Tulisan ini dibuat untuk lomba NDBF 5.0.
Tinggalkan apa yang telah lalu, yang akan datang maupun sekarang (kemelekatan terhadap lima kelompok kehidupan) dan capailah Pantai Seberang (Nibbana). Dengan pikiran yang telah bebas dari segala sesuatu, maka engkau tak akan mengalami kelahiran dan kelapukan lagi.
~ Dhammapada 348
Tahun 2023 adalah tahun berduka untuk kita semua. Pada awal tahun, Polri menindak 1.680 kasus penemuan mayat dan 451 aksi bunuh diri di seluruh Indonesia. Jumlah ini masih terus meningkat dari Januari sampai April 2023. Hal ini menunjukkan bahwa setidaknya 3 orang melakukan aksi bunuh diri setiap harinya tercatat dari 1 Januari hingga 24 Mei 2023 (Data DORS SOPS Polri). Selain itu, perumahan dan pemukiman menjadi lokasi dengan jumlah penemuan mayat terbanyak. Anak kelas 4 SD berinisial MR di Desa Sumberagung bunuh diri karena dirundung tidak memiliki ayah. Sang ibu yang syok memanggil kakak kandung korban untuk menurunkan tubuh adiknya yang tergantung dan membawanya ke klinik. Sayangnya, nyawa anak itu tidak tertolong lagi (Okezone, 28 Februari 2023). Apakah semua orang masih bisa menutup mata dari masalah urgensi ini?
Kematian adalah peristiwa yang pasti terjadi pada manusia tapi bunuh diri adalah fakta sosial yang ada di sekitar kita. Bunuh diri akan memberikan trauma pada orang terdekat, memicu nilai negatif pada lingkungan masyarakat, mempengaruhi orang untuk melakukan tindakan serupa dan meninggalkan luka yang besar selamanya. Banyak faktor penyebab bunuh diri yaitu faktor biologis yang melibatkan tubuh manusia bereaksi atas kondirinya yang sekarang, faktor psikologis yang melibatkan perasaan pada kehidupan dan faktor sosial terkait interaksi dengan orang lain yang mencakup situasi politik, ekonomi, serta budaya.
Bunuh diri menjadi topik kesehatan serius. Indonesia National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) dipublikasikan akhir 2022 menyebut 1 dari 3 remaja Indonesia memiliki masalah kesehatan mental dalam angka itu adalah 15,5 juta remaja. Survey menemukan 1 dari 20 remaja Indonesia atau 2,45 juta remaja memiliki gangguan mental dalam 12 bulan terakhir. Sayangnya, hanya 2,6% remaja yang menggunakan fasilitas konseling. Peristiwa tersebut menunjukkan bahwa konseling dan terapi dari luar saja masih belum cukup, kita memerlukan solusi baru yang dapat mendorong kesadaran para remaja agar tidak menjadi generasi strawberry yang rapuh.
Dharma berasal dari bahasa Sansekerta “dhr” yang berarti memegang teguh atau menopang. Dharma adalah ajaran yang menopang, membangun dan menjadi kekuatan kita untuk mencari pembebasan sejati dari lingkaran samsara. Dari 84 ribu aspek Dharma yang Buddha babarkan, Empat Kebenaran Arya merupakan ajaran pertama dari beliau setelah mencapai pencerahan. Mulai dari sini, roda Dharma berputar di dunia. Peristiwa mental remaja yang semakin terkoyak ini mendorong upaya solutif agar kita dapat memahami lebih dalam tentang duka dan cara untuk melepaskannya. Solusi itu adalah Empat Kebenaran Arya.
Pertama-tama, kita perlu mengupas cara berpikir yang kita miliki. Tiga kategori utama itu adalah faktor mental klesha, bajik dan netral. Klesha adalah faktor mental pengganggu yang langsung menyakiti kita, menyebabkan kita menghasilkan banyak karma buruk yang menuntun kepada penderitaan. Bajik adalah pikiran yang kadang-kadang timbul di dalam diri setelah dibangkitkan dengan upaya, jejak karma baik dan bangkit secara spontan dalam kondisi tertentu. Sementara itu, netral termasuk klesha tidak terlalu kasar namun berbahaya karena tanpa disadari pikiran itu akan memakan banyak waktu kita.
