Hai Sahabat Lamrimnesia,
Nggak terasa udah dua tahun lebih kita menghadapi pandemi COVID-19 yang mengakibatkan keterpurukan di berbagai sektor. Tapi, yang banyak terdampak adalah kita-kita sebagai generasi muda. Kita dituntut untuk tetap prima dan produktif di tengah himpitan susahnya mengenyam pendidikan, mencari pekerjaan dan juga banyaknya berita hoax mengenai Pandemi COVID-19. Tanpa kita sadari, batin kita pun terdampak oleh hal ini. Nggak sedikit dari kita yang jadi gampang cemas, putus asa, stres, sering panic attack, atau bahkan sampai depresi
Wellness baru-baru ini ramai diperbincangkan oleh banyak kalangan, bahkan sampai diangkat oleh pemerintah sebagai tema event G20 sebagai salah satu upaya pemulihan dari pandemi. Dikutip dari Media Tourism Indonesia, wellness adalah integrasi pikiran, tubuh dan, jiwa. Idenya adalah kesehatan tubuh yang optimal memungkinkan kita untuk menemukan makna dan tujuan dalam hidup kita. Lebih lanjut, menurut berita yang ditulis oleh Kompas.com, program wellness tak hanya sekadar menghilangkan penyakit, tapi juga bertujuan untuk membawa kondisi fisik, mental, dan kesejahteraan sosial ke arah yang lebih baik.
Sebelum viral akhir-akhir ini, tahukah kamu bahwa Buddha sudah mengajarkan wellness sejak 2.500 tahun lalu? Secara khusus, ajaran Buddha membantu kita meraih spiritual wellness alias upaya meraih kesejahteraan melalui dengan perluasan rasa, tujuan, dan makna hidup. Spritual wellness ini dapat dipenuhi oleh Dharma Buddha yang memaparkan dengan rinci cara memaknai kehidupan kita sebaik mungkin untuk meraih kebahagiaan sejati.
Lebih lanjut, salah satu teknik yang dapat diterapkan untuk merealisasikan Dharma adalah belajar, merenung, dan meditasi. Fakta uniknya belajar, merenung, dan meditasi merupakan budaya belajar yang dulu diterapkan oleh ribuan biksu di Candi Muaro Jambi pada masa Kerajaan Sriwijaya. Jadi, bisa disimpulkan bahwa belajar, merenung, dan meditasi ini merupakan model literasi warisan nenek moyang kita yang bisa kita terapkan untuk spiritual wellness.
Kemudian, seiring dengan berkembangnya batin lewat praktik belajar, merenung, dan meditasi, aspek wellness lainnya bisa ikut berkembang. Ingat apa kata Buddha: pikiran adalah pelopor. Jadi, kalau pikiran kita makin sejahtera berkat praktik literasi ala Sriwijaya ini, aspek lain dari hidup kita juga akan berkembang. Kebahagiaan pun akan semakin terpancar dari dalam diri.
Penasaran dengan spiritual wellness dan cara mencapainya dengan ilmu warisan nenek moyang kita? Pelajari dan cobain langsung di bazar buku & rangkaian acara “Nusantara Dharma Book Festival 4.0: Spiritual Wellness Through Study, Contemplation, and Meditation”. Cek jadwal dan cara daftarnya di ndbf.lamrimnesia.com, ya!
Sumber referensi: