Tulisan ini dibuat untuk lomba NDBF 5.0.
“Mengelola kesehatan mental dalam situasi ketidakstabilan ekonomi saat ini memang menantang dan tidak mudah. Dengan memahami hal-hal yang dapat menimbulkan tekanan psikologi dalam diri, diperlukan strategi yang sesuai untuk menjaga kesehatan mental.” – Dr. Retha Arjadi, M.Psi
PENDAHULUAN
Di era digital seperti saat ini, isu terkait kesehatan masih menjadi permasalahan yang serius. Salah satu permasalahan kesehatan yang menjadi fokus global hingga sekarang ini adalah masalah kesehatan mental. Kesehatan mental adalah bagian pokok dalam menciptakan kesehatan secara utuh. World Health Organization (WHO) mendefinisikan kesehatan mental sebagai keadaan dari ketenteraman yang menyebabkan seseorang sadar mengenai kesanggupannya sendiri, menangani tekanan hidup secara normal, dapat bekerja dengan produktif, dan memberikan dedikasi kepada sesama komunitas (WHO, 2015). Secara global, rancangan terkait peningkatan kualitas kesehatan dan kesejahteraan ini sudah tertuang dalam Sustainable Development Goals ( SDGs) 2030 pada poin ketiga.
Gambar 1. Jumlah Penderita Gangguan Jiwa. Sumber: Penulis
Namun, dunia kesehatan belum dapat menanggapi kasus gangguan mental terbukti dengan banyaknya penderita gangguan jiwa di Indonesia. Hal ini, menyebabkan adanya kesenjangan antara keperluan untuk perawatan dengan persediaan dalam jumlah yang besar. Di negara yang sedang berkembang, sekitar 85% orang yang mengalami gangguan kesehatan mental tidak memperoleh pengobatan yang sesuai. Di Indonesia masih 10% yang mengalami gangguan kesehatan mental diberi layanan kesehatan, beberapa faktor di Indonesia seperti faktor psikologis, biologis, dan sosial dengan berbagai macam penduduk menyebabkan permasalahan gangguan mental kemungkinan besar akan meningkat. Gangguan mental terjadi apabila terdapat gangguan dalam perilaku, pikiran, dan perasaan, sehingga menyebabkan gejala atau perubahan perilaku yang menimbulkan penderitaan. Gangguan mental yang berat dapat menurunkan produktivitas dari seorang penderita (Setiawan dkk., 2021)
Jika ditelaah lebih mendalam, faktor yang menyebabkan gangguan mental saat era resesi ekonomi sekarang adalah rasa ketidakpercayaan diri masyarakat. Kepercayaan diri merupakan keyakinan akan kemampuan yang dimiliki diri sendiri untuk melakukan sesuatu. Saat kepercayaan diri mereka hilang seperti saat mereka menganggur (kehilangan pekerjaan), mengalami kemiskinan, putus sekolah, dan banyaknya konten di media sosial yang menunjukkan hedonism yang semakin membuat kepercayaan diri menciut. Maka, saat kepercayaan diri hilang mereka akan depresi, mengalami kecemasan dan gangguan tidur. Hal tersebut merupakan penyebab gangguan jiwa (morbiditas psikiatri).
Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam mengatasi kesehatan jiwa bagi masyarakat di Indonesia dengan program BPJS yang dapat digunakan untuk konsultasi ke rumah sakit jiwa. Pihak swasta pun ikut turut andil seperti Center for Public Mental Health bekerjasama dengan Yayasan kemitraan Indonesia Sehat yang mengadakan webinar tentang pentingnya kesehatan mental. Pihak dari perguruan tinggi pun ikut serta dalam mengadakan webinar kesehatan mental dan meningkatkan rasa kepercayaan diri.
PEMBAHASAN
Berkaitan dengan latar belakang dan upaya berbagai pihak dalam meningkatkan kesehatan mental masyarakat dan remaja di Indonesia. Solusi yang perlu dilakukan adalah bentuk media edukasi secara langsung kepada masyarakat khususnya remaja dengan mengajak mahasiswa untuk mendukung terciptanya kesehatan mental bagi penerus bangsa. Media edukasi dapat berupa platform yang menghubungkan antara masyarakat yang mengalami gangguan mental dengan konsultan kesehatannya, platform tersebut berupa aplikasi yang menjadi tempat menenangkan diri dan menyembuhkan diri.
Menilik hal tersebut, penulis mempunyai inovasi pada esai dengan judul “Hello Emo (Healing And Relaxing Emotion): Inovasi Aplikasi Digital Berbasis IoT Sebagai Solusi Mengatasi Kesehatan Mental dengan Kepercayaan Diri”. Hello Emo di desain memberikan efek kepercayaan diri kepada masyarakat, remaja dan disabilitas dimana mereka dapat menyalurkan emosi mereka dalam fitur konsultasi, memberikan dukungan satu sama lain dan memberikan hobby baru buat mereka seperti membaca buku, bermain game dan membuat seni/ gambar.
Gambar 2. Aplikasi Hello Emo. Sumber: Penulis
Aplikasi Hello Emo merupakan aplikasi yang berbasis Internet of Things (IoT) atau diakses dengan internet. Aplikasi berbasis internet dapat mempermudah peningkatan kualitas dan mutu secara berkala. Dilengkapi dengan sistem Smart Factory dimana alur data akan berjalan dengan lebih stabil untuk para para pengguna. Aplikasi ini nantinya akan menggandeng pemuda/ mahasiswa sebagai agent of change untuk mengambil peran dalam mengatasi atau meminimalisir gangguan kesehatan mental. Hello Emo dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan pengguna melalui fitur-fitur yang disajikan. Dalam penggunaan Hello Emo adapun langkah-langkah yang perlu diperhatikan:
- Aplikasi merupakan aplikasi ramah difabel maka dalam aplikasi menyediakan software pembaca layar (job access with speech), untuk pengoperasian aplikasi yang akan digunakan oleh difabel tuna netra yang mengalami gangguan mental. Untuk difabel lainnya dan masyarakat normal dapat menggunakan dengan pembaca layar atau secara tulisan.
- Dalam Hello Emo menyediakan galeri yang berisi katalog buku, motivasi tentang filosofi hidup, wallpaper karya pengguna, dan music untuk meditasi. Katalog gallery dalam Hello Emo dilengkapi dengan system online public access catalogue (OPAC) yang dilengkapi dengan speaker/ suara.
- File audio book yang merupakan file audio dari elektronik book yang dapat diakses langsung oleh pengguna difabel tuna netra untuk mendengarkannya. Untuk pengguna difabel tuna daksa dan pengguna masyarakat normal dapat membaca elektronik book atau mendengarkan audio book nya.
- Dilengkapi dengan sarana peminjaman dan pengembalian koleksi adaptif buku dengan sarana berupa multi-purposes station (MPS) untuk peminjaman dan pengembalian koleksi secara mandiri melalui aplikasi. Fasilitas ini dilengkapi dengan guidance yang berisi langkah-langkah peminjaman dan pengembalian koleksi dengan suara.
- Hello Emo menyediakan menu konsultasi baik secara live chat maupun langsung yang dilakukan secara pribadi kepada psikolog yang telah bekerja sama dengan Hello Emo.
- Terdapat menu game untuk merilekskan otak yang dapat dimainkan dengan audio atau tanpa audio (sentuhan) dengan dilengkapi skors game untuk memberikan tantangan bagi penggunanya.
- Aplikasi Hello Emo juga dilengkapi dengan insight tentang kesehatan mental serta fitur donasi yang disalurkan kepada pengguna yang secara finansial kekurangan untuk pembelian obat atau vitamin bagi kesehatannya.
Aplikasi Hello Emo memberikan fitur yang digunakan untuk menunjang masalah kesehatan mental serta memberikan kepercayaan diri dengan pengembangan minat bakat pengguna dibidang seni, membaca, game sebagai bentuk terapi. Hello Emo nantinya akan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak lain seperti komunitas kesehatan mental. Khususnya nanti akan bekerja sama dengan psikolog di Indonesia supaya dapat berhubungan dan memberikan solusi langsung kepada penderita kesehatan mental. Diharapkan Menteri Kesehatan Indonesia juga dapat mendukung aplikasi Hello Emo supaya dapat terealisasi.
Tujuan hadirnya Hello Emo untuk memberikan rasa kepercayaan diri kepada semua masyarakat, merangkul masalah mereka dan mengatasinya, dan menunjukkan bahwa kita sebagai manusia unik dengan caranya masing-masing. Dengan Hello Emo kita sadar bahwa Tuhan memberikan kita hidup bukan hanya untuk bersedih dan beradu Nasib, akan tetapi Tuhan memberikan kita hidup untuk berbahagia walaupun setiap manusia pasti mengalami masalah namun hal tersebut pasti akan berlalu dengan rasa percaya diri bahwa kita mampu melewati ujian yang diberikan Tuhan. Tidak hanya itu Hello Emo hadir menjadi salah satu wadah bagi seseorang atau pengguna untuk menuangkan segala emosinya dalam satu aplikasi dengan membaca, membuat karya, bermain game dan berkonsultasi. Dengan mengikuti perkembangan teknologi di era society 5.0 maka aplikasi ini dapat diakses oleh seluruh kalangan. Penulis telah menganalisis SWOT Hello Emo yang dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 3. SWOT Hello Emo. Sumber: Penulis
Adapun roadmap atau keberlanjutan Hello Emo dapat dilihat dibawah ini:
Gambar 4. Roadmap Hello Emo. Sumber: Penulis
Aplikasi Hello Emo telah menentukan target pasar yaitu para remaja, disabilitas, masyarakat yang mengalami gangguan mental health dengan jumlah 50 juta penderita pada tahun 2021 berdasarkan data Kementerian Kesehatan. Artinya nantinya Hello Emo akan menyembuhkan 1 dari 5 orang yang terkena gangguan mental dengan memberikan sebuah rasa kepercayan diri kepada mereka. Dengan pemasaran pada tahun pertama Hello Emo akan menyasar daerah desa-desa dan perkotaan di Jawa Timur kemudian pada tahun kedua dan ketiga daerah sekitar Jawa Timur dan meluas ke Jawa dengan tujuan memberikan kepercayaan diri kepada semua masyarakat serta hal tersebut akan berbanding lurus dengan kesehatan mental mereka. Harapannya penderita gangguan mental health di Indonesia yang sebanyak 20% dari seluruh penduduk Indonesia akan berkurang dengan seiringnya waktu dengan adanya Aplikasi Hello Emo.
PENUTUP
Hello Emo diciptakan untuk memberikan rasa kepercayaan diri kepada masyarakat yang nantinya akan berbanding lurus dengan kesehatan mental mereka akan meningkat. Hello Emo memberikan berbagai fitur yang mendukung dimana akan memberikan perasaan aman, nyaman, kegembiraan bagi penggunanya. Hello Emo nantinya tidak dapat berdiri sendiri tetapi memerlukan dukungan dari sinergitas antara masyarakat, psikolog di Indonesia, pemerintah. Dampak yang diharapkan adalah terciptanya mental yang kuat dan sehat dari masyarakat Indonesia pada situasi apapun. Kepercayaan diri merupakan salah satu aspek yang berdampak pada kesehatan mental seseorang maka dengan hadirnya Hello Emo kesehatan mental akan meningkat yang berpengaruh kepada kesehatan secara menyeluruh. Hello Emo dapat menjadi salah satu alternatif dan wadah yang digunakan sebagai mediator untuk menuangkan perasaan melalui curhatan atau dengan sebuah karya dan hoby baru.
DAFTAR PUSTAKA
Peters, A., McEwen, B.S. and Friston, K., 2017. Uncertainty and stress: Why it causes diseases and how it is mastered by the brain. Progress in neurobiology, 156, pp.164-188.
Pontes, H.M., Kuss, D.J. and Griffiths, M.D., 2015. Clinical psychology of Internet addiction: a review of its conceptualization, prevalence, neuronal processes, and implications for treatment. Neuroscience and Neuroeconomics, 4, pp.11-23.
Setiawan, B., Yulyana, E. and Priyanti, E., 2021. IMPLEMENTASI PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA BARAT NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PENYELENGGARAAN KESEHATAN JIWA DI KABUPATEN KARAWANG. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 8(1), pp.25-51.
World Health Organization, 2015. Regional agenda for implementing the mental health action plan 2013-2020 in the Western Pacific: towards a social movement for action on mental health and well-being.
Lampiran 1. Profil Mahasiswa
Hello Mr/Mrs I am Fatimah Zahro, my nickname Fatimah. I’m 22 y.o. I’m a tax and accounting student with through knowledge of tax and accounting. I have experience ranging from work, competition and organization.