Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Kegiatan » Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017 » Profil Guru

    Profil Guru

    1
    By Redaksi Lamrimnesia on March 7, 2017 Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017, Kegiatan

    Beliaulah Sang Pemangku Takhta Drepung, salah satu dari tiga biara besar Gelug yang disebut sebagai Nalanda Kedua, didirikan tahun 1416 oleh salah satu murid utama Je Tsongkhapa, tempat belajar dan bernaung bagi 5000 orang biksu.

    Drepung Tripa Khenzur Lobsang Tenpa Rinpoche dilahirkan dalam sebuah keluarga petani pengembara pada tahun 1938 di Amdo, sebuah provinsi di sebelah timur Tibet. Ia ditahbiskan sebagai seorang biksu pada usia 11 tahun dan diberi nama Lobsang Tenpa di Biara Taktsang Lhamo di mana ia tinggal sampai usia 18 tahun.

    Berkeinginan sangat kuat untuk mengejar studinya tentang filsafat Buddhis di biara besar Drepung Gomang di Tibet bagian tengah. Biara Drepung sering disebut sebagai Nalanda kedua, merupakan salah satu dari Tiga Biara Besar Gelug. Didirikan pada tahun 1416 oleh salah satu murid utama Je Tsongkhapa. Mengetahui bahwa gurunya tidak akan memberinya keinginan untuk pergi, ia dengan beberapa bhiksu kabur dengan tidak membawa apa pun selain beberapa baju yang ia bawa di pundaknya.

    Kelompok kecil ini menempuh waktu berbulan-bulan menuju Lhasa dengan berjalan kaki, pertama-tama ke bagian selatan menuju Kham kemudian ke bagian barat menuju Tibet tengah. Melalui jalan yang lebih singkat berarti melalui daerah tanpa penduduk di mana tidak mungkin bagi mereka untuk meminta makanan selama perjalanan.

    Setelah mencapai ibukota, Rinpoche bergabung dengan ribuan bhiksu di Biara Drepung Gomang dan belajar di sana di bawah bimbingan guru dari Mongolia bernama Geshe Jimpa sampai tahun 1959.

    Pada tahun tersebut ketika Tiongkok menginvasi Tibet, ia bersama dengan ribuan orang Tibet lain melarikan diri ke India mengikuti Dalai Lama. Rinpoche menghabiskan 10 tahun pertama di pengasingan di tenda pengungsian di daerah Buxa di dalam hutan sebelah barat Bengal, di mana mayoritas bhiksu pengungsi berkumpul dan membentuk satu komunitas.

    Kondisi lingkungan hidup sangat berat tetapi Rinpoche dapat bertahan serta dapat melanjutkan studi tentang filsafat Buddhis di bawah bimbingan Gyume Khenzur Ngawang Lekden dan seorang guru dari Mongolia, Gen Losang, sampai pada tahun 1970 ketika ia memasuki Institut Ilmu-ilmu Tinggi di Universitas Varanasi di Sarnath. Setelah tiga tahun menempuh studinya, ia menerima gelar Acharya (Guru) dengan hasil yang memuaskan.

    Pada tahun 1973, Rinpoche bergabung dengan para bhiksu seangkatannya di Biara Drepung Gomang di mana pada beberapa tahun sebelumnya telah berpindah lokasi ke Mundgod, di sebelah selatan India daerah Karnataka.

    Selama sepuluh tahun pertama di sana, Rinpoche banyak mengikuti ajaran baik sutra maupun tantra yang diberikan oleh dua guru Dalai Lama yaitu Kyabje Trijang Rinpoche dan Kyabje Ling Rinpoche di Mundgod dan di daerah penduduk Tibet bagian Selatan.

    Setelah menyelesaikan studinya tentang dua topik yang mendalam dari filsafat Buddhis, Abhidharma dan Vinaya, di bawah bimbingan Kyenzur Tempa Tenzin dan Geshe Ngawang Nyima Rinpoche, pada tahun 1982 ia mengikuti ujian akhir untuk mendapatkan gelar Geshe. Ia duduk di rangking pertama di antara beberapa kandidat dari tiga biara besar, yaitu Sera, Ganden, dan Drepung, dan mendapatkan gelar Geshe Lharampa.

    Pada tahun 1989, Rinpoche ditunjuk oleh Dalai Lama sebagai Kepala Biara Drepung Gomang, jabatan yang ia pegang selama enam tahun. Dengan demikian Rinpoche dikenal sebagai “Khenzur” Lobsang Tenpa (Kepala Biara Terdahulu).

    Rinpoche telah berkunjung untuk mengajar Buddhisme di Rusia, Mongolia dan Tibet, dan pada tahun 2000 memimpin kunjungan bhiksu-bhiksu Gomang ke Eropa. Rinpoche telah mengajar sebelum memasuki biara di Mundgod.

    Pada hari-hari pertama di sana, karena kurangnya bhiksu senior, beberapa guru yang ada di sana harus bekerja secara berkesinambungan agar generasi yang lebih muda mendapat pendidikan yang sesuai. Akibatnya dari pagi sampai malam Khenzur Rinpoche mengajar banyak murid yang datang ke kamarnya.

    Situasi ini tidak jauh berubah sampai sekarang, walapun jumlah pengajar meningkat namun jumlah murid pun ikut meningkat: dari sekitar 100 bhiksu pada awal tahun 1970-an, biara tersebut sekarang telah memiliki lebih dari 1500 anggota. Belum lama ini Rinpoche diberi nama Drepung Tripa, kepala biara yang paling senior dari semua Biara Drepung dengan dua institutnya, yaitu Gomang dan Loseling.

    Dengan kebaikan hati dan rasa tak kenal lelah kepada biara dan murid-muridnya, pengetahuan Rinpoche yang luas tentang ajaran Buddha, kesucian sila yang ia pegang, keterbukaan, ketulusan, dan rasa humor yang konstan, Drepung Tripa Khenzur Rinpoche adalah contoh hidup dan sumber inspirasi bagi semua.

    Tahun 2016 lalu, Drepung Tripa Khenzur Rinpoche datang ke Indonesia untuk membabarkan Dharma dalam rangkaian public teaching, kelas intensif, serta inisiasi. Pada tahun ini, beliau akan kembali berbagi kebijaksanaan dengan Indonesia dalam rangkaian acara DREPUNG TRIPA KHENZUR RINPOCHE INDONESIA VISIT 2017 yang meliputi One Day Dhamma Talk, kelas intensif, dan public teaching serta dharmayatra dan upacara Waisak pada bulan April hingga Mei 2017.

    Untuk mendapatkan info terbaru mengenai Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017, ikuti facebook dan instagram Lamrimnesia atau hubungi kontak berikut:

    Aprianti: +62852-7524-2326
    Erlina Erwan: +62856-4306-1337

    Tautan Terkait:

    1. Pendaftaran (Registration): ID | EN
    2. Jadwal Kegiatan
    3. Rincian Paket Public Teaching (Public Teaching Package Detail): ID | EN
    4. Rincian Paket Jawa Tengah & Jawa Timur
    5. Profil Guru
    6. Frequently Asked Question
    7. Frequently Asked Question -Upacara Waisak dan Inisiasi Mahakarunika
    drepungtripaindonesia2017 khenzurrinpoche
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleDoa Dedikasi: Bukan Sekedar Mengemis Berkah
    Next Article Banyak-Banyak Persembahan Buat Apa? Memangnya Buddha Terima?
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Kilas Balik: Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017

    Lamrimnesia Berbagi Dharma di Waisak 2571 BE

    Frequently Asked Questions – Upacara Waisak dan Inisiasi Mahakarunika Awalokiteswara

    1 Comment

    1. Pingback: FAQ - Lamrimnesia

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.