dilakukan secara online. Sekarang, aku tidak perlu khawatir tidak ada kegiatan di akhir tahun dalam kondisi tidak bisa ke mana-mana.

    Malam ini, tanggal 24 Desember 2020, acara “Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung” resmi dimulai. Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan kulihat sudah hampir 300 peserta yang hadir dalam aplikasi Zoom. Acara dimulai dengan pembukaan oleh Agustino selaku panitia yang menjelaskan jadwal dan rangkaian acara yang akan berlangsung dalam 8 hari ke depan. Secara garis besar, acara ini akan diisi dengan puja bersama pada sesi pagi dan siang, lalu diikuti dengan penayangan siaran pengajaran Dharma oleh Y.M. Drepung Tripa Khenzur Rinpoche dengan topik “Empat Segel Agung Dharma” di malam hari. Di akhir rangkaian acara pada tanggal 1 Januari 2021, akan ada fangsheng (pelepasan dan penyelamatan hewan).

    Setelah briefing acara, berikutnya adalah pembangkitan motivasi yang dipandu oleh Y.M. Biksu Bhadra Ruci atau yang akrab dipanggil Suhu. Di awal sesi, Y.M. Suhu mengingatkan kita untuk terus menjaga kesehatan dan tetap stay di rumah karena COVID-19 semakin memburuk di luar sana. “Mungkin Suhu tahu kita sudah enggak betah berlama-lama di rumah kali ya, tahu aja nih,” ujarku dalam batin. 

    Sesi bersama Y.M. Suhu hari ini cukup singkat, hanya sekitar 45 menit. Namun, Beliau terus menekankan dua poin yang sangat krusial untuk perkembangan batin kita, yaitu toleransi batin terhadap penderitaan dan pentingnya kehadiran seorang Guru.

    Berbicara tentang batin, kita semua menginginkan kebahagiaan dan menghindari penderitaan. Di era sekarang dan ke depannya, penderitaan fisik akan semakin berkurang karena ditunjang oleh perkembangan zaman yang semakin memudahkan hidup manusia, baik itu dalam bentuk internet, kenyamanan AC, maupun akses ke fasilitas kesehatan. Di sisi lain, penderitaan mental akan menjadi semakin dominan. Kita menyadari bahwa diri kita menderita, sering dihadapkan dengan perasaan galau ataupun mood swing. Sudah seharusnya kita mencari penawar atas sebab-sebab penderitaan tersebut dan kenyataannya hanya kita yang mampu mengubah diri ini. Caranya? Berhadapan secara langsung dengan batin kita sendiri.

    Namun, ketika keadaan tidak bisa diubah, kita harus belajar untuk menerima, menghadapi, dan hidup berdampingan dengan penderitaan tersebut. Pertanyaannya adalah, “Sudahkah kita belajar menghadapi batin kita sendiri?” Jika kita tidak serius berusaha melatih batin kita, maka hanya usia yang akan bertambah sementara batin kita akan selalu sama. Mendengar paparan Suhu tersebut, aku hanya bisa menunduk diam, bertanya dalam hati, “Sudahkah aku berusaha? Sudahkah aku berubah?”

    Y.M. Suhu mengingatkan bahwa awal tahun depan adalah tepat 20 tahun berdiri nya KCI, berawal dari kedatangan Dagpo Rinpoche ke Center Dago. “Perjalanan yang sudah cukup panjang dan tidak gampang,” ujar Y.M. Suhu. Perkembangan batin kita dan Dharma akan sangat bergantung dengan kehadiran guru-guru kita. Kita perlu menyadari bahwa kehadiran seorang Guru sangat penting. Tanpa seorang Guru, kita bagaikan kapal tanpa mercusuar yang kehilangan arah dan tidak bisa berlabuh.

    Y.M. Suhu mengakhiri sesi malam ini dengan mengucapkan, “Selamat ‘retret’, selamat berjuang”.

    buddha dhamma dharma Kebajikan dalam Untaian Doa Bagi yang Beruntung 2020 mengatasi galau motivasi
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleBahagia dari Kacamata si Perfeksionis
    Next Article Kebajikan dalam Untaian Doa: Pelajaran tentang Karma dan Akibat-Akibatnya
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Belajar Dharma Lewat OST Wicked

    Tisarana: Kala Berlindung Bagaikan Jatuh Cinta

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.