Apa hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha? Kenapa umat Buddha menyebutnya Triratna (Tiga Permata) dan berlindung kepadanya?
The post Apa Hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha? first appeared on Lamrimnesia.
Apa Hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha?
Redaksi Lamrimnesia
Apa hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha? Kenapa umat Buddha menyebutnya Triratna dan berlindung kepadanya?
Jika seorang Buddhis tidak pernah mempelajari kualitas-kualitas Triratna, cepat atau lambat, ia akan kehilangan alasan untuk berlindung. Saat ada yang lebih ngetren atau mentereng, ia akan dengan mudah pindah keyakinan. Karena itulah memahami kualitas setiap aspek Triratna adalah syarat wajib seseorang untuk Trisarana. Apa saja kualitas masing-masing Ratna? Apa saja perbedaan di antara mereka? Mari kita ulas secara ringkas.
Kualitas tubuh Buddha tentu sudah sering kita dengar, yaitu terdiri atas 32 tanda utama dan 80 tanda tambahan seorang makhluk agung. Setiap tanda ini bukan tanda biasa seperti tahi lalat atau warna pada kulit, melainkan buah dari 10 juta kebajikan! Merenungkan hal ini juga penting agar kita jadi punya sebab karma untuk memiliki kualitas tersebut. Dalam Sutra Ratnavali, kita dianjurkan untuk merenungkan bait berikut:
“Andaikan kita menggabungkan semua kebajikan di dunia—termasuk kebajikan para Pratyekabuddha, para Śrāvaka (baik yang sedang dalam latihan maupun yang sudah menyelesaikan latihannya), serta para raja cakravartin. Jumlah ini hanya cukup untuk menghasilkan satu lubang pori-pori pada tubuh Buddha. Jika kita menggabungkan semua kebajikan yang akan menghasilkan semua lubang pori-pori pada tubuh Buddha, seratus kali lipat dari jumlah itu dibutuhkan untuk satu tanda sekunder sang Buddha.”
Ucapan Buddha juga tak kalah luar biasa. Jika dirinci, total ada 60 kualitas ucapan seorang Buddha. Di antara semua kualitas itu, salah satu yang paling gampang diingat adalah bagaimana satu ucapan saja dari sang Buddha bisa dipahami dalam banyak bentuk berbeda. Jika semua makhluk menanyakan sesuatu di waktu yang sama, Buddha bahkan bisa menghadirkan satu tubuh dan satu ucapan untuk menjawab mereka semua.
Kualitas batin Buddha dapat dirangkum ke dalam dua aspek, yaitu pengetahuan Buddha dan cinta kasih Buddha. Sang Buddha memiliki pengetahuan yang mampu menyadari semua fenomena yang ada secara konvensional sejelas melihat cangkang buah asam di telapak tangan sambil tetap berada dalam konsentrasi terpusat yang merealisasikan langsung sifat tertinggi semua fenomena. Sementara itu, cinta kasih Buddha begitu besar kepada semua makhluk: tidak terbatas, tidak berubah, hadir setiap saat tanpa jeda.
Selain itu, masih ada lagi kualitas dari aktivitas Buddha yang digambarkan dalam 9 perumpamaan. Ringkasnya, seorang Buddha bisa menyelesaikan aktivitas-aktivitas tanpa upaya dan tanpa motivasi. Aktivitas Buddha membawa akibat secara spontan dan tanpa upaya, saat waktu yang tepat tiba, yaitu saat ada batin makhluk yang cukup suci untuk ditaklukkan secara spiritual.
Berhubungan dengan kualitas Buddha, Kualitas Dharma adalah mampu menghasilkan atribut-atribut Buddha, termasuk seluruh kualitas luar biasa di atas.
Sederhananya, tujuan utama Dharma adalah mengendalikan batin kita. Jika seseorang bisa mempraktikkan Dharma dengan tekun, setahap demi setahap, batinnya akan semakin terkendali, ia akan bisa meraih kualitas-kualitas agung Buddha, dan kebahagiaan tentu bisa diraih. Inilah kualitas Dharma yang dapat kita renungkan.
Sementara itu, kualitas Sangha sangat beragam tergantung pada tingkatan kesuciannya. Misalnya, praktisi yang telah mencapai Marga Penghimpunan di kendaraan Śrāvaka telah menolak samsara dan mengabdikan diri untuk mengembangkan 13 syarat pencerahan. Ia juga telah mencapai tiga faktor pertama dari 37 faktor pencerahan. Ia pun bisa memproyeksikan emanasi yang bertindak demi makhluk lain serta mulai mengembangkan kebijaksanaan supernormal.
Sangha yang telah mencapai Marga Persiapan telah memperoleh realisasi konseptual terhadap 16 aspek yang berkaitan dengan Empat Kebenaran Arya. Di Marga Penglihatan, salah satu kualitas Sangha adalah realisasi langsung akan kesunyataan. Pada Marga Meditasi, seorang praktisi secara bertahap meninggalkan 81 bentuk klesha.
Sangha yang telah mencapai tingkatan Arahat punya kualitas yang lebih besar lagi. Ia mampu mengubah banyak objek fisik menjadi lebih sedikit, Ia mampu mewujudkan banyak emanasi dan mengubah penampilan bentuk luar, hingga mampu bepergian ke mana pun ada makhluk yang perlu ditaklukkan secara spiritual.
