Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Artikel » Doa Dedikasi: Bukan Sekedar Mengemis Berkah
    Designed by Freepik

    Doa Dedikasi: Bukan Sekedar Mengemis Berkah

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on March 7, 2017 Artikel, Wacana

    oleh: Samantachandra

    Doa dedikasi membawa banyak manfaat, antara lain menginspirasi kita untuk lebih berusaha mencapai tujuan, mengarahkan buah karma baik, melimpahkan jasa ke orang lain, dan bentuk praktik berbagai topik ajaran Buddha. Di sisi lain, ada stigma dalam masyarakat modern (khususnya penganut paham positivisme yang berkembang di barat) yang menganggap doa sebagai takhayul, tindakan ‘mengemis berkah’ tanpa mau usaha. Doa dedikasi bukanlah doa yang seperti itu. Lantas, bagaimana cara membedakan doa dedikasi kita dari doa yang sekedar meminta-minta?

    Dalam kitab lamrim “Pembebasan di Tangan Kita” karya Phabongkha Rinpoche, ada tiga cara utama untuk mendedikasikan kebajikan:

    1. berdoa agar ajaran Buddha berkembang dalam batin kita dan batin makhluk lain,
    2. berdoa agar kita dijaga oleh seorang guru spiritual dalam semua kehidupan kita yang akan datang,
    3. berdoa agar kita bisa mencapai pencerahan sempurna.

    Ketika mempraktikkan dedikasi, kamu haruslah menggunakan salah satu dari tiga cara tersebut. Setiap  ‘permohonan’ yang kita buat ditujukan untuk mencapai salah satu dari 3 poin di atas. Doa seperti ini akan membawa dampak yang besar.

    Contoh doa dedikasi yang membawa dampak besar adalah kisah Arya Sariputra. Di kehidupan lampau, beliau senantiasa berdoa agar terlahir menjadi murid Sang Buddha dengan kebijaksanaan teragung. Doa dedikasi beliau terkabul. Hingga sekarang kita mengenal Arya Sariputra sebagai murid utama Sang Buddha yang terkenal akan kebijaksanaannya. Tempat kelahiran beliau pun dipilih untuk mendirikan Biara Nalanda, institusi pendidikan Buddhis terbesar dan tertua yang menjaga Buddhadharma hingga bisa bertahan dari 2500 tahun lalu hingga sekarang.

    Jadi, boleh nggak berdoa untuk dapat nilai bagus? Atau berdoa untuk dapat jodoh? Sah-sah saja, kok! Yang penting sebelumnya renungkan dulu, manfaat apa yang akan kita dapatkan dengan nilai bagus dan dapat jodoh. Kecerdasan berarti kita akan lebih mudah memahami Dharma dan mampu menjelaskannya kepada orang lain dengan benar. Punya jodoh berarti ada satu orang yang bisa mendampingi praktik Dharma di kehidupan ini. Keduanya bisa memenuhi syarat dedikasi pertama, yaitu membuat ajaran Buddha berkembang dalam batin kita dan makhluk lain. Begitu pula dengan keinginan-keinginan kita yang lain. Dengan merenungkan manfaat jangka panjang dari keinginan-keinginan tersebut, doa dedikasi kita akan membawa kita selangkah lebih dekat menuju kebahagiaan sejati, yaitu pencapaian Kebuddhaan.

    Buku “Pembebasan di Tangan Kita” karya Phabongkha Rinpoche adalah kitab ulasan terhadap “Risalah Agung Tahapan Jalan Pencerahan” atau Lamrim Chenmo, berisi berbagai topik yang disarikan dari seluruh ajaran Buddha dan diurutkan menjadi panduan praktik yang sistematis dan mudah dipahami. Dapatkan kitab ini di Lamrimnesia Store.

    buddha buddhism dedikasi dhamma dharma doa It's Lamrim It's Buddhism lamrim lamrimnesia merenungkan bodhicitta
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleHistory of Nalanda #2 – Para Cendekiawan Agung
    Next Article Profil Guru
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Agama Buddha dan Kemerosotan Moral

    Tulku: Kupas Fenomena “Buddha Hidup” dalam Buddhisme Tibet

    Menggali Kembali Praktik Penyembuhan dari Muara Jambi 

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.