Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat?

    Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat?

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on January 2, 2024 Artikel, Featured, Wacana

    oleh Junarsih

    Januari, bulan pertama di tahun 2021 ini membuat Indonesia harus lebih sabar dengan berbagai bencana yang ada. Mulai dari pandemi COVID-19 yang sudah ada sejak tahun 2020, pesawat Sriwijaya Air yang jatuh, tanah longsor di Sumedang, banjir di Kepulauan Riau; Sumatera Barat; Kalimantan Selatan; dan Jawa timur, gempa bumi di Majene dan Alor, sampai Gunung Merapi dan juga Semeru yang meletus.

    Mengapa Bencana bisa Terjadi?

    Tidak ada yang tahu kapan suatu bencana bisa terjadi. Tidak ada juga yang bisa mengetahui secara pasti sebab dari terjadinya suatu bencana. Ada banyak sekali sebab-sebab yang saling bergantung di balik terjadinya suatu fenomena. 

    Dalam Buddhisme, segala fenomena yang terjadi di dunia dijelaskan oleh suatu hukum, yakni Pañcaniyāmadhamma atau lima hukum alam. Kelima hukum tersebut di antaranya:

    1. Utuniyāma, hukum tentang berbagai gejala alam yang bersifat fisik dan anorganik, misalnya cuaca, iklim, terbentuknya tata surya, dsb.
    2. Bijaniyāma, hukum alam seputar tumbuh-tumbuhan dan genetika/penurunan sifat.
    3. Kammaniyāma, hukum sebab-akibat, misalnya perbuatan baik pasti berakibat baik, perbuatan buruk pasti berakibat buruk.
    4. Cittaniyāma, hukum kepastian atau keteraturan kesadaran. Segala jenis proses berpikir saat sadar maupun tidak sadar, kekuatan pikiran, hingga telepati diatur oleh hukum ini.
    5. Dhammaniyāma, hukum tentang sebab-sebab keselarasan dari suatu gejala yang khas, misalnya keajaiban alam saat seorang calon Buddha lahir. Listrik dan gelombang juga termasuk di sini.

    Dari kelima hukum alam tersebut jadi mana yang mengatur bencana alam? Jawabannya adalah utuniyāma dan kammaniyāma. Segala bencana yang berkaitan dengan alam seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, dan banjir adalah kinerja dari utuniyāma. Namun, niyama-niyama yang lain juga turut terlibat dalam terjadinya suatu fenomena. Misalnya banjir merupakan akibat dari maraknya aktivitas penggundulan hutan. Karma kolektif dari orang-orang yang tinggal di suatu lokasi juga berpengaruh. Selain itu, ada lagi faktor lain seperti tempat dan waktu yang mendukung. Jadi, setiap kejadian bargantung pada banyak sekali sebab-sebab yang saling berkaitan, termasuk bencana.

    Apa yang Harus Kita Perbuat Saat Ini?

    Kalau sedang banyak bencana seperti ini, saya jadi teringat waktu masih tinggal di Palu, Sulawesi Tengah. Di sana sering sekali terjadi gempa. Berhubung saat itu saya masih kecil, saya belum tahu harus berbuat apa. Sekarang pun mungkin banyak di antara kita yang merasakan hal yang sama. Berikut ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk menghadapi bencana yang telah terjadi sekaligus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bencana di masa mendatang.

    1. Merenungkan Ketidakkekalan

    Ketika banyak bencana terjadi secara beruntun, sangat wajar jika muncul pikiran, “Bagaimana kalau bencana ini terjadi padaku atau orang-orang yang kusayangi?”

    Jika kita tinggal di daerah rawan bencana, kita bisa mempersiapkan diri secara fisik, misalnya dengan mencari tahu tentang bencana yang mungkin terjadi, mempelajari cara evakuasi, dan menyiapkan perbekalan darurat. Namun, persiapan batin juga sama atau bahkan malah lebih penting.

    Banyaknya bencana yang terjadi di sekitar kita adalah momen yang paling pas untuk mempersiapkan batin kita untuk menerima perubahan. Buddha mengajarkan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Nyawa kita, harta benda kita, dan orang-orang yang kita sayangi bisa hilang kapan saja, baik itu karena bencana alam atau kejadian lain. Itu semua bergantung pada karma kita dan orang-orang di sekitar kita.

    Saat ini, bencana sudah terjadi di sekitar kita dan tak ada jaminan kita tidak akan mengalaminya. Jika kita sadar akan kemungkinan ini dan bisa menerimanya dengan legowo, ketika bencana benar-benar terjadi, kita tak akan tenggelam dalam kesedihan yang berlarut-larut.

    Bahkan jika saat ini kita atau orang-orang terkasih telah menjadi korban bencana, merenungkan ketidakkekalan bisa membantu kita untuk lebih menerima keadaan. Lebih jauh lagi, kita juga akan menyadari bahwa penderitaan kita saat ini juga tidak kekal sehingga kita bisa punya semangat untuk bangkit dan berjuang.

    Baca juga: Mengapa Seharusnya Seorang Buddhis “Tulen” Tidak Akan Takut pada Bencana Dunia

    2. Kumpulkan Kebajikan & Dedikasikan

    Hanya bersedih saja saat ada bencana alam tidaklah menyelesaikan permasalahan. Meski saat ini kita semua terjebak di rumah masing-masing karena pandemi, masih ada bantuan yang amat sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penderitaan para korban bencana! 

    Kita bisa melakukan kebaikan apapun dari rumah dan mendedikasikan kebajikan itu untuk para korban bencana. Doakan semoga yang meninggal bisa terlahir kembali di alam yang bahagia dan yang masih berjuang tetap kuat, dapat segera bangkit, dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Dedikasikan juga kebajikanmu untuk Indonesia yang damai, tentram, dan bebas bencana alam.

    Baca juga: Benarkah Doa Bisa Terkabul?

    3. Kirim Bantuan Nyata 

    Kalau kita mampu, tentu saja kita harus melakukan sesuatu yang bisa secara langsung membantu para korban bencana. Dalam kondisi pandemi, mungkin sulit bagi kita untuk memberikan dukungan tenaga dengan menjadi relawan di lokasi bencana. Namun, kita masih bisa memberikan dukungan materi. 

    Dengan menekan satu tombol search di Google, kamu bisa menemukan banyak pos-pos yang bisa menyalurkan bantuanmu untuk bencana-bencana yang terjadi di Indonesia. Jangan lupa cek latar belakang lembaga yang membuka pos donasi, ya! 

    Untuk memulai, kamu bisa cek pos-pos dana berikut:

    • Karuna untuk Peduli Kasih Banjir Sulawesi Utara – Yayasan Karuna Mitta Wijaya 
    • Bantu Penyintas Erupsi Gunung Merapi – Human Initiative
    • Open Posko & Donasi Bencana Ekologis Kalsel – WALHI Kalimantan Selatan
    • Donasi Longsor Sumedang – Pemerintah Kabupaten Sumedang

    Referensi:

    1. “Energi Semesta dan Kehidupan” oleh Bhikkhu Dhammakaro
    2. “Karma” oleh Guru Dagpo Rinpoche
    Agama Buddha Indonesia Banjir Kalsel bencana alam 2021 Erupsi Merapi Erupsi Semeru Gempa NTT Gempa Sulbar karma lamrim lamrimnesia Longsor Sumedang SJ182
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleILR 2023 – Belajar Dharma dari Astrologi
    Next Article Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Keempat 2023
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    Agama Buddha dan Kemerosotan Moral

    Ini Dia Sulitnya Memperjuangkan Hak Umat Buddha atas Tempat Suci Agamanya Sendiri Sendiri

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.