Seorang Pratyekabuddha telah menghimpun kebajikan selama seratus kalpa. Seorang Bodhisatwa memiliki kualitas bajik yang tak terbatas. Ia mengembangkan pemahaman yang kokoh akan kesunyataan lewat belajar, merenung, dan meditasi serta mengatasi pandangan salah yang menganggap segala sesuatu memiliki eksistensi sejati. Kualitas-kualitas ini terus bertambah sejalan dengan bhumi atau tingkatan yang dicapai sang Bodhisatwa. Beberapa contohnya: mampu memproyeksikan 100 emanasi, melihat masa lalu dan masa depan, mengemanasikan 100 tanah Buddha, hidup selama 100 kalpa.
Kitab “Pembebasan di Tangan Kita” memberikan beberapa contoh sosok yang menggambarkan kualitas Sangha. Arya Ananda, setelah Buddha Sakyamuni parinirwana, menaklukkan sejumlah tirthika (penganut aliran sesat) dan membawa 80 ribu makhluk menuju realisasi Kebenaran. Ada pula kisah Mara menurunkan hujan makanan dan permata serta mendatangkan penari untuk mengganggu praktisi Dharma yang sedang mendengarkan pembabaran Dharma oleh Arya Upagupta. Saat Arya Upagupta mengalungkan bunga pada penari panggilan Mara tersebut, ia tiba-tiba terlihat buruk rupa. Gangguan pun sirna.
Setelah mempelajari kualitas masing-masing Ratna, seorang Buddhis juga perlu memahami perbedaan di antaranya. Perbedaan ini dapat dikelompokkan menjadi 6 bagian: perbedaan pada karakteristik pengenalnya; perbedaan pada tindakannya; perbedaan pada sikapnya; perbedaan pada praktiknya; perbedaan yang berkaitan dengan ingatan; dan perbedaan pada bagaimana kebajikan seseorang dapat meningkat.
Perbedaan | Buddha | Dharma | Sangha |
Karakteristik Pengenal | mencapai pencerahan; sempurna pengetahuannya | akibat kehadiran Buddha; realisasi tergantung sifat murid | orang-orang yang mempraktikkan Dharma |
Tindakan | membabarkan Dharma | menyebabkan lenyapnya objek yang harus ditinggalkan | mendorong orang untuk semangat mengejar kebajikan |
Sikap | ibarat nahkoda; dipuja & dihormati | ibarat kapal; sesuatu yang harus direalisasikan | ibarat sahabat seperjalanan; jalin hubungan sepatutnya |
Praktik | dipuja & dihormati | direalisasikan | jalin hubungan |
Ingatan | kualitas Buddha | kualitas Dharma | kualitas Sangha |
Meningkatnya kebajikan | tergantung 1 orang | tergantung entitas bukan orang | tergantung banyak orang |
Memiliki kesempatan untuk mengenal Buddha, Dharma, dan Sangha yang memiliki kualitas bajik luar biasa adalah keberuntungan yang juga luar biasa. Terlebih lagi jika kita dapat membangkitkan keyakinan terhadap mereka. Mari bermudita dan bangkitkan tekad untuk melatih Trisarana supaya kualitas-kualitas agung tersebut tumbuh dalam batin kita!
Referensi:
“Pembebasan di Tangan Kita Jilid II” oleh Phabongkha Rinpoche
“Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan: Lamrim Chenmo Jilid 1” oleh Je Tsongkhapa
The post Apa Hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha? first appeared on Lamrimnesia.
Apa Hebatnya Buddha, Dharma, dan Sangha?
Redaksi Lamrimnesia
Lamrimnesia berkesempatan menghadiri Magha Puja yang diadakan oleh KMB Dhammavaddhana, Binus University nih. Rangkaian acara dimulai dengan sesi formal, yaitu puja bakti, Dhamma Talk, pattidana, dan pemberkahan. Acara dilanjutkan dengan sesi informal berupa games dan pertunjukan teater
The post Magha Puja KMB Dhammavadana Binus first appeared on Lamrimnesia.
]]>Lamrimnesia berkesempatan menghadiri Magha Puja yang diadakan oleh KMB Dhammavaddhana, Binus University nih. Rangkaian acara dimulai dengan sesi formal, yaitu puja bakti, Dhamma Talk, pattidana, dan pemberkahan. Acara dilanjutkan dengan sesi informal berupa games dan pertunjukan teater.
Sesi Dhamma Talk mengangkat topik “The Essence of Dhamma Unity”. Moderator Frengki Chua melemparkan pertanyaan kepada 3 narasumber yaitu Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahathera, Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya, Sthavira, dan Y.M. Lama Karma Nurbu Sherpa.
Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut dirangkum oleh moderator dalam 3T:
TRIRATNA: esensi dari kesatuan dalam Dharma adalah Triratna, walau banyak keberagaman, kita bisa tetap memupuk tali persatuan. Karena, dari Buddha kita meneladani ilmu kualitas dan nilai. Dari Dharma kita belajar tentang jalan kebenaran. Dari Sangha kita belajar mengenai bagaimana tanggung jawab dari pelaksanaan tugas tersebut serta menjadi teman dan guru bagi kita untuk memupuk kualitas diri.
TRANSFORMASI: walaupun terdiri dari berbagai tradisi atau keberagaman, tapi intinya tetap satu. Dengan praktik dari pikiran, ucapan, dan perbuatan, bisa membawa kita pada transformasi diri. Kualitas diri menjadi lebih baik dan kita bisa meredam keserakahan, kebencian, dan kebodohan batin.
TEKNOLOGI: teknologi bukan hal yang jelek, teknologi adalah hal yang netral tergantung bagaimana kita menggunakannya untuk meningkatkan kualitas diri.
Pada sesi tanya jawab, Mimin juga bertanya pada ketiga anggota Sangha mengenai evaluasi terhadap kualitas anak muda Buddhis zaman sekarang dan nasehat untuk memperbaikinya. Menurut ketiga anggota Sangha, anak Buddhis zaman sekarang bersifat individualis, kurang menghormati yang lebih tua, kurang berkarakter Buddhis, dan mudah rapuh.
Y.M. Bhikkhu Dhammasubho Mahathera memberikan metode pendekatan berbasis kognitif, afektif, dan normatif, bahwa kita perlu berbicara mengenai ilmu pengetahuan, kemanusiaan, dan berbasis batiniah. Kita juga perlu membekali diri dengan budi pekerti luhur dan banyak LITERASI untuk mengisi serta memperkuat batin kita.
Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya, Sthavira menambahkan poin mengenai agama Buddha yang sebenarnya memberi kesempatan bagi kita untuk transformasi diri, namun sangat sedikit Buddhis zaman sekarang yang menjalankan hidup sesuai Buddha Dharma.
Y.M. Lama Karma Nurbu Sherpa melengkapi poin dengan pembahasan generasi muda sekarang yang sangat cerdas. Mereka punya teknologi untuk melihat dunia lebih luas tapi muncul kesulitan untuk keselarasan. Cara yang perlu dilakukan adalah kita perlu menyadari pikiran, ucapan, dan perbuatan setiap saat untuk menghindari emosi negatif.
Di akhir sesi, Y.M. Biksu Nyanabandhu Sakya memberikan “PR” berikut:
Apakah anda paham bahwa anda memiliki karakter yang Buddhistik? Karakter seperti apa itu?
Coba kita pikirkan dan jawab masing-masing ya… Boleh banget share di kolom komentar!
The post Magha Puja KMB Dhammavadana Binus first appeared on Lamrimnesia.
]]>Memangnya ada cara menjadi Buddhis? Bukannya Buddhisme bukan agama, melainkan filsafat hidup atau way of life? Ini penjelasannya dalam Lamrim!
The post Cara Menjadi Buddhis – Tolok Ukur Trisarana first appeared on Lamrimnesia.
Cara Menjadi Buddhis – Tolok Ukur Trisarana
Redaksi Lamrimnesia
Memangnya ada cara menjadi Buddhis? Bukannya Buddhisme bukan agama, melainkan filsafat hidup atau way of life?
Buddha mengajarkan “Dharma” yang secara harfiah berarti kebenaran. Tidak peduli agama atau kepercayaan apa yang dianut seseorang, semua bisa menemukan potongan-potongan kebenaran dengan berbagai cara. Ketika ia hidup sesuai dengan kebenaran yang ia temukan itu, ia dapat dikatakan menjadi seorang “Buddhis” dalam artian “hidup sesuai dengan ajaran Buddha”. Namun, tentu lain halnya ada yang kita ingin menjadi “Buddhis” dalam artian “pengikut Buddha”. Walau tetap tidak perlu ganti KTP, menjadi Buddhis dalam artian ini tetap ada tata caranya!
Menjadi pengikut Buddha berarti bertumpu pada-Nya, mempelajari dan mengikuti keseluruhan ajaran-Nya (Dharma), dan hidup harmonis dengan sesama pengikut Buddha yang lain (Sangha), atau dalam konsep Buddhis dikenal dengan istilah “Trisarana” (Tiga Perlindungan). Trisarana berarti kita berlindung kepada Triratna (Tiga Permata) yang terdiri atas Buddha, Dharma, dan Sangha. Kita juga memiliki keyakinan bahwa Triratna dapat menolong kita untuk bebas dari kelahiran di alam rendah, bebas dari penderitaan samsara, hingga meraih Kebuddhaan demi kebaikan semua makhluk.
Umat Buddha di Indonesia mengenal upacara “pengambilan” Trisarana yang dikenal dengan istilah “visudhi”. Dengan mengikuti upacara ini, sang umat akan “resmi” menjadi seorang Buddhis. Ia juga akan diberikan nama khusus dan kartu visudhi sebagai bukti. Selain itu, ada bait-bait Trisarana yang menjadi bagian wajib dalam puja bakti di wihara. Isinya adalah sebagai berikut:
Buddham Saranam Gacchami – Aku berlindung kepada Buddha
Dhammam Saranam Gacchami – Aku berlindung kepada Dharma
Sangham Saranam Gacchami – Aku berlindung kepada Sangha
Ritual ini penting sebagai salah satu cara menanamkan sebab agar seseorang bisa mempraktikkan Trisarana sepenuhnya. Namun, praktiknya sendiri ada di setiap momen dalam keseharian, bukan sebatas ucapan dan upacara saja. Langkah-langkah Trisarana (dan lantas menjadi Buddhis) telah dirangkum dari berbagai khotbah Buddha dan ulasannya dalam Lamrim atau Tahapan Jalan Menuju Pencerahan Bagi Ketiga Jenis Praktisi. Kita pertama-tama perlu alasan yang kuat untuk melakukan Trisarana, mengenali masing-masing objek perlindungan, lalu mempelajari tolok ukur Trisarana dan manfaatnya, hingga mempraktikkan serangkaian ikrar agar kita punya pegangan yang kokoh terhadap Buddha, Dharma, dan Sangha.
Setelah memahami sebab-sebab Trisarana dan mengenali objek-objeknya, ada satu hal lagi yang perlu dipelajari: apa tolok ukur seseorang sudah Trisarana? Tolok ukur ini perlu dipelajari bukan untuk menghakimi orang, menilai apakah si anu dan si itu sudah cukup Buddhis atau belum, melainkan untuk memberi diri kita sendiri acuan mengenai cara berlindung kepada Triratna dan menjadi Buddhis yang seutuhnya.
Lamrim merangkum tolok ukur Trisarana ke dalam 4 poin. Penjelasannya berdasarkan kitab “Pembebasan di Tangan Kita” adalah sebagai berikut:
Mempelajari kualitas setiap aspek Triratna dan perbedaan-perbedaannya sangatlah penting. Jika kita tidak memahami dua hal tersebut, tentu tak ada alasan bagi kita untuk mengandalkan Triratna sebagai perlindungan. Jika kita ngotot bertrisarana dengan keadaan demikian, “keyakinan” yang kita bangkitkan hanyalah sebatas keyakinan buta yang tidak didasari oleh pemahaman logis. Sangat mungkin kita akan kehilangan keyakinan tersebut sebelum bisa mendapatkan manfaat apapun dari Buddhisme. Atau kalaupun kita masih bertahan, manfaat yang kita dapat tak akan maksimal. Banyaknya umat Buddha yang pindah agama kemungkinan besar terjadi karena hal ini.
Poin ketiga dari tolok ukur Trisarana, yaitu “menyatakan keyakinan pada Triratna” terdiri atas 3 jenis pernyataan, yaitu: (1) menyatakan keyakinan pada Buddha sebagai orang yang mengajarkan kita bagaimana menemukan Trisarana; (2) menyatakan keyakinan pada Dharma sebagai perlindungan yang sesungguhnya; dan (3) menyatakan keyakinan pada Sangha sebagai teman yang membantu kita menemukan Triśaraṇa.
Saat membuat pernyataan ini, kita benar-benar mempercayakan diri kita kepada Buddha yang ibarat seorang dokter, Dharma sebagai obat, dan Sangha sebagai perawat bagi hidup kita. Upacara visudhi dan pelafalan Trisarana dalam puja bakti rutin adalah contoh praktik dari poin ini.
Berikutnya, mMenyangkal keyakinan lain ini juga penting untuk memastikan agar kita tidak salah mengikuti sosok yang masih terikat samsara atau melakukan praktik-praktik yang tidak akan membantu kita mencapai kebahagiaan sejati. Saat ini, ada banyak sekte atau kelompok yang “mirip” dengan Buddhisme atau bahkan memang mengajarkan praktik Buddhis dengan tujuan khusus mengatasi persoalan di kehidupan saat ini. Jika seorang pengikut Buddha tidak bisa memisahkan praktik-praktik tersebut dengan praktik Buddhis sejati dengan pembebasan dan pencerahan sempurna sebagai tujuan utama, ia akan terjebak dan semakin jauh dari kebahagiaan sejati.
Di era sekarang ini, tak sedikit orang yang memandang praktik Trisarana sebelah mata, bahkan di kalangan Buddhis sendiri. Saking bangganya dengan ajaran Buddha yang seringkali digadang-gadang sebagai ajaran spiritual yang paling logis dan saintifik, ada yang menganggap bahwa Trisarana itu sebatas mempelajari teks Dharma atau menghimpun karma baik. Ekspresi keyakinan seperti menghormati rupang Buddha dan memohon atau berdoa kepada Buddha saat kita mengalami kesulitan dianggap “bukan ajaran Buddha”. Ini terjadi karena “Buddha” hanya dipahami sebagai sosok historis yang telah lama wafat, lantas memotong praktik “Trisarana” menjadi “Dwisarana” secara prinsip.
Pandangan ini dapat dengan mudah dipatahkan dengan memahami kualitas Buddha. Lebih lanjut, orang-orang yang telah mempelajari dan merenungkan kitab-kitab filosofis Buddhis akan menemukan betapa pentingnya Trisarana secara utuh. Pembelajaran dan perenungan yang mereka lakukan membawa mereka pada kesimpulan bahwa praktik Trisarana adalah sesuatu yang logis.
Lalu, jika para cendekiawan saja ber-Trisarana, bagaimana dengan orang lain yang tidak berkesempatan untuk mempelajari banyak risalah secara mendalam, tapi ingin menjadi pengikut Buddha? Tentunya semakin penting buat orang-orang seperti ini, termasuk penulis sendiri, untuk sepenuhnya memercayakan diri kepada Triratna.
Referensi:
“Pembebasan di Tangan Kita Jilid II” oleh Phabongkha Rinpoche
“Risalah Agung Tahapan Jalan Menuju Pencerahan: Lamrim Chenmo Jilid 1” oleh Je Tsongkhapa
The post Cara Menjadi Buddhis – Tolok Ukur Trisarana first appeared on Lamrimnesia.
Cara Menjadi Buddhis – Tolok Ukur Trisarana
Redaksi Lamrimnesia
Terima kasih dan turut bermudita atas dukungan dari 633 Dharma Patron, 76 Dharma Patriot, dan para Sahabat Lamrimnesia yang berkontribusi selama triwulan ketiga tahun 2023! Ini dia aktivitas pelestarian dan pengembangan Dharma yang telah kita lakukan bersama:
The post Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Keempat 2023 first appeared on Lamrimnesia.
Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Keempat 2023
Redaksi Lamrimnesia
Terima kasih dan turut bermudita atas dukungan dari 633 Dharma Patron, 76 Dharma Patriot, dan para Sahabat Lamrimnesia yang berkontribusi selama triwulan ketiga tahun 2023! Ini dia aktivitas pelestarian dan pengembangan Dharma yang telah kita lakukan bersama:
The post Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Keempat 2023 first appeared on Lamrimnesia.
Tiga Bulan YPPLN Berkarya – Triwulan Keempat 2023
Redaksi Lamrimnesia
Indonesia diterpa bencana alam beruntun di awal 2021. Kenapa bencana terjadi dan apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang Buddhis?
The post Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat? first appeared on Lamrimnesia.
Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat?
Redaksi Lamrimnesia
oleh Junarsih
Januari, bulan pertama di tahun 2021 ini membuat Indonesia harus lebih sabar dengan berbagai bencana yang ada. Mulai dari pandemi COVID-19 yang sudah ada sejak tahun 2020, pesawat Sriwijaya Air yang jatuh, tanah longsor di Sumedang, banjir di Kepulauan Riau; Sumatera Barat; Kalimantan Selatan; dan Jawa timur, gempa bumi di Majene dan Alor, sampai Gunung Merapi dan juga Semeru yang meletus.
Mengapa Bencana bisa Terjadi?
Tidak ada yang tahu kapan suatu bencana bisa terjadi. Tidak ada juga yang bisa mengetahui secara pasti sebab dari terjadinya suatu bencana. Ada banyak sekali sebab-sebab yang saling bergantung di balik terjadinya suatu fenomena.
Dalam Buddhisme, segala fenomena yang terjadi di dunia dijelaskan oleh suatu hukum, yakni Pañcaniyāmadhamma atau lima hukum alam. Kelima hukum tersebut di antaranya:
Dari kelima hukum alam tersebut jadi mana yang mengatur bencana alam? Jawabannya adalah utuniyāma dan kammaniyāma. Segala bencana yang berkaitan dengan alam seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus, dan banjir adalah kinerja dari utuniyāma. Namun, niyama-niyama yang lain juga turut terlibat dalam terjadinya suatu fenomena. Misalnya banjir merupakan akibat dari maraknya aktivitas penggundulan hutan. Karma kolektif dari orang-orang yang tinggal di suatu lokasi juga berpengaruh. Selain itu, ada lagi faktor lain seperti tempat dan waktu yang mendukung. Jadi, setiap kejadian bargantung pada banyak sekali sebab-sebab yang saling berkaitan, termasuk bencana.
Apa yang Harus Kita Perbuat Saat Ini?
Kalau sedang banyak bencana seperti ini, saya jadi teringat waktu masih tinggal di Palu, Sulawesi Tengah. Di sana sering sekali terjadi gempa. Berhubung saat itu saya masih kecil, saya belum tahu harus berbuat apa. Sekarang pun mungkin banyak di antara kita yang merasakan hal yang sama. Berikut ada beberapa hal yang mungkin bisa kita lakukan untuk menghadapi bencana yang telah terjadi sekaligus mempersiapkan diri untuk kemungkinan bencana di masa mendatang.
1. Merenungkan Ketidakkekalan
Ketika banyak bencana terjadi secara beruntun, sangat wajar jika muncul pikiran, “Bagaimana kalau bencana ini terjadi padaku atau orang-orang yang kusayangi?”
Jika kita tinggal di daerah rawan bencana, kita bisa mempersiapkan diri secara fisik, misalnya dengan mencari tahu tentang bencana yang mungkin terjadi, mempelajari cara evakuasi, dan menyiapkan perbekalan darurat. Namun, persiapan batin juga sama atau bahkan malah lebih penting.
Banyaknya bencana yang terjadi di sekitar kita adalah momen yang paling pas untuk mempersiapkan batin kita untuk menerima perubahan. Buddha mengajarkan bahwa tidak ada yang kekal di dunia ini. Nyawa kita, harta benda kita, dan orang-orang yang kita sayangi bisa hilang kapan saja, baik itu karena bencana alam atau kejadian lain. Itu semua bergantung pada karma kita dan orang-orang di sekitar kita.
Saat ini, bencana sudah terjadi di sekitar kita dan tak ada jaminan kita tidak akan mengalaminya. Jika kita sadar akan kemungkinan ini dan bisa menerimanya dengan legowo, ketika bencana benar-benar terjadi, kita tak akan tenggelam dalam kesedihan yang berlarut-larut.
Bahkan jika saat ini kita atau orang-orang terkasih telah menjadi korban bencana, merenungkan ketidakkekalan bisa membantu kita untuk lebih menerima keadaan. Lebih jauh lagi, kita juga akan menyadari bahwa penderitaan kita saat ini juga tidak kekal sehingga kita bisa punya semangat untuk bangkit dan berjuang.
Baca juga: Mengapa Seharusnya Seorang Buddhis “Tulen” Tidak Akan Takut pada Bencana Dunia
2. Kumpulkan Kebajikan & Dedikasikan
Hanya bersedih saja saat ada bencana alam tidaklah menyelesaikan permasalahan. Meski saat ini kita semua terjebak di rumah masing-masing karena pandemi, masih ada bantuan yang amat sederhana yang bisa kita lakukan untuk mengurangi penderitaan para korban bencana!
Kita bisa melakukan kebaikan apapun dari rumah dan mendedikasikan kebajikan itu untuk para korban bencana. Doakan semoga yang meninggal bisa terlahir kembali di alam yang bahagia dan yang masih berjuang tetap kuat, dapat segera bangkit, dan kembali beraktivitas seperti sedia kala. Dedikasikan juga kebajikanmu untuk Indonesia yang damai, tentram, dan bebas bencana alam.
Baca juga: Benarkah Doa Bisa Terkabul?
3. Kirim Bantuan Nyata
Kalau kita mampu, tentu saja kita harus melakukan sesuatu yang bisa secara langsung membantu para korban bencana. Dalam kondisi pandemi, mungkin sulit bagi kita untuk memberikan dukungan tenaga dengan menjadi relawan di lokasi bencana. Namun, kita masih bisa memberikan dukungan materi.
Dengan menekan satu tombol search di Google, kamu bisa menemukan banyak pos-pos yang bisa menyalurkan bantuanmu untuk bencana-bencana yang terjadi di Indonesia. Jangan lupa cek latar belakang lembaga yang membuka pos donasi, ya!
Untuk memulai, kamu bisa cek pos-pos dana berikut:
Referensi:
The post Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat? first appeared on Lamrimnesia.
Banyak Bencana di Negeri Ini, Apa yang Bisa Kuperbuat?
Redaksi Lamrimnesia
Y.M. Biksu Bhadra Ruci menunjukkan bahwa sifat-sifat zodiak dalam astrologi ternyata bisa jadi langkah awal menuju praktik Dharma sejati.
The post ILR 2023 – Belajar Dharma dari Astrologi first appeared on Lamrimnesia.
ILR 2023 – Belajar Dharma dari Astrologi
Redaksi Lamrimnesia
Selasa, 26 Desember 2023, auditorium Prasadha Jinarakkhita, Kembangan, Jakarta Barat, terlihat ramai oleh peserta Indonesia Lamrim Retreat 2023 yang tetap semangat dan antusias untuk Seperti biasa, acara diawali dengan Enam Praktik Pendahuluan dan dilanjutkan dengan pengajaran Dharma. Y.M.Biksu Bhadra Ruci mengawali sesi pertama pengajaran ini dengan memberikan motivasi untuk mem-boost atau membangkitkan motivasi pada diri setiap peserta retret bahwa lagi-lagi, memperoleh kehidupan sebagai seorang manusia adalah begitu sulit untuk kita dapatkan sekaligus sangat menguntungkan karena bisa kita manfaatkan untuk meraih semua tujuan.
“Kita tidak tahu diri kita ini siapa,” itulah kalimat menarik yang disampaikan oleh Y.M. Biksu Bhadra Ruci di awal sesi pengajaran. Sebagai seorang manusia, kita belum sepenuhnya sadar bahwa sebenarnya kita ini sedang “sakit” dan memerlukan obat yang tepat untuk dapat sembuh dari penyakit itu. Bahkan kita sendiri pun masih tidak sepenuhnya kenal akan diri kita yang sebenarnya. Seringkali kita merasa bahwa diri kita ini sedang baik-baik saja, tidak ada sakit atau masalah apapun. Padahal, hal inilah yang sebenarnya membuat keadaan kita menjadi tambah tidak baik-baik saja.
Pada sesi kali ini juga, Y.M.Biksu Bhadra Ruci mengajak para peserta retret untuk melihat lebih dalam ke diri masing-masing. Beliau memberikan contoh lewat ilmu astrologi. Dibedahlah sifat-sifat dominan yang biasanya ada pada diri tiap orang dengan berdasarkan zodiak. Dengan cara itulah Y.M. Biksu Bhadra Ruci membedah “penyakit” para peserta retret, lalu mengajak mereka untuk merenungkan dalam batin: “Apakah diri kita seperti itu?”
Ini semua adalah cara Y.M. Biksu Bhadra Ruci mendorong kita semua untuk lebih mengenal siapa diri kita sebenarnya secara menyeluruh, agar kita menjadi semakin sadar bahwa segala masalah yang kita alami muncul karena kita memandang dunia dengan kacamata kita sendiri, bahwa sebenarnya kita ini sedang “sakit” dan kita butuh “obat penyembuh”, yaitu Dharma itu sendiri.
—
Manfaatkan kelahiran yang berharga sebagai manusia untuk membebaskan diri dari penderitaan dengan belajar dan merenungkan Dharma bersama di Indonesia Lamrim Retreat 2023. Langsung saja ikuti acara pada 23 Desember 2023–1 Januari 2024, di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat.
The post ILR 2023 – Belajar Dharma dari Astrologi first appeared on Lamrimnesia.
ILR 2023 – Belajar Dharma dari Astrologi
Redaksi Lamrimnesia
Sesi pengajaran pertama Indonesia Lamrim Retreat 2023 membuka jalan bagi penemuan akan keberuntungan menjadi manusia, membangkitkan keyakinan pada Triratna, dan merangkul esensi kehidupan yang rapuh.
The post ILR 2023 – Jadi Manusia Kok Takut Mati? first appeared on Lamrimnesia.
<strong>ILR 2023 – Jadi Manusia Kok Takut Mati? </strong>
karina chandra
Setelah resmi dibuka pada malam sebelumnya, sesi pengajaran Dharma pertama Indonesia Lamrim Retreat 2023 di Gedung Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat diselenggarakan pada 25 Desember 2023.
Acara dimulai pada pukul 09.00 WIB dengan Enam Praktik Pendahuluan Untaian Permata Bagi yang Beruntung (B. Tibet: Jorchoy) yang diiringi alunan selonding yang indah. Selain merupakan metode pemurnian karma buruk dan penghimpunan kebajikan yang lengkap, praktik warisan Guru Suwarnadwipa Dharmakirti ini juga berfungsi membangun “rasa” yang membantu kita untuk membangkitkan keyakinan terhadap Triratna sebelum mendengarkan pengajaran Dharma.
Sebelum sesi pengajaran Dharma dimulai, Y.L. Yonten Nyendrag sebagai ketua panitia mempersembahkan mandala dan simbol tubuh, ucapan, dan batin Buddha kepada Y.M. Biksu Bhadra Ruci sebagai permohonan pemberian ajaran.
Kemudian, Y.M. Biksu Bhadra Ruci selaku pembimbing retret mengawali pengajaran dengan mengajak peserta untuk merenungkan beruntungnya kita terlahir sebagai manusia. Beliau juga meningatkan betapa kita terkadang tidak menyadari bahwa kelahiran sebagai manusia ini sangatlah rapuh.
Y.M. Biksu Bhadra Ruci memberi contoh rapuhnya kehidupan manusia ini dari fenomena pandemi COVID-19. Pada masa itu kita bisa melihat bahwa semua orang khawatir dan takut akan yang namanya kematian. Begitu dekat sekali kita waktu itu dengan kematian, hanya dengan batuk saja orang bisa mati. Kita baru sadar begitu berharganya kelahiran kita sebagai manusia. Karena dengan kelahiran sebagai manusia kita bisa memperaktikan Dharma agar ketika kita mati bisa membawa Dharma untuk mencapai kebuddhaan yang lengkap dan sempurna.
Sesi pengajaran pertama Indonesia Lamrim Retreat 2023 membuka jalan bagi penemuan akan keberuntungan menjadi manusia, membangkitkan keyakinan pada Triratna, dan merangkul esensi kehidupan yang rapuh. Di tengah pandemi dan ketakutan akan kematian, kita diingatkan akan rapuhnya eksistensi manusia. Namun, sebagai manusia, kita memiliki kesempatan yang berharga untuk mengaktualisasikan Dharma, membawa cahaya kebijaksanaan dalam setiap langkah menuju keabadian.
Mari, bersama-sama kita belajar dan merenunguntuk memperdalam makna hidup sebagai manusia dalam perjalanan menuju kebijaksanaan sejati di Indonesia Lamrim Retreat 2023 Acara masih dapat diikuti dengan hadir langsung di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat, 24 Deswmber–1 Januari 2023.
The post ILR 2023 – Jadi Manusia Kok Takut Mati? first appeared on Lamrimnesia.
<strong>ILR 2023 – Jadi Manusia Kok Takut Mati? </strong>
karina chandra
"Kita hendaknya belajar Dharma untuk batin kita sendiri, bukan untuk orang lain," kata Y.M. Biksu Bhadra Ruci di sesi pembangkitan motivasi.
The post ILR 2023 – Memulai Perjalanan ke Batin first appeared on Lamrimnesia.
]]>Pada hari Minggu, 24 Desember 2023, Ramainya peserta Indonesia Lamrim Retreat di aula Prasadha Jinarakkhita menambah suasana meriah namun khidkmat. Hari ini, rangkaian pengajaran Dharma tahunan yang diselenggarakan oleh Yayasan Pelestarian dan Pengembangan Lamrim Nusantara ini resmi dimulai setelah didahului dengan penghimpunan kebajikan Mahapranidhana Puja.
Tiga tahun tidak berjumpa tentu memunculkan kerinduan dalam diri antar peserta dan terhadap sosok Guru pengajar, yaitu Y.M. Biksu Bhadra Ruci. Namun, bukan reuni biasa, para peserta berkumpul dalam reuni yang positif, yaitu dengan saja belajar, merenung, dan memeditasikan Dharmarma yang tentunya akan menyegarkan batin dari masing-masing peserta.
Kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk upaya melestarikan intisari ajaran Buddha warisan Guru Suwarnadwipa Dharmakirti dari Nusantara. Ajaran tersebut telah disusun secara sistematis menjadi Tahapan Jalan Menuju Pencerahan atau biasa disebut “Lamrim”.
“Kita hendaknya belajar Dharma untuk batin kita sendiri, bukan untuk orang lain,” kata Y.M. Biksu Bhadra Ruci di sesi pembangkitan motivasi. Beliau juga menyampaikan bahwa, kita harus menjadi bejana yang kosong untuk bisa menerima Dharma sehingga Dharma yang diberikan dapat bermanfaat bagi batin kita dan juga bagi semua makhluk.
Dalam Lamrim, motivasi adalah penentu hasil dari aktivitas kita. Baik atau buruk, kuncinya ada pada motivasi. Demikian juga sesi ini bisa menentukan seberapa besar manfaat yang kita dapatkan dari Indonesia Lamrim Retreat.
Mari bersama mengembangkan batin yang bajik, di Indonesia Lamrim Retreat 2023. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan langka untuk mengobati batin sekaligusmengembangkannya untuk kebermanfaatan semua makhluk.
The post ILR 2023 – Memulai Perjalanan ke Batin first appeared on Lamrimnesia.
]]>Dharma Patriot Lamrimnesia menghaturkan dana 183 buku Dharma dari 62 Sahabat Lamrimnesia di seluruh Indonesia kepada biksu Sangha dalam rangka Kathina.
The post Dana Dharma di Kathina SAGIN 2023 first appeared on Lamrimnesia.
]]>Minggu, 26 November 2023, Dharma Patriot Lamrimnesia turut menghadiri Sanghadana Kathina Sangha Agung Indonesia (SAGIN) di Prasadha Jinarakkhita, Jakarta Barat. Acara meliputi puja bakti, ceramah Dharma dari Maha Nayaka SAGIN, Y.M. Bhikkhu Nyanasuryanadi Mahathera, dan penghaturan persembahan Kathina dari seluruh umat.
Y.M. Bikkhu Nyanasuryanadi memaparkan bagaimana dana Kathina telah berkembang seiring dengan perubahan zaman. Dahulu, ada 4 kebutuhan pokok yang biasa didanakan, yaitu pakaian, makanan, obat-obatan, dan tempat tidur. Namun, kini keempat kebutuhan tersebut tersedia hampir setiap saat. Jika umat hanya mendanakan 4 kebutuhan tersebut, bukan hanya dana akan berlebih dan tak bisa dipakai, tapi Buddhasasana juga sulit berkembang karena membutuhkan sarana-prasarana lain yang tidak termasuk di dalamnya.
Pada kesempatan ini, Dharma Patriot Lamrimnesia menghaturkan dana 183 buku Dharma dari 62 Sahabat Lamrimnesia di seluruh Indonesia. Dana dihaturkan secara simbolis selama prosesi sementara sisanya didistribusikan langsung kepada anggota Sangha setelah acara selesai.
Kemudian, Y.M. Bhikkhu Nyanasuryanadi juga menghimbau umat Buddha Indonesia untuk memandang praktik Trisarana sebagai sesuatu yang berada di luar diri kita.
“Triratna ada dalam diri kita dan bisa kita latih dari waktu ke waktu. Buddha ada berupa benih Kebuddhaan dalam diri kita, Dharma benih kebenaran, Sangha hadir sebagai hubungan dengan komunitas.”
Y.M. Nyanasuryanadi Mahathera
Terima kasih dan mari bermudita atas kebajikan yang kita himpun bersama! Semoga dana Dharma ini mendukung pelestarian Dharma di Nusantara sekaligus menjadi sebab agar kebijaksanaan kita berkembang dan kita tak pernah terpisahkan dari Triratna hingga tercapainya penerangan sempurna.
The post Dana Dharma di Kathina SAGIN 2023 first appeared on Lamrimnesia.
]]>Kalau denger kata “Kathina”, tentunya ingat momen spesial berdana kepada anggota Sangha. Tapi, Sahabat tahu gak sih sebenarnya kenapa kita berdana kepada Sangha di saat Kathina? Seperti yang Sahabat tahu, Kathina adalah akhir dari masa Vassa yang dilakukan oleh para anggota Sangha. Masa Vassa sendiri merupakan masa dimana anggota Sangha berdiam di satu tempat sehingga [...]
The post KATHINA DANA, APA SPESIALNYA? first appeared on Lamrimnesia.
]]>Kalau denger kata “Kathina”, tentunya ingat momen spesial berdana kepada anggota Sangha.
Tapi, Sahabat tahu gak sih sebenarnya kenapa kita berdana kepada Sangha di saat Kathina?
Seperti yang Sahabat tahu, Kathina adalah akhir dari masa Vassa yang dilakukan oleh para anggota Sangha.
Masa Vassa sendiri merupakan masa dimana anggota Sangha berdiam di satu tempat sehingga bisa fokus belajar, merenung, dan memeditasikan Dharma secara intensif.
Di akhir masa Vassa alias momen Kathina, tentunya para anggota Sangha menjadi ladang kebajikan yang sangat unggul karena telah berhasil meningkatkan kualitas diri dan menghimpun banyak kebajikan.
Kebajikan yang kita lakukan terhadap anggota Sangha pun makin berlipat ganda!
Jadi, kira-kira Aku harus dana apa ya Min?
Daripada bingung, yuk buruan ikut berdana buku di momen Kathina ini bareng Lamrimnesia!
Kapan lagi bisa menghaturkan dana tertinggi di momen Kathina ke anggota Sangha di seluruh Indonesia?
Caranya gampang, tinggal ikutin petunjuk setelah ini!
The post KATHINA DANA, APA SPESIALNYA? first appeared on Lamrimnesia.
]]>