Close Menu
    Facebook X (Twitter) Instagram
    Trending
    • Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis
    • Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025
    • Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha
    • Belajar Dharma dari Ne Zha 2
    • Kelahiran, Kematian, dan Kemanusiaan dalam Film Mickey 17
    • Agama Buddha dan Kemerosotan Moral
    • Lagu Titiek Puspa Yang Wajib Direnungkan
    • Brave Bang Bravern! adalah Anime Religi?
    Lamrimnesia
    • Home
    • Mari Belajar
      • Apa itu Lamrim?
      • Peta Lamrim
      • Topik-Topik Lamrim
    • Wacana
      • Berita
      • Artikel
      • Infografis
    • Buku
      • Audiobook
      • Daftar Buku Tak Berbayar
      • Resensi
    • Kegiatan
      • Festival Seni & Budaya Buddhis 2018
      • Ananda Project
      • Berbagi Dharma
      • Drepung Tripa Khenzur Rinpoche Indonesia Visit 2017
      • Indonesia Lamrim Retreat 2017
    • Dukungan
      • Dharma Patriot
        • Be a Dharma Patriot
        • Our Patriot’s Adventure
      • Dharma Patron
      • Donasi Buku Berbayar
      • Penyaluran Buku Tidak Berbayar
      • Laporan Tahunan YPPLN
      • Laporan Triwulan YPPLN
      • Laporan Keuangan YPPLN
    • Tentang Kami
    • Store
    Lamrimnesia
    You are at:Home » Featured » Lamrim In A Nutshell

    Lamrim In A Nutshell

    0
    By Redaksi Lamrimnesia on June 14, 2019 Artikel, Featured, Wacana

    Tujuan utama seorang umat Buddha adalah mencapai pencerahan sempurna dan terbebas dari samsara. Itu seharusnya bisa dicapai dengan mempelajari dan menerapkan Dharma yang diajarkan Sang Buddha dalam kehidupan sehari-hari. Meski demikian, tujuan itu sepintas terasa jauh sekali, sampai-sampai sangat mungkin tujuan itu tidak ada di benak kita saat menjalani rutinitas. Belum lagi ajaran Buddha ada banyak sekali, Tripitaka saja sampai satu lemari. Entah kita harus mulai belajar dari mana. “Lamrim” atau “Tahapan Jalan Menuju Pencerahan” merangkum seluruh ajaran Buddha menjadi walkthrough atau panduan yang bisa mengantarkan kita ke tujuan utama umat Buddha dalam langkah-langkah yang jelas dan nyata.


    Belajar Selangkah Demi Selangkah
    Istilah Lamrim merujuk pada kitab-kitab Dharma berisi rangkuman keseluruhan ajaran Buddha yang disusun dalam topik-topik yang urut sesuai dengan tahapan praktik. Mempelajari topik-topik awal Lamrim akan memberi kita alasan dan motivasi kuat untuk mempraktikkan Dharma, juga membuat kita benar-benar menghargai Sang Buddha dan Dharma yang Beliau ajarkan. Topik berikutnya membahas cara belajar yang benar, lalu dilanjutkan dengan topik-topik yang akan mengubah batin kita setahap demi setahap. Dengawn mempelajari dan mempraktikkan topik-topik tersebut, perlahan-lahan batin kita akan berubah menjadi lebih baik. Sifat-sifat buruk akan berkurang, sifat-sifat baik akan tumbuh, hingga pada akhirnya kita akan bebas dari segala faktor mental negatif seperti Sang Buddha sendiri. 


    Tiga Tujuan untuk Tiga Jenis Praktisi
    Adanya topik urut ini membuat Lamrim menjadi amat mudah untuk dipelajari. Buat kita yang baru ‘penasaran’ dengan Buddhadharma, topik pertama Lamrim mengarahkan kita untuk belajar tentang Buddha dan guru-guru Dharma yang telah mencapai realisasi. Dari mempelajari kisah Buddha dan para guru, kita bisa melihat langsung keagungan mereka yang mengajarkan Dharma sehingga membuat kita yakin bahwa kita belajar dari sumber yang terpercaya. Mengenali kualitas dan pencapaian mereka juga memberi kita motivasi untuk belajar dan mempraktikkan Dharma agar bisa jadi seperti mereka. Topik-topik berikutnya adalah keagungan ajaran itu sendiri agar kita benar-benar menghargai Dharma, juga cara belajar agar kita benar-benar mendapat manfaat. Setelah topik-topik awal tersebut, barulah kita diperkenalkan dengan topik inti yang harus dilatih.
    Topik-topik inti ini diawali dengan pentingnya memiliki guru Dharma dan cara kita bersikap terhadap guru. Berikutnya, Lamrim mengingatkan kita tentang betapa beruntungnya kita bisa terlahir sebagai manusia dan seberapa besar potensi yang kita miliki. Pemahaman akan hal ini akan membuat kita menghargai hidup dan percaya diri serta pantang menyerah dalam berjuang melatih batin sesuai instruksi Sang Buddha. 
    Selanjutnya, kumpulan ajaran Buddha dikelompokkan dalam panduan praktik untuk 3 jenis praktisi Dharma dengan 3 tingkatan motivasi atau tujuan dalam mempraktikkan Dharma:

    1. Praktisi dengan Motivasi Awal
      Tujuan praktik Dharma bagi praktisi motivasi awal adalah mendapatkan kehidupan mendatang yang lebih baik. Adanya motivasi yang melampaui kebahagiaan di kehidupan saat ini sendiri menjadi tolak ukur seseorang dapat dikatakan Buddhis dan mempraktikkan Dharma. Topik yang dipelajari di bagian ini mendorong praktisi untuk membangkitkan ketertarikan terhadap kehidupan mendatang seperti kematian dan ketidakkekalan dan alam rendah. Selanjutnya, yang akan dilatih adalah topik fundamental dalam Buddhadharma yang akan memastikan kebahagiaan di kehidupan mendatang, yaitu Trisarana dan Hukum Karma.
    2. Praktisi dengan Motivasi Menengah
      Topik-topik dalam latihan untuk praktisi motivasi menengah bertujuan untuk mencapai pembebasan samsara, mengakhiri tumimbal lahir. Untuk bisa sampai ke sana, pertama-tama yang kita diajak belajar tentang realita samsara, yaitu penderitaan umumnya serta penderitaan khusus di alam rendah maupun alam tinggi. Empat Kebenaran Mulia yang diajarkan Sang Buddha serta hukum sebab-musabab yang saling bergantungan (Pratityasamutpada) dipelajari dan dilatih di tahapan ini. Ketiga latihan tingkat tinggi (sila, samadhi, dan prajna) juga dipelajari di tahapan ini untuk bebas dari lingkaran tumimbal lahir.
    3. Praktisi dengan Motivasi Agung
      Pembebasan pribadi dapat diraih dengan mempraktikkan Dharma hingga topik-topik di motivasi menengah, tapi adakah yang bisa dilakukan untuk membebaskan makhluk lain? Praktisi motivasi agung akan belajar cara membangkitkan Bodhicita dan melatih paramita hingga dapat mencapai penerangan sempurna seperti Sang Buddha dan menolong semua makhluk.

    Tak Ada Pertentangan dalam Dharma, tapi Menyesuaikan dengan Tahapan dan Praktisi
    Lamrim pertama kali dipelajari dan berkembang di Tibet. Karena Buddhisme Tibet identik dengan Vajrayana, ada yang menganggap Lamrim hanya untuk praktisi Vajrayana. Namun, sebenarnya struktur Lamrim mencakup berbagai ajaran Buddha yang dipelajari di semua yana, mulai dari konsep dasar seperti Karma dan Trisarana, Empat Kebenaran Mulia, hingga praktik Bodhisatwa. Struktur Lamrim menunjukkan bahwa ajaran yang diutamakan dalam masing-masing yana tidak bertentangan satu sama lain, melainkan saling berkaitan dalam tahapan praktik yang berujung pada pembebasan dari samsara hingga Kebuddhaan yang lengkap dan sempurna.  


    Buddha memberikan ajaran yang berbeda di saat yang berbeda tergantung dengan jenis pendengarnya. Praktisi Dharma ibarat pasien dengan bermacam-macam penyakit yang membutuhkan pengobatan yang berbeda pula. Struktur Lamrim yang mengelompokkan topik-topik berdasarkan tingkatan motivasi membantu kita memahami hubungan antara ajaran-ajaran tersebut. Dari pehamaman ini, kita tidak hanya bisa memahami dasar pemikiran Sang Buddha dengan lebih mudah, tapi kita juga terbebas dari kemungkinan melakukan kesalahan besar menolak Dharma dari aliran atau yana tertentu hanya karena berbeda dengan apa yang kita anut. Selain itu,  Lamrim juga membantu kita menyeimbangkan antara belajar teori, perenungan dan meditasi, serta aktivitas pengumpulan kebajikan. 


    Dari India, Sriwijaya, Tibet, hingga Dunia
    Lamrim digagas oleh guru Dharma dan filsuf asal Tibet bernama Je Tsongkhapa. Karya utama Beliau, Lamrim Chenmo atau “Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan”, merupakan kitab acuan yang merangkum Dharma Sang Buddha dalam struktur yang kita kenal sebagai Lamrim sekarang. Struktur ini kemudian digunakan dalam penyusunan berbagai kitab Dharma oleh Je Tsongkhapa sendiri dan guru Dharma lainnya. Kitab-kitab yang menggunakan struktur serupa inilah yang sekarang disebut sebagai teks atau kitab Lamrim. 
    Lamrim Chenmo yang disusun oleh Je Tsongkhapa sendiri merupakan kitab komentar dari “Bodhipatapradipa” atau “Pelita Sang Jalan Menuju Pencerahan”, kitab karya Guru Atisa, pandit besar dari India sekaligus murid utama Guru Suwarnadwipa Dharmakirti. Bodhipatapradipa disusun oleh Guru Atisa ketika Beliau berada di Tibet dan dimohon untuk menyusun ajaran Dharma sehingga mudah dipraktikkan. Bodhipatapradipa dipelajari dan dipuji oleh cendekiawan Buddhis di Tibet maupun India. Ajarannya diwariskan turun-temurun dari guru ke murid hingga sampai pada Je Tsongkhapa yang kemudian menyusun Lamrim dan kembali mewariskannya hingga sampai pada kita sekarang. Kini, Lamrim tidak hanya dipraktikkan di Tibet, tapi juga di berbagai komunitas Buddhis di seluruh dunia.
    —Sekian sepintas ulasan Lamrim dalam kulit kacang. Untuk penjelasan tentang Lamrim yang lebih komplit dan tuntas, silakan kunjungi tulisan-tulisan berikut:

    1. Serba-Serbi Lamrim: Bagaimana dan Mengapa Mengikuti Jalan Buddhis Bertahap oleh Dr. Alexander Berzin (https://lamrimnesia.org/2017/05/30/bagaimana-dan-mengapa-mengikuti-jalan-buddhis-bertahap/)
    2. Penjelasan ringkas topik-topik dalam Lamrim ( https://lamrimnesia.org/apa-itu-lamrim/topik-topik-lamrim/)
    3. Peta Lamrim ( https://lamrimnesia.org/apa-itu-lamrim/outline-lamrim/) 
    4w1h atisha
    Share. Facebook Twitter Pinterest LinkedIn Tumblr Email
    Previous ArticleMendidik dengan Kisah Lampau di Hari Pendidikan Nasional
    Next Article NOBARBEKU Lamrimnesia: Buddha The True Superhero
    Redaksi Lamrimnesia

    Related Posts

    Mengapa Saya Belajar Lamrim?

    Dari Mana Datangnya Lamrim?

    Leave A Reply Cancel Reply

    Dharma Patron Rutin
    Dharma Patron Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana secara rutin setiap bulannya untuk menjaga kesinambungan pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddhadharma di Indonesia.


    Dharma Patron Non-Rutin
    Dharma Patron Non-Rutin

    Penyokong Dharma Mulia dengan berdana sekali waktu untuk pelestarian dan pengembangan Dharma di Nusantara. Berapapun nominalnya, akan sangat bermanfaat bagi Buddha dharma di Indonesia.


    MEMBERSHIP
    • login
    • register

    Infografis

    Find us At
    • facebook
    • instagram
    Lamrimnesia

    Lamrimnesia

    Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim merupakan sebuah yayasan yang dirikan untuk melestarikan dan menyebarkan tradisi Lamrim guna mendorong bangsa Indonesia, khususnya generasi muda, untuk melakukan praktik Dharma yang didasari oleh ilmu yang nyata sehingga menciptakan perubahan positif bagi seluruh Nusantara.

    Hubungi Kami:

    Call Center Lamrimnesia
    Care - +6285 2112 2014 1
    Info - +6285 2112 2014 2
    email: [email protected]
    facebook: facebook.com/lamrimnesia

    Recent Posts
    April 30, 2025

    Merenungkan Demo Hari Buruh dari Sudut Pandang Buddhis

    April 25, 2025

    Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Pertama 2025

    April 21, 2025

    Melampaui Gender: Potret Perempuan dalam Sutra Agama Buddha

    Store
    © 2025 ThemeSphere. Designed by ThemeSphere.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.