Mengapa kita tidak langsung membahas cara mengatasi penderitaan yang menggerogoti kita? Bila kalian berpikir seperti itu, bagaimana kita akan terbebas dari penderitaan kalau kita tidak tahu apa itu sakit? Kenalilah penderitaanmu dan lihat kondisi diri kita baik-baik. Dalam Lamrim untuk membangkitkan keinginan meraih pembebasan maka kita harus berpikir sebaliknya. Kita harus melihat samsara itu sendiri. Ketika kita merasakan bahwa luka ini begitu sakit, tidak menyenangkan dan kita sebagai makhluk tidak akan bisa menemukan kebahagiaan sejati maka kita akan mencari pembebasan.
Renungkan betapa singkatnya kehidupan manusia, waktu berdentang cepat, usia semakin bertambah dan kita yang tidak akan mengingat memori bersama orang berharga yang mendebarkan jantung kita di kehidupan selanjutnya. Marilah kita memeditasikan kematian selaku wujud ketidakekalan yang menjadi awal dari jalan menuju pencerahan. Berlindung kepada Triratna berarti memercayakan diri kepada Triratna atau para Buddha selaku sosok yang telah menunjukkan Sang Jalan. Berupaya hidup sesuai sila-sila dari praktik berlindung. Inilah Kebenaran Arya tentang Penderitaan.
Karma dan Klesha adalah sebab utama sedangkan penderitaan sejati adalah akibatnya. Jangan sampai kita memiliki “4 Pandangan Salah” yaitu penderitaan tidak memiliki sebab, ada sebab abadi yang menghasilkan akibat tak kekal, ada kekuatan yang kekal namun sifatnya tidak kekal, serta dunia dan segala sesuatu di dalamnya diciptakan oleh sosok pencipta. Sutra Tangkai Padi menjelaskan 12 mata rantai yang saling bergantungan dalam urutan terjadinya mereka. Buddha menjelaskan jika kita ingin mengatasi proses tersebut, kita harus berlatih pada sebab sehingga akibatnya tidak akan terjadi.
Panchen Lama dalam Lamrim disebut Instruksi Guru yang Berharga mengatakan bahwa kita harus merenungkan bagaimana sebab penderitaan menahan kita di dalam samsara setelah itu baru kita bisa memastikan hakikat Sang Jalan yang membimbing kita menuju pembebasan. Bila kita melihat samsara dan segala sesuatu di dalamnya sebagai sumber penderitaan sejati, lalu kita memiliki aspirasi kuat untuk membebaskan diri dari samsara maka sebab bagi pencapaian pembebasan akan tercipta. Peristiwa ini dipersembahkan dalam Kebenaran Arya tentang Asal Mula Penderitaan.
Penghentian penderitaan adalah penghentian analitis yang menolak penghalang dari jalan tanpa interupsi. Masing-masing jalan mempunyai penghalang yang ingin dibuang. Penghentian sejati berkarakteristik pengakhiran penderitaan yang pasti, pengakhiran klesha, kebaikan sementara dan tertinggi, serta pembebasan penuh yang ketika kita meraihnya maka penderitaan dan klesha tidak akan bangkit lagi. Praktikkan meditasi karena tindakan ini dapat menciptakan persepsi di dalam diri kita mengenai karma. Berhenti menghasilkan karma pelempar maka kita akan terbebas dari pengaruh sikap mencengkeram diri.
Jika sebab penderitaan adalah fenomena kekal maka tidak ada yang bisa kita lakukan. Tapi, bukankah kita tahu bahwa tidak mungkin sebab abadi dapat menciptakan akibat yang tidak kekal? Penderitaan dapat dihapuskan dari batin kita. Ketika kita meraih kondisi ini maka itulah pembebasan sejati. Tanyakanlah pada diri kalian sendiri, apakah kita bisa meraihnya? Bagaimana cara agar kita dapat menggenggamnya? Jawaban dari dirimu, kepada dirimu dan untuk dirimu ini yang akan membawa kita kepada kebenaran Sang Jalan. Inilah Kebenaran Arya tentang Penghentian Penderitaan.
Jalan sejati adalah jalan Arya yang utama untuk meraih penghentian sejati. Jalan sejati memiliki tanda kebijaksanaan karena menuntun kita pada pembebasan, kesadaran yang menentang ketidaktahuan, menentang penyeimbangan batin sehingga mencapai kesunyataan dan pembebasan penuh. Dua hal yang perlu diperhatikan dari garis besar Lamrim pada bagian akhir jalan makhluk motivasi menengah adalah bentuk kehidupan sebagai manusia yang dapat mengatasi samsara terutama biksu dan jalan yang dapat mengatasi samsara ada 3 yakni disiplin moral (sila), konsentrasi (samadhi), serta kebijaksanaan (prajna). Dengan menekuni 3 latihan tertinggi ini maka kita akan meraih pembebasan. Pelaksanaan ini adalah Kebenaran Arya tentang Jalan Menuju Penghentian Penderitaan.
Empat Kebenaran Arya yang membuat kita semakin memahami duka agar terbebas darinya memiliki manfaat untuk mental wellness dalam jangka panjang bahkan tidak terbatas waktu, berbagai usia dan masalah yang menjerat kita. Potensi penerapannya sangat besar dari teknologi pendukung berupa e-book, artikel sampai pameran online atau offline. Masyarakat umum, relawan, keluarga, remaja dan siapapun itu dapat membagikan pemahaman Empat Kebenaran Arya. Komersialisasi ajaran Dharma ini dapat menghidupkan kembali hati penyintas bunuh diri, keluarga korban dan masyarakat Indonesia karena Empat Kebenaran Arya adalah pemahaman universal yang tidak diperuntukkan untuk sebuah kelompok tetapi semua orang di dunia.
Nasihat dan ajaran ini dapat kita akses di internet dan Google Play Books dengan nama pencarian “Empat Kebenaran Arya”. Harganya terjangkau bahkan gratis, inilah layanan mental di dalam buku serta informasi yang dapat kita akses kapan dan di mana saja. Buku yang sudah membahas lebih dalam mengenai Empat Kebenaran Arya berjudul “Memahami Duka dan Terbebas Darinya: Sebuah Ulasan atas Empat Kebenaran Arya” yang ditulis Dagpo Rinpoche tersedia gratis di Lamrimnesia Store berjumlah 132 halaman. Lamrimnesia dapat ditemukan di media sosial Shopee, Tokopedia, Instagram, WhatsApp dan banyak sekali donasi yang dilakukan untuk Buku Dharma serta mendukung layanan kesehatan remaja bersama KitaBisa.
Bunuh diri adalah penyebab utama kematian ke-4 di antara usia 15 sampai 29 tahun. Provinsi dengan tingkat bunuh diri tertinggi adalah Jawa Tengah, Yogyakarta, Maluku Utara dan Kepulauan Riau. Awal tahun 2023 menjadi tragis dengan banyaknya kasus bunuh diri terutama remaja Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa kita belum memerdekakan diri dari duka, luka dan permasalahan yang masih menghantui kita. Empat Kebenaran Arya menjadi solusi utama dalam perjalanan kita mengenali sakit dari luka, asal mula penderitaan, penghentian hingga mencapai pembebasan sejati. Potensi dari ajaran ini begitu besar karena siapapun dapat ikut membagikan pemahaman mereka, tidak terbatas usia, terjangkau dan universal.
Luka kalian bisa jadi dalam bahkan meninggalkan bekas luka, tapi bunuh diri bukanlah pembebasan yang sebenarnya. Berjalan lambat itu tidak masalah karena semua orang memerlukan waktu untuk menerima penderitaan. Terbanglah dengan sayap putih yang sudah melepaskan duka maka kalian akan melihat langit biru yang menelan kesedihan dengan keindahannya. Solusi menjadi percuma jika kita tidak berusaha untuk mengimplementasikannya. Dharma teoretis memang penting tapi kita perlu menjaga hubungannya dengan Dharma realisasi. Into the Light Indonesia, Depression Warriors, Young Buddhist Association, Lamrimnesia dan banyak organisasi serta komunitas masyarakat yang mulai menunjukkan peduli pada kesehatan mental remaja Indonesia. Bagaimana dengan kalian? Jangan kita biarkan kejadian anak kelas 4 SD, MR yang bunuh diri menimpa anak dan remaja yang lain. Kita ambil satu langkah bersama untuk kemajuan Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Dharma Patriot Lamrimnesia. Nutrisi Hati 1 Kumpulan Artikel yang Membahagiakan. Penerbit Saraswati, 2017.
Indonesian Association for Suicide Prevention. (2022). Statistik Bunuh Diri. Diakses pada 3 Agustus 2023, dari https://www.intothelightid.org
Into The Light Indonesia. (2019). Apa itu Bunuh Diri? Yang Orang Sering Tanyakan tentang Bunuh Diri. Diakses pada 3 Agustus 2023, dari https://pusiknas.polri.go.id
Katadata. (2023). Jutaan Remaja Indonesia Disebut Terdiagnosis Gangguan Kesehatan Mental, Ini Jenisnya. Diakses pada 28 Juli 2023, dari https://databoks.katadata.co.id
Kompas. (2023). Krisis Kesehatan Mental Menghantui Generasi Z Indonesia. Diakses pada 28 Juli 2023, dari https://www.kompas.id
Okezone. (2023). Sering Dibully karena Tak Punya Bapak, Bocah SD Gantung Diri. Diakses pada 2 Agustus 2023, dari https://news.okezone.com
Portal Bandung Timur. (2020). Dampak Bunuh Diri kepada Masyarakat. Diakses pada 3 Agustus 2023, dari https://portalbandungtimur.pikiran-rakyat.com
Pusiknas Bareskrim Polri. (2023). Kasus Penemuan Mayat dan Bunuh Diri Meningkat di 2023. Diakses pada 2 Agustus 2023, dari https://pusiknas.polri.go.id
Rinpoche, Dagpo. Jika Hidupku Tinggal Sehari. Penerbit Saraswati, 2017.
Rinpoche, Dagpo. Memahami Duka dan Terbebas Darinya: Sebuah Ulasan Atas Empat Kebenaran Arya. Penerbit Padi Emas, 2019.
Rinpoche, Dagpo. Pratityasamutpada 12 Mata Rantai yang Saling Bergantungan. Penerbit Saraswati, 2017.
Study Buddhism. Apa itu Dharma?. Diakses pada 3 Agustus 2023, dari https://studybuddhism.com
VOA Indonesia. (2023). Generasi Strawberry, Tingkat Depresi dan Kecenderungan Bunuh Diri. Diakses pada 2 Agustus 2023, dari https://www.voaindonesia.com
PROFIL PENULIS
Nama saya Florencia Karuna Suherman, lahir pada 7 Februari 2005 di Rangkasbitung, Banten dan beragama Buddha. Tercatat sebagai mahasiswa semester 1 Ilmu Komunikasi Universitas Bunda Mulia dan bertempat tinggal di Puri Nirwana 3 blok DL 16, Karadenan, Cibinong, Jawa Barat. Jejak bisa ditemukan di akun Instagram @florenciakaruna dan WhatsApp (089621863855). Menulis banyak karya esai yang meraih Juara 1 Science Fest Universitas Parahyangan, Juara 3 Lomba Esai Hari Tanpa Tembakau Sedunia Universitas Diponegoro, Juara 3 NECFEST 2021 Universitas Gadjah Mada, Penulis Terpilih Esai Literat Fest IDN Creation dan Juara 3 Esai Kompetisi Menulis Nasional 2021 Yayasan Lingkar Inspirasi Bangsa. Menulis novel yang dibukukan berjudul “My New Life To Be a Princess” dengan nama pena Kalila Widyanata bersama Penerbit CV. Cahaya Media Pelangi, Penulis Terbaik Quotes Kompetisi Fiksi AuthorSpace Edisi 11 dan Penulis Terbaik 1 Untaian Cinta untuk Ibu AT Press. Kalimat adalah jendela perasaan setiap orang dan saya adalah komunikator yang akan menyampaikan hal tersebut kepada dunia.