Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Wacana » Berita » Cinta Negara Bagian dari Praktik Dharma
    Presiden Jokowi dalam International Summit of Religious Authority (ISORA) di Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) - Sumber: kompas.com
    Presiden Jokowi dalam International Summit of Religious Authority (ISORA) di Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023) - Sumber: kompas.com

    Cinta Negara Bagian dari Praktik Dharma

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on November 27, 2023 Berita, Wacana

    Presiden Joko Widodo telah menegaskan bahwa peran pemuka agama memegang posisi krusial dalam menyatukan perbedaan, terutama dalam keragaman umat beragama. Baginya, para pemimpin agama harus mendorong pemahaman bahwa cinta kasih adalah elemen esensial dari iman, dan toleransi antar umat beragama adalah bagian tak terpisahkan dari nilai-nilai keimanan tersebut. Pernyataan ini disampaikan Jokowi dalam acara International Summit of Religious Authority (ISORA) yang digelar di Jakarta Pusat pada Senin (27/11/2023).

    “(Persatuan) tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh ajaran-ajaran agama. Tidak akan mampu diwujudkan jika tidak didukung oleh para pemimpin agama yang mengajarkan cinta Tanah Air adalah bagian dari iman. Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan adalah bagian dari iman, dan menjaga persatuan juga bagian dari iman,” kata Jokowi.

    Jokowi juga membagikan pengalaman Indonesia dalam menghadapi keberagaman yang kompleks, dimana negara ini mampu menjembatani perbedaan yang ada serta mempersatukan keberagaman tersebut. Meskipun Indonesia memiliki 714 suku dengan lebih dari 1.300 bahasa lokal serta beragam agama, negara ini mampu mengatasi ego-ego regional dan agama sehingga mewujudkan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yakni kesatuan dalam keragaman.

    Lebih jauh, Presiden yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo itu meyakini bahwa peran agama dan tokoh-tokoh agama memiliki potensi besar dalam membawa perdamaian global, termasuk dalam menghadapi tragedi kemanusiaan di Palestina. Jokowi menegaskan bahwa tragedi ini tak dapat diterima dalam logika dan moralitas apapun, dan menyerukan perlunya gencatan senjata serta bantuan kemanusiaan yang cepat untuk meringankan penderitaan warga sipil, perempuan, dan anak-anak.

    Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” berasal dari kitab Buddhis Sutasoma. Begitu pula ajaran tentan cintak asih dan welas asih agung kepada semua makhluk adalah poin penting dalam Dharma yang diajarkan sang Buddha. Oleh karena itu, mari kita terus berlatih mempelajari, merenungkan, dan memeditasikan Dharma agar welas asih dan kebijaksanaan tumbuh secara alami di batin kita, menjadikan diri kita bermanfaat bagi bangsa dan dunia.

    Artikel ini disadur dari berita di Kompas.com dengan judul “Jokowi Minta Pemimpin Agama Ajarkan Cinta Tanah Air Bagian dari Iman” dengan bantuan ChatGPT 3.5 dan tambahan dari penulis.

    Bhinneka Tunggal Ika Buddhisme & Nasionalisme jokowi
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleRoad to ILR – Panggilan untuk Pencari Tujuan Hidup
    Next Article Film BISING – Merenungkan Cara Mengolah Emosi
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Bhinneka Tunggal Ika Warisan Buddhis Indonesia

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.