Sikap yang kita muncul saat sedang jatuh cinta itu sama seperti sikap yang harus kita timbulkan sewaktu kita berlindung (Tisarana) kepada Triratna. Triratna telah memiliki segala kualitas terunggul dan amat mahir menolong kita terbebas dari samsara. Hal ini seharusnya membuat kita kagum dan hormat kepada Triratna. Selanjutnya, kita juga seharusnya menjadi bersemangat setiap kali mengingat kualitas-kualitas agung Triratna beserta manfaat-manfaat yang kita peroleh dari melakukan Tisarana. Dengan demikian, seperti orang yang jatuh cinta, bukankah wajar apabila seharusnya kita juga ingin menyenangkan Triratna?
Browsing: Tiratana
Dalam bahasa Inggris, kalimat “Buddham saranam gacchami” diterjemahkan sebagai ‘I go to the Buddha for refuge’.Terjemahan tersebut jika diterjemahkan kembali ke dalam bahasa Indonesia menjadi ‘Aku pergi berlindung kepada Buddha’. Kata “pergi” ini penting karena menunjukan makna bahwa kita memerlukan sebuah aksi aktif untuk mencapai perlindungan. Berdasarkan Lamrim atau Tahapan Jalan Menuju Pencerahan, untuk menjaga agar Tisarana kita menjadi aksi nyata dan tidak menjadi ‘omon-omon’ semata, seorang praktisi harus menjalankan sila-sila Tisarana.