Kadang saya bingung, saat-saat menjelang hari valentine tiba, banyak jomblo yang seakan-akan dikejar-kejar target untuk mendapatkan pasangan, atau bahkan merencanakan untuk mendapatkan pasangan di hari ‘cinta kasih’ tersebut. Padahal cinta kasih itu lebih besar dari itu, seakan-akan kita semua membatasi nilai-nilai cinta kasih hanya pada cinta romantis. Status jomblo seringkali digambarkan sebagai akhir dunia, kesannya ngenes banget gitu. Padahal sama seperti halnya pilihan job swordman, mage, atau thief di game, semua kondisi itu ada kelebihan dan kekurangannya, termasuk ketika kita memilih untuk jomblo atau berpasangan. Nah, pada artikel kali ini kita lihat bahwa menjadi jomblo pun punya kelebihan, terutama di hari Valentine nanti!
- Jomblo punya lebih banyak waktu.
Dibandingkan dengan orang-orang yang sudah berpasangan yang sibuk berduaan di hari Valentine, tentunya jomblo memiliki keleluasaan waktu untuk berbagi kasih dengan lebih banyak orang, misalnya mengajak teman atau orang tua jalan-jalan. - Jika tidak dihabiskan untuk meratapi nasib dan galau karena kesepian, jomblo memiliki lebih banyak energi.
Mempunyai pasangan membutuhkan usaha yang lebih untuk memenuhi komitmen dengan pasangan dan memperhatikan kebutuhan pasangan. Seorang jomblo bebas dari tanggung jawab tersebut sehingga energinya bisa diarahkan untuk hal-hal yang berdampak lebih luas dan bermanfaat bagi lebih banyak orang. Mulia sekali bukan. - Cinta kasih yang dimiliki seorang jomblo belum terkotak dan lebih luas.
Intinya cinta kasih orang yang sudah punya pasangan jadi terfokus hanya pada satu titik yaitu pasangannya. Mending jadi jomblo cinta kita bisa dipancarkan ke semua makhluk eaaa….
Let me tell you a secret.. Kalau kamu jomblo dan mau cepat-cepat mendapatkan pasangan karena Valentine, artinya kamu sebenarnya belum benar-benar membutuhkan pasangan, yang kamu butuhkan adalah reputasi dari status “in a relationship”. Kamu hanya terjebak oleh tekanan sosial yang sebenarnya Cuma ada di pikiran kamu sendiri.
Sebenarnya apakah kita butuh pacaran? Jika dianalisis, Buddhis juga jarang membahas manfaat dari berpasangan. Yang sering disebut adalah sahabat Dharma atau kalyanamitta, yaitu seseorang yang membantu kemajuan spiritual dan bersama-sama berjalan di jalan Dharma. Kalyanamitta ini bisa siapa saja, tidak harus berstatus pacar. Kesimpulannya, pacaran itu sebenarnya juga tidak urgent, yang urgent adalah teman/komunitas yang membawa kita ke perubahan yang lebih baik.