Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » The Problem Is You Think You Have Time – Bedah Buku Dharma “Jika Hidupku Tinggal Sehari” di Cetiya Candra Naya

    The Problem Is You Think You Have Time – Bedah Buku Dharma “Jika Hidupku Tinggal Sehari” di Cetiya Candra Naya

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on March 23, 2018 Berbagi Dharma, Berita, Kegiatan, Wacana

    “Kalau nanti aku mati, aku akan lahir di mana, ya?”

    Pernahkah kamu berpikir seperti itu? Kalau belum pernah, kamu pasti terpikirkan hal itu saat mengikuti bedah buku Dharma “Jika Hidupku Tinggal Sehari” di Cetiya Candra Naya, Jakarta, tanggal 18 Maret 2018 lalu. Bedah buku Dharma kali ini dipandu oleh Leonard Haryadi dan dihadiri oleh 30 orang remaja dan dewasa muda.

    “The problem is you think you have time.”

    Dalam bedah buku ini, peserta diajak untuk benar-benar menyadari bahwa tidak ada jaminan sampai kapan kita hidup. Apakah besok kita masih hidup? Tidak ada yang tahu. Kita harus merenungkan manfaat keberuntungan terlahir sebagai manusia, bagaimana cara untuk menjaga kondisi untuk terlahir kembali sebagai manusia, dan mengikis kilesha kita agar tidak terjatuh kedalam rendah. Kita harus memanfaatkan kehidupan kita dengan sebaik-baiknya.

    “Sebagai generasi Buddhis, kita harus tahu bahwa sekarang kita sering terlena dengan kesenangan duniawi dan jarang memikirkan kematian kita. Kita harus mengingat manfaat keberuntungan terlahir sebagai manusia, bagaimana menjaga kondisi kita untuk terlahir sebagai manusia kembali dan berusaha mengikis kilesha agar tidak terjatuh ke alam rendah. Topik ini harus benar-benar diresap, direnungkan, dicermati, dan dipraktikkan dengan membuka paradigma tentang hidup ini seperti apa dan dapat berusaha untuk menjadi lebih baik lagi,” jelas Leonard ketika ditanya mengapa memilih buku “Jika Hidupku Tinggal Sehari” untuk dibedah.

    Selain mendapatkan Dharma dari acara bedah buku, peserta yang hadir juga mendapatkan buku “Nutrisi Hati”, kumpulan artikel membahagiakan hasil terjemahan para Dharma Patriot Lamrimnesia yang mengikuti acara Dharmacamp 2017. Peserta juga bersama-sama mengumpulkan kebajikan dengan menyalakan pelita persembahan untuk para Buddha.

    “Jadi kepikiran, saya harus berbuat baik karena bisa saja besok saya sudah tidak ada lagi.” -Sally Tanaka, Mahasiswi, Peserta Bedah Buku-
    Menyalakan pelita persembahan, mendoakan kedamaian bangsa.

    Sampai jumpa di bedah buku Lamrimnesia berikutnya!

    bedah buku buddha buddhism dhamma dharma kematian lamrim lamrimnesia yuk baca
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticlePembaca Buku Dharma Seperti Apakah Kamu?
    Next Article Buku Buddhis yang Cocok dengan Kepribadianmu
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 

    Dulu Diajarkan Leluhur, Kini Diakui Dunia: Healing ala Muara Jambi

